Mal Paragon menjadi saksi dalam kericuhan demonstrasi mahasiswa di depan Balai Kota Semarang pada Senin (26/8). Mal itu sempat menjadi tempat evakuasi mahasiswa yang melarikan diri dari kericuhan.
Video keramaian di Mal Paragon juga sempat beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, termasuk di akun @kejadiansmg, terlihat kerumunan mahasiswa berada di halaman Mal Paragon.
Beberapa orang di sana nampak tengah mendapat pertolongan pertama yang diduga karena terkena gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sekuriti di mal tersebut, Nurul Huda mengungkap bahwa pintu mal itu sempat ditutup saat kericuhan terjadi. Para mahasiswa disebut berada tepat di pintu masuk.
"Itu kondisinya itu kan pas sepi juga terus pas demo sudah mau balik kita mengantisipasi pintu lobi kita tutup," katanya saat dihubungi, Selasa (27/8/2024).
Dia menyebut melihat gas air mata memenuhi Jalan Pemuda. Tembakan gas air mata terakhir disebut berada di jalan tepat di depan Mal Paragon. Bahkan, dia juga mengaku sempat terkena gas air mata tersebut.
"Waktu itu saya langsung dikasih sama pasta gigi dari mahasiswa 'pak pakai ini biar nggak perih'. Kalau efeknya nggak lama sih, pas kena tak kasih pasta gigi langsung melek lagi," ujarnya.
Meski begitu, halaman Mal Paragon dinilai masih aman hingga akhirnya dipilih sebagai tempat evakuasi. Bahkan, tim medis disebut terus berdatangan ke mal tersebut.
"Kalau dari luar itu tembakannya itu sampai Alfamart, kan seberang mal ada Alfamart, itu tembakan ada yang sampai situ terus merata ke arah Jalan Pemuda yang ke arah Tugu Muda itu sepanjang situ banyak asap di jalan raya. Kalau di halaman mal itu aman, makanya pada evakuasi ke situ, tapi di luar lobi. Iya tim medis berdatangan," jelasnya.
Dia mengatakan tak ada momen kejar-kejaran di area mal. Menurutnya, mahasiswa berlarian ke arah mal untuk melindungi diri dari gas air mata.
"Kalau itu (polisi) nggak sampai mal, itu paling depannya BPJS yang halte, sampai situ, kalau tembakannya sempat sampai sini," tambahnya.
Hingga pukul 20.00 WIB masih banyak mahasiswa yang berada di sekitar mal. Nurul Huda menyebut mahasiswa mulai meninggalkan lokasi sekitar pukul 21.00 WIB.
"Jam 20.00 WIB masih ramai, kalau sudah nggak ada itu sekitar jam 21.00 WIB, itu nggak ada sama sekali," imbuhnya.
Seperti diketahui aksi mengawal putusan MK di depan Balai Kota Semarang pada Senin (26/8) berujung ricuh. Polisi akhirnya membubarkan massa dengan gas air mata usai waktu menunjukkan lewat dari pukul 18.00 WIB.
Akibatnya, massa berhamburan dan sebagian melarikan diri hingga ke Mal Paragon. Pukul 19.40, sempat terlihat ada ambulans yang datang mengevakuasi dua mahasiswi yang mengalami sesak napas.
"Iya satu mahasiswa Unnes, yang satu Undip," ujar Tim medis mahasiswa dari Unnes, Fahri di lokasi.
Dia menyebut keduanya mengalami sesak napas karena terkena gas air mata. Menurutnya, gas air mata terhirup hingga ke halaman Mal Paragon.
"Tadi massa sempat berlarian di dalam, soalnya polisi menembakkan gas air mata sampai depan," tambahnya.
(dil/dil)