Kelakar Megawati Minta Ahok Tak Berbicara ke Media: Selotip Tetap Berjalan

Nasional

Kelakar Megawati Minta Ahok Tak Berbicara ke Media: Selotip Tetap Berjalan

Anggi Muliawati, Kurniawan Fadilah - detikJateng
Senin, 26 Agu 2024 16:02 WIB
Megawati didampingi Prananda dan Ahok
Foto: Megawati didampingi Prananda dan Ahok (dok YouTube PDIP)
Solo -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, memberikan larangan pada Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Ahok diminta untuk menahan diri dan tidak berbicara ke media.

Dilansir dari detikNews, awalnya Megawati berbicara soal ucapan Presiden Soekarno yang menyebutkan perjuangannya dulu lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuangan saat ini lebih sulit karena 'melawan' bangsa sendiri. Megawati mengaitkannya dengan sosok yang ingin melanggengkan kekuasaan.

Meski begitu, menurut Megawati rakyat saat ini cukup pintar dan tak mudah dibodohi.

"Kemarin kan sudah mulai terlihat bahwa rakyat itu, yang saya sering kali ngomong, rakyat itu tidak bodoh. Rakyat itu pintar, hanya ini (mencontohkan tangan menutup mulut)," ucap Megawati saat berpidato di pengumuman calon kepala daerah di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

Lebih lanjut, Megawati kemudian menunjuk Ahok sambal tertawa. Ia mengatakan bahwa Ahok saat ini masih dilarang untuk berbicara ke media atau 'selotip' masih berjalan.

"Dulu saya pernah, Pak Ahok, ini ada Pak Ahok, sampai tadi saya bilang, Pak Ahok selotip tetap berjalan loh. Habis senengannya nyerocos aja gitu loh, terus saya bilang, itu di luar banyak media, jangan mau diwawancara ya. Jadi nanti nggak usah, karena perintah Ketum, nggak boleh. Saya senang deh kalau ngegodain dia," kata Megawati sambil tertawa.

Mendengar ucapan Megawati, Ahok terlihat ikut tertawa. Megawati kemudian melanjutkan pidatonya dan menyinggung soal putusan MK terkait UU Pilkada.

"Rakyat sekarang udah ngerti deh. Alhamdulillah, akhirnya MK, hakim-hakimnya masih punya nurani dan keberanian," ucapnya.

Selain itu dalam pidatonya, Megawati juga sempat berbicara mengenai kader yang tak mau menurut. Menurutnya, kader yang tak nurut dengan arahannya lebih baik keluar.

"Kalau kita perhatikan dinamika politik ini buat saya dialektika, Bung Karno ajarkan saya dialektika. Jadi kita bisa lihat gitu, terus nanti lihat aksi reaksi, nanti semuanya saya ajarin itu, siapa yang nggak mau nurut out gitu aja," ujarnya.

Megawati lalu menyinggung agar semua kader tidak ikut PDIP hanya untuk mendompleng. Menurutnya, jika ikut PDIP harus konsisten.

"Saya pusing, karena mau ikut jadi PDIP atau mau dompleng aja, saya ngga mau lagi, ya konsisten aja, kalau masuk PDIP ya jadi dengan namanya lahir batin itu ya rohnya roh PDIP," ucapnya.




(cln/apu)


Hide Ads