Nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW dan Kisah Singkatnya

Nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW dan Kisah Singkatnya

Mutiara Zalsabilah Ridwan - detikJateng
Jumat, 23 Agu 2024 13:56 WIB
Ilustrasi kisah Nabi
Ilustrasi kisah singkat istri Nabi Muhammad SAW Foto: Getty Images/REIMUSS
Solo -

Semasa hidup Nabi Muhammad SAW, beliau telah memiliki beberapa istri. Nama-nama istri yang dinyatakan dalam beberapa pendapat ulama berjumlah 11 orang.

Rasulullah SAW mulai menikahi beberapa wanita semenjak kepergian istri pertamanya, yaitu Khadijah. Pernikahan Rasulullah bukan semata-mata hanya memuaskan hawa nafsu.

Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, pernikahan Rasulullah SAW sebagian besar dilakukan untuk membantu para janda yang suaminya gugur dalam perjuangan Islam. Tujuan lainnya adalah untuk memperkuat hubungan antar suku yang awalnya musuh Islam.

Lantas, siapa saja nama-nama istri Rasulullah yang membersamai semasa hidupnya? Dikutip dari buku Inner Beauty: Istri-Istri Nabi Muhammad SAW oleh Ahmad Khoiron Mustafit, berikut penjelasan kisah singkat 11 istri Nabi Muhammad SAW.

Nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW

1. Khadijah binti Khuwailid

Nama nasab Khadijah adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abd al-Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin al-Nadhr bin Kinanah. Dia lahir 15 tahun sebelum tahun gajah di lingkungan Quraisy.

Khadijah pernah dua kali menikah sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW. Suami pertama bernama Abu Halah al-Tamimi namun wafat dan meninggalkan kekayaan dan bisnis yang luas. Suami keduanya bernama Atiq bin Aidz bin Makhzum juga wafat dan juga meninggalkan banyak aset serta relasi bisnis. Karena kecerdasan Khadijah, dia mampu mengelola peninggalan bisnis tersebut dan menjadi saudagar kaya.

Khadijah mendapat julukan wanita suci (Thahirah) karena keluhuran dan sifatnya. Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah ketika berumur 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Pernikahan keduanya berlangsung selama 25 tahun hingga tahun kesepuluh kenabian Muhammad SAW.

2. Saudah binti Zum'ah

Saudah binti Zum'ah memiliki nama lengkap Saudah binti Zum'ah bin Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wad bin Nash bin Malik bin Hsl bin Amir bin Ghalib. Dia merupakan wanita yang memiliki martabat mulia meski tidak sepopuler istri Rasulullah yang lain. Saudah binti Zum'ah menjadi wanita yang ikut berjuang dan berhijrah ke negara lain.

Ketika Nabi Muhammad SAW mengalami kesedihan mendalam atas kepergian Khadijah, Allah mempertemukan Nabi Muhammad SAW dengan Saudah, yang saat itu telah menjadi janda yang sendirian di Mekah. Nabi Muhammad SAW menawarkan pernikahan kepada Saudah, dan dia menerima tawaran tersebut dengan penuh kehormatan dan penuh rasa syukur kepada Allah.

3. Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih sangat muda, sekitar usia sembilan tahun. Meskipun usia pernikahan mereka menjadi perdebatan di kalangan sejarah.

Perlu dicatat bahwa pada masa itu, usia pernikahan yang lebih muda bukanlah hal yang tidak lazim dalam masyarakat Arab pada saat itu, dan pernikahan Aisyah dengan Nabi SAW merupakan bagian dari kehendak Allah SWT.

Aisyah memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan dan menjaga banyak hadis dan ajaran Islam. Dia dikenal sebagai salah satu ulama besar dalam tradisi hadits, dan banyak pengetahuan agama yang diperolehnya dari Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui riwayatnya.

4. Hafsah binti Umar

Hafsah merupakan anak perempuan Umar, dan satunya-satunya Bani Saham yang ikut dalam Perang Badar. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia telah menikah dengan Khunais bin Hudafah namun wafat karena gugur dalam Perang Uhud.

Setelah kematian suaminya, Umar khawatir tentang masa depan Hafsah. Kemudian, Nabi Muhammad SAW menawarkan untuk menikahi Hafsah, sehingga membuat Umar merasa senang dan lega karena anak perempuannya akan dilindungi oleh Rasulullah SAW.

Hafsah binti Umar dikenal karena keteguhan imannya dan ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia termasuk salah satu dari sedikit istri yang hafal Al-Quran secara keseluruhan. Hafsah sering menghabiskan waktunya dengan Nabi Muhammad SAW untuk belajar agama dan memperdalam pemahaman agama.

5. Zainab binti Khuzaimah

Sebelum menikah dengan Muhammad SAW, Zainab menikah dengan Abdullah bin Jahsy. Namun, Abdullah wafat karena gugur melawan musuh di Perang Uhud.

Zainab binti Khuzaimah juga dikenal dengan gelar "Ummul Masakin" (Ibu Orang-orang Miskin) karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan kebutuhan mereka. Bahkan setelah wafatnya, Nabi Muhammad SAW sering mengingatnya dengan penuh penghormatan dan kebaikan hatinya kepada sesama.

6. Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah

Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah, adalah salah satu istri Nabi Muhammad SAW yang memiliki kisah hidup yang penuh dengan kebijaksanaan dan kesabaran. Awalnya, Ummu Salamah menikah dengan Abu Salamah.

Setelah kematian suaminya, Ummu Salamah menjadi janda yang berduka. Namun, kebijaksanaan dan kekuatan imannya membuatnya menjadi salah satu wanita pilihan bagi Nabi Muhammad SAW.

Salah satu peristiwa penting yang melibatkan Ummu Salamah adalah peristiwa Hudaibiyah, di mana dia memberikan saran kepada Nabi Muhammad SAW yang akhirnya menghasilkan kesepakatan damai yang menguntungkan bagi umat Islam.

7. Zainab binti Jahsy bin Rabbab

Zainab binti Jahsy berasal dari keluarga yang terhormat dengan nama lengkapnya, Zainab binti Jahsy bin Ri'ab al-Asadiyyah. Dia lahir di Mekkah sekitar tahun 33 sebelum Hijriah dan meninggal di Madinah pada tahun ke-20 Hijriah.

Salah satu sifat yang sangat mencolok dari Zainab adalah dermawan dan kepeduliannya terhadap kaum muslimin yang membutuhkan bantuan. Dia sering memberikan sedekah kepada fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat.

8. Juwairiyah binti al-Harith

Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Juwairiyah adalah putri dari pemimpin suku Bani al-Musthaliq. Pada suatu waktu, suku Bani al-Musthaliq bersekutu dengan suku Quraisy untuk menyerang umat Islam. Namun, ketika pasukan muslim memenangkan pertempuran, Juwairiyah dan kaum wanita dari suku Bani al-Musthaliq ditawan. Juwairiyah yang merupakan putri pemimpin suku, berusaha mencari jalan keluar dari situasi tersebut.

Juwairiyah kemudian mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta agar membebaskannya. Nabi Muhammad SAW yang penuh kasih sayang dan belas kasih menunjukkan sikap mulia Islam dalam menghormati martabat perempuan. Nabi Muhammad SAW tidak tidak hanya membebaskan Juwairiyah, tetapi juga menawarkan pernikahan kepadanya.

9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan

Ummu Habibah Ramlah bin Abu Sufyan adalah putri dari Abu Sufyan bin Harb, yang pada awalnya merupakan pemimpin Quraisy dan salah satu penentang awal Islam, namun kemudian beliau memeluk agama Islam. Ketika Islam masih dalam masa dakwah di Mekah, Ummu Habibah dan suaminya, Ubaydullah bin Jahsy, telah menjadi pengikut Islam.

Namun, mereka mengalami penganiayaan hingga suami Ummu Habibah, Ubaydullah, meninggal dunia. Setelah kematian suaminya, Ummu Habibah mengalami masa yang sangat sulit dan penuh ujian.

Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW telah hijrah ke Madinah. Ketika Nabi Muhammad SAW mendengar tentang kesulitannya, beliau menawarkan pernikahan sehingga Ummu Habibah menjadi salah satu istri Nabi Muhammad SAW.

10. Shafiyah binti Huyai bin Akhtab

Shafiyah binti Huyai bin Akhtab berasal dari suku Yahudi Bani Nadir, dan ayahnya, Huyai bin Akhtab, adalah salah satu pemimpin suku tersebut.

Pada awalnya, suku Bani Nadir adalah salah satu suku Yahudi yang bersekutu dengan suku Quraisy untuk melawan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Namun, setelah Bani Nadir terlibat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW, mereka diusir dari Madinah.

Ketika Bani Nadir diusir, Shafiyah ditawan oleh pasukan Muslim. Namun, Nabi Muhammad SAW dengan penuh belas kasihan dan kebaikan hati, mengampuni Shafiyah dan menikahinya, sehingga beliau menjadi salah satu istri Nabi SAW.

11. Maimunah binti Al-Harits

Maimunah binti Al-Harits menikah dengan Nabi Muhammad SAW pada bulan Dzulqa'dah tahun ke-7 Hijriyah. Pernikahan ini terjadi di Sarif, sebuah daerah di luar Mekah.

Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Maimunah binti Al-Harits adalah seorang janda yang salehah dan terhormat. Pernikahan Maimunah dengan Nabi Muhammad SAW tidak hanya membawa kebahagiaan bagi beliau secara pribadi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara suku-suku Arab dan memperluas dakwah Islam.

Itulah nama-nama istri Rasulullah SAW beserta kisah singkatnya. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Mutiara Zalsabilah Ridwan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads