Perbedaan Nabi dan Rasul Lengkap dengan Nama-Namanya

Perbedaan Nabi dan Rasul Lengkap dengan Nama-Namanya

Insi Faiqoh - detikJateng
Jumat, 09 Agu 2024 13:26 WIB
Ilustrasi kisah Nabi
Ilustrasi nabi dan rasul. Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30
Solo -

Sebagaimana kita ketahui, rukun iman keempat adalah iman kepada Rasul Allah SWT. Dalam Islam, kita mengenal adanya nabi dan rasul. Lantas apa perbedaannya? Simak penjelasan berikut.

Setiap muslim wajib percaya bahwa Allah SWT telah memilih manusia pilihan sebagai utusan untuk mengajarkan wahyu-Nya kepada umat manusia. Mereka bertugas sebagai pembawa berita gembira dan peringatan, agar manusia beriman kepada Allah SWT.

Merekalah nabi dan rasul, manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran agama kepada umat manusia. Antara keduanya seringkali dianggap sama oleh kebanyakan orang, meskipun sesungguhnya berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, untuk mengetahui apa perbedaan nabi dan rasul, berikut detikJateng informasikan lengkap dengan nama-nama nabi dan rasul.

Pengertian Nabi dan Rasul

Dikutip dari situs resmi Universitas Islam An Nur Lampung, secara bahasa, nabi berasal dari kata naba'a yang artinya orang yang memberikan informasi bermanfaat. Sementara secara istilah, nabi adalah seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah melalui malaikat, ilham dalam hati, atau mimpi yang baik, tetapi tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan rasul yang secara bahasa berasal dari kata rasala yang artinya utusan atau orang yang memperoleh perintah dari Dzat yang mengutus. Secara istilah, rasul adalah seorang laki-laki yang memperoleh wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril dan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umat manusia.

Setiap rasul adalah nabi, namun sebaliknya setiap nabi belum tentu seorang rasul.

Perbedaan Nabi dan Rasul

Masih dikutip dari situs resmi Universitas Islam An Nur Lampung, berikut perbedaan antara nabi dan rasul dilihat dari beberapa aspek:

1. Tujuan diutus

Nabi adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengokohkan syariat yang telah ada sebelumnya kepada kaum tertentu. Sementara rasul adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan syariat yang baru.

2. Kewajiban penyampaian wahyu kepada umat

Nabi tidak berkewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada orang lain. Sedangkan rasul berkewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umatnya.

3. Proses penerimaan wahyu

Nabi dapat menerima wahyu dari Allah SWT melalui berbagai cara, seperti penyampaian dari malaikat, ilham dalam hati, atau mimpi yang baik. Sementara rasul hanya menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.

4. Tingkat kedudukan

Tingkat kerasulan lebih tinggi dari tingkat kenabian. Rasul dikirim ke orang-orang kafir, sedangkan nabi dikirim ke orang-orang yang percaya. Setiap rasul adalah nabi, namun sebaliknya setiap nabi belum tentu seorang rasul.

Nama-nama Nabi dan Rasul

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP dari Kementerian Agama RI, ada sebuah riwayat dari Ibnu Hibban yang bersumber dari pertanyaan Abu Dzar al-Ghifari kepada Rasulullah Muhammad SAW. Menyatakan bahwa jumlah nabi adalah 124.000, sementara jumlah rasul ada 313.

Namun, dari sekian banyak nabi dan rasul yang diutus oleh Allah, hanya 25 orang yang namanya disebutkan dalam Al-Quran. Mereka adalah sebagai berikut:

  1. Nabi Adam AS
  2. Nabi Idris AS
  3. Nabi Nuh AS
  4. Nabi Hud AS
  5. Nabi Shaleh AS
  6. Nabi Ibrahim AS
  7. Nabi Luth AS
  8. Nabi Ismail AS
  9. Nabi Ishaq AS
  10. Nabi Ya'qub AS
  11. Nabi Yusuf AS
  12. Nabi Ayyub AS
  13. Nabi Syu'aib AS
  14. Nabi Musa AS
  15. Nabi Harun AS
  16. Nabi Zulkifli AS
  17. Nabi Daud AS
  18. Nabi Sulaiman AS
  19. Nabi Ilyas AS
  20. Nabi Ilyasa AS
  21. Nabi Yunus AS
  22. Nabi Zakaria AS
  23. Nabi Yahya AS
  24. Nabi Isa AS
  25. Nabi Muhammad SAW

Demikian penjelasan mengenai perbedaan nabi dan rasul serta nama-namanya. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Insi Faiqoh peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads