Temui Pekerja Seks Gang Sadar Banyumas, Rektor UMP Tawarkan Beasiswa

Temui Pekerja Seks Gang Sadar Banyumas, Rektor UMP Tawarkan Beasiswa

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 17 Agu 2024 16:31 WIB
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso dialog dengan para Wanita Pekerja Seksual yang ada di Gang Sadar Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jumat (17/8/2024).
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso dialog dengan para Wanita Pekerja Seksual yang ada di Gang Sadar Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jumat (17/8/2024).Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Ada yang berbeda dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Jajaran civitas akademika mereka terjun menemui Wanita Pekerja Seksual (WPS) yang bekerja di Gang Sadar Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Rektor UMP, Dr Jebul Suroso juga berdialog dengan WPS di tempat makan yang berada di sekitar Gang Sadar tersebut. Ada belasan WPS yang diminta untuk mengungkapkan keluh kesahnya.

Mereka rata-rata mengaku terpaksa melakukan pekerjaan ini karena untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dalam dialognya rektor sempat memberikan kuis wawasan kebangsaan kepada WPS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui usai dialog, Jebul mengungkapkan selain untuk merayakan kemerdekaan dengan kelompok pinggiran, WPS juga ditawarkan untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikan mereka.

"Saya kira sesuai dengan kor bisnis kami, kita menawarkan mereka pendidikan. Setidaknya menggugah mereka yang mungkin punya anak, kemudian keturunan untuk lebih baik dari mereka dan itu bisa diwujudkan dengan pendidikan," kata Jebul kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

ADVERTISEMENT

"Tidak menutup kemungkinan dari mereka yang anaknya SMA memungkinkan buat kuliah kita bisa fasilitasi pakai pembiayaan tertentu dari UMP," lanjut dia.

Meski begitu ia menyadari, untuk mengenyam pendidikan dibutuhkan kesadaran tiap individu. Ini yang kemudian menjadi tantangan tersendiri.

"Orang untuk mau sekolah itu perlu kesadaran. Mereka diberi uang sekalipun kalau nggak mau ya nggak. Maka yang perlu kita tanamkan adalah kesadaran akan pentingnya pendidikan dan spiritualitas pada fase apapun," terangnya.

Pihaknya berharap pada momen kemerdekaan ini seluruh aspek masyarakat juga bisa ikut merasakan. Meski masih banyak persoalan dari segi kemiskinan maupun ekonomi.

"Momen kemerdekaan kita berharap seluruh komponen bangsa menikmati kemerdekaan itu. Kita tahu problem anak bangsa, kemiskinan kemudian tadi fakta di belakang yang kita temui. Banyak wanita pekerja seksual kita melihat, kita datangi mereka kemudian ngobrol dan bergembira dengan mereka dan bagikan sembako kepada mereka," jelasnya.

Sementara itu pendamping WPS Gang Sadar, Darkim Yoye menjelaskan saat ini terdapat puluhan wanita yang bekerja di lokalisasi ini. Mereka setiap bulannya menjalani cek kesehatan untuk menghindari penyakit menular.

"Untuk cek kesehatan di sini itu rutin. Dilakukan setiap bulan saat pada saat anak banyak. Jadi setiap bulannya saya panggil tim medis. Terdapat 30 anak itu kita cek kesehatan, tapi juga ada yang freelance di luar itu. Ada sekitar 100 orang," jelasnya.

Jumlah tersebut sudah berkurang drastis dari beberapa tahun sebelumnya yang mencapai ratusan WPS.

"Kalau untuk gang pada saat tahun 2012 sampai 250 penghuni. Alhamdulillah berkat kita sebagai pendampingnya kita menekan untuk pemahaman risiko," pungkasnya.




(cln/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads