Upacara di Sungai Juwana, Warga Pati Usung Tema Merdeka dari Pencemaran

Upacara di Sungai Juwana, Warga Pati Usung Tema Merdeka dari Pencemaran

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 17 Agu 2024 12:05 WIB
Upacara HUT ke-79 RI di Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024).
Upacara HUT ke-79 RI di Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Warga tepi Sungai Juwana Pati, Jawa Tengah, menggelar upacara HUT ke-79 RI secara unik. Tiang benderanya ditancapkan di tengah sungai. Petugas upacaranya naik perahu. Sedangkan pengibar benderanya terjun ke sungai menggunakan pelampung.

Pantauan detikJateng, upacara bendera di bawah Jembatan Sampang, Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Pati, ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (17/8). Pesertanya pelajar dan warga sepanjang bantaran Sungai Juwana.

Upacara HUT ke-79 RI di Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024).Upacara HUT ke-79 RI di Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Upacara dipimpin oleh Ali Musthofa yang berdiri tegak di atas perahu di tengah sungai. Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh tiga pemuda yang berenang dari pinggir sungai.

Meski lokasinya tidak lazim, upacara memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia ini berlangsung khidmat.

Pemimpin upacara, Ali mengatakan upacara bendera di sungai ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sungai.

"Keprihatinan kita ketika Sungai Juwana tecemar dari limbah apapun. Paling parah kalau masyarakat di pinggir sungai membuang sampah di pinggir sungai," jelas Ali.

Perwakilan Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Ari Subekti mengatakan upacara ini diinisiasi oleh Jampiwasan. Upacara ini mengangkat tema tentang merdeka dari pencemaran.

"Jadi semua orang harus sadar bahwa lingkungan bukan hanya milik kita, tetapi juga hak anak cucu kita," ujar Ari ditemui di lokasi.

Ari menjelaskan, peserta upacara terdiri dari masyarakat desa di sepanjang tepi kali Juwana, mahasiswa, pelajar, dan tokoh lintas agama.

"Harapan kami, kali (sungai) itu yang dulunya menjadi awal peradaban harus menjadi peradaban baru. Orang-orang melihat kali sangat penting karena menjadi urat nadi seluruh manusia, baik dari bantaran sungai maupun di seluruh lingkungan," ucap dia.

Setelah upacara, sebagian peserta juga membentangkan beberapa poster tentang kepedulian lingkungan.




(dil/dil)


Hide Ads