Gandeng Prokopim, TMMD Reguler Klaten Sajikan Penyuluhan Bahaya Judol

Gandeng Prokopim, TMMD Reguler Klaten Sajikan Penyuluhan Bahaya Judol

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 16 Agu 2024 23:33 WIB
TMMD Reguler Klaten
Foto: Pemkab Klaten
Jakarta -

Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Klaten menggelar penyuluhan pada TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-121 Klaten. Disajikan berbagai penyuluhan dengan tema yang aktual bagi masyarakat setempat.

Kegiatan nonfisik yang dihelat Kodim 0723/Klaten bersama Prokopim Klaten itu dilaksanakan di Desa Krajan, Jogosetran, Kalikotes, serta Tembongwetan pada Kamis (15/8/2024). Pada putaran keempat, penyuluhan diadakan di Balai Desa Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.

Subkoordinator Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Klaten, Nurcahyo Sasongko menjelaskan kegiatan tersebut menjadi salah satu wujud sinergi antara Kodim 0723 dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 4 desa menjadi lokasi penyuluhan dengan tema wawasan kebangsaan, bela negara, bahaya penyalahgunaan narkoba, bahaya judi online (judol), administrasi kependudukan, pengelolaan sampah, dan internet sehat," kata Cahyo di Balai Desa Tembongwetan.

Ia menjelaskan materi penyuluhan dengan tema aktual yang disampaikan para penyuluh itu penting bagi warga setempat, karena mampu meningkatkan kesadaran warga akan pengelolaan sampah hingga bahaya judol.

ADVERTISEMENT

Cahyo berharap lewat penyuluhan ini, masyarakat setempat nantinya dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diberikan, dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam kesempatan itu, diberikan materi terkait bahaya judol oleh Kepala Bidang Komunikasi dan Statistik Dinas Kominfo Klaten, Pinandita Bima Mahendra. Kasus judol yang terus merebak di Indonesia ini perlu disoroti dan dicegah, sehingga edukasi terkait bahaya judol juga diberikan kepada masyarakat Kecamatan Kalikotes.

Pemberian edukasi terkait bahaya dan kerugian yang ditimbulkan dari judol ini turut menjadi upaya Pemkab Klaten untuk mencegah masyarakat terjerumus judol yang kini tengah marak.

"Masyarakat jangan sampai tergiur dan terjerumus dalam judi online, karena yang didapat hanyalah kerugian semata," tutur Pinandita.

Pinandita menambahkan, penyuluhan hari itu juga bertujuan meningkatkan literasi digital dan membantu masyarakat memanfaatkan internet secara efektif dan aman. Terhindar dari risiko online seperti penipuan online, hingga perundungan siber.

Pada penyuluhan kedua, disajikan materi terkait internet sehat oleh perwakilan Universitas Akprind Indonesia, Renna Yanwastika Ariyana. Materi ini cukup penting bagi masyarakat setempat agar dapat menggunakan internet dengan baik.

Sebab, di balik kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, masih ada potensi internet ini digunakan untuk hal-hal negatif yang ujungnya malah menimbulkan kerugian bagi penggunanya.

"Di antaranya pornografi, hacking, penipuan, judi, dan penyebaran hoax. Oleh karenanya, internet bisa digunakan seperlunya saja san untuk hal-hal yang positif," terang Renna.

Ia menekankan kepada masyarakat setempat untuk memiliki kontrol diri dalam menggunakan internet. Dengan begitu, internet sehat dapat terwujud dengan diminimalisirnya penggunaan internet untuk hal-hal negatif.

Selain itu, disampaikan pula materi terkait pengelolaan sampah oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten Waluyo. Ia mengungkapkan bahaya yang timbul akibat pengelolaan sampah yang kurang baik serta mengajak peserta untuk ikut memiliki kesadaran dalam meminimalisir sampah, khususnya sampah plastik.

"Setiap desa kelak harus menjalankan program bank sampah yang regulasinya juga telah diatur Perda dan saat ini sedang diproses juga dalam Raperbup," jelasnya.

Penyuluhan berlangsung interaktif, masyarakat tampak aktif memberikan respon maupun pertanyaan yang kemudian dijawab para penyuluh dari jajaran Prokopim Setda Klaten itu.

Tampak hadir pula dalam kegiatan tersebut, Kades Tambongwetan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Tembongwetan, serta puluhan peserta dari unsur perangkat desa, BPD, PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh pemuda desa setempat.

(ncm/ncm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads