Kobra termasuk salah satu jenis ular berbisa yang cukup berbahaya bagi manusia. Hewan melata yang satu ini memiliki bisa atau racun yang mematikan. Meskipun begitu, sebagian masyarakat justru memanfaatkan darah dan empedu kobra sebagai obat tradisional.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ular kobra juga kerap disebut ular sendok oleh masyarakat Jawa. Nama 'ular sendok' berasal dari kemampuannya untuk mengangkat dan meratakan lehernya ketika merasa terancam, membentuk struktur mirip sendok atau irus. Ular ini dapat ditemukan di wilayah tropis dan gurun di Asia serta Afrika.
Penasaran dengan manfaat ular kobra bagi manusia? Simak penjelasan lengkap di bawah ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat Ular Kobra bagi Manusia
1. Mengendalikan Populasi Hewan Pengerat
Menurut Restorasi Ekosistem Riau, ular kobra berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat bagi manusia. Sebagai predator menengah, ular kobra mengendalikan populasi hewan pengerat seperti tikus yang sering merusak tanaman di perkebunan, rumah, dan sawah.
Di perkebunan dan sawah, ular kobra mengurangi kerusakan hama yang dapat mengurangi hasil panen dan mengurangi kebutuhan pestisida kimia. Di lingkungan rumah, ular ini membantu mencegah kerusakan pada bangunan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Namun, meski bermanfaat, kita harus tetap berhati-hati dengan keberadaan ular kobra karena bisa ular ini berbahaya bagi manusia.
2. Mengurangi Nyeri
Selain manfaat di atas, ternyata bisa atau racun dari kobra dapat memberikan sejumlah manfaat bagi manusia. Hal ini diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah berjudul Cobra Venom and Its Health Benefits oleh Monica Dinu dkk.
Penelitian tersebut mengungkapkan, bisa ular kobra mengandung Ξ±-neurotoxins seperti cobrotoxin yang dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Cobrotoxin bekerja dengan cara yang mirip dengan morfin, tetapi dapat menjadi alternatif yang lebih aman untuk mengatasi nyeri kronis. Ini bisa sangat berguna bagi orang yang mengalami nyeri berkepanjangan.
3. Mengatasi Radang
Selain itu, bisa ular kobra memiliki sifat anti-inflamasi, yang berarti dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh. Ini bermanfaat untuk kondisi seperti arthritis rematik, di mana sendi menjadi meradang dan nyeri. Dengan mengurangi peradangan, bisa ular kobra dapat membantu meredakan gejala penyakit radang.
4. Melawan Infeksi Virus dan Bakteri
Kemudian, bisa ular kobra memiliki efek antibakteri dan antiviral. Peptida dari bisa ini dapat mengurangi replikasi virus seperti herpes dan HIV. Hal ini menunjukkan potensi dalam mengobati infeksi yang sulit diatasi dengan obat-obatan biasa.
5. Membantu Mengobati COVID-19
Dalam penelitian, komponen bisa ular kobra menunjukkan kemampuan untuk mengurangi peradangan dan trombosis, yang sering terjadi pada pasien COVID-19. Ini dapat membantu mengatasi gejala seperti nyeri otot dan sakit kepala yang terkait dengan infeksi virus ini.
6. Manfaat Kecantikan dan Anti-Penuaan
Bisa ular kobra juga digunakan dalam produk kosmetik. Peptida yang terdapat dalam bisa ini dapat membantu mengurangi kerutan dan mencegah penuaan dini dengan cara menghambat aktivitas otot di wajah secara sementara. Ini membuat kulit terlihat lebih muda dan halus.
Benarkah Ular Kobra Bisa Dijadikan Obat?
Ular kobra sering dianggap sebagai bahan obat tradisional, terutama bagian empedu dan darahnya. Namun, Roza Azizah Primatika dkk dalam artikel ilmiah berjudul Analisis Cemaran Staphylococcus aureus pada Gelas, Darah Segar, dan Jamu dengan Ramuan Darah Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix), mengungkapkan bahwa mengonsumsi darah ular kobra dan ramuan jamunya mengandung risiko kesehatan yang signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya cemaran Staphylococcus aureus pada darah segar dan ramuan jamu darah ular kobra dari dua lokasi yang berbeda. Dari 10 sampel yang diuji, ditemukan bahwa 20% dari sampel darah segar dan ramuan jamu dari penjual di Bantul serta 20% dari sampel ramuan jamu di Prambanan mengandung Staphylococcus aureus.
Selain itu, swab gelas di Prambanan menunjukkan 40% cemaran bakteri tersebut. Cemaran ini, meskipun berada di bawah batas maksimal yang dipersyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), tetap menunjukkan adanya potensi risiko kesehatan.
Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai infeksi, dari yang ringan hingga yang serius, termasuk infeksi kulit, endokarditis, dan osteomielitis. Infeksi ini berpotensi mengancam nyawa dan menunjukkan bahwa produk yang mengandung darah ular kobra tidak sepenuhnya aman untuk dikonsumsi atau digunakan sebagai obat.
Bahkan ramuan jamu, yang mengandung campuran bahan seperti kafein, tidak sepenuhnya efektif dalam membunuh bakteri tersebut, menambah risiko kesehatan bagi konsumen. Lagi pula, efektivitas darah dan empedu ular kobra sebagai obat masih belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak terlalu percaya pada mitos yang beredar di masyarakat.
Demikian penjelasan lengkap mengenai manfaat ular kobra dan fakta bahwa darah hewan yang satu ini tercemar bakteri alih-alih bermanfaat bagi kesehatan. Semoga bermanfaat!
(sto/cln)