Seorang bayi perempuan dibuang di tempat pembuangan sampah liar di tepi sungai perbatasan Desa Brangkal dan Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten. Bayi yang kini dirawat di RSD Bagas Waras Klaten itu kebanjiran peminat yang ingin mengadopsi.
"Sudah ada beberapa yang menghubungi untuk adopsi. Saya dihubungi tiga orang, belum anggota lain, Kanit Reskrim juga," ungkap Kapolsek Karanganom AKP Panut Haryono kepada detikJateng, Rabu (14/8/2024) siang.
Dijelaskan Panut Haryono, warga yang berminat mengadopsi baru sebatas bertanya dan belum ada yang bersurat. Namun ditegaskan, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan selama tiga bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam waktu tiga bulan ini masih penyelidikan untuk mencari siapa orang tuanya atau keluarga. Jika nanti kita temukan tentu akan kita kembalikan kepada orang tua dan keluarganya," terang Panut.
Untuk sementara, sambung Panut, bayi telah dititipkan untuk dirawat di RSD Bagas Waras Klaten. Kondisinya juga sehat dan baik karena dicek rutin oleh Polsek.
"Kondisinya baik, kita pantau terus, bahkan Kanit Reskrim tiap hari mengecek perkembangannya. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan," jelas Panut.
Sepengetahuannya, jika setelah tiga bulan tidak ditemukan keluarganya maka bayi tersebut akan dirawat negara. Baru kemungkinan pola asuh adopsi bisa dilakukan.
"Setelah itu (dirawat oleh negara) nantinya baru bisa proses adopsi. Itu pun tentu dengan persyaratan-persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Pemkab Klaten, Puspo Enggar Hastuti, menyatakan dinas sudah menerima penyerahan bayi dari Polsek Karanganom tanggal 13 Agustus 2024. Setelah diserahkan ke Dinas, bayi dititipkan ke RSD Bagas Waras.
"Saat ini bayi di RSD Bagas Waras dalam posisi sehat dan baik saja. Memang sudah diserahkan ke Dinas tapi kami masih menunggu proses penyidikan karena penyidikan masih dilakukan Polsek Karanganom," jelas Puspo Enggar kepada detikJateng, Rabu (14/8).
Jika nanti kondisi bayi sudah bagus tapi penyidikan kasus masih dilakukan, terang Puspo Enggar, bayi akan dititipkan di panti Wiloso, Salatiga. Apabila penyidikan sudah selesai dinas akan berkoordinasi lagi dengan Polsek dan panti.
"Apabila penyidikan selesai dinas akan berkoordinasi lagi dengan Polsek dan panti. Untuk adopsi kita sesuai dengan prosedur," kata Puspo Enggar.
Menurut Puspo, sudah banyak warga yang bertanya ke dinas juga perihal adopsi bayi tersebut. Namun yang bersurat secara resmi belum ada.
"Banyak pertanyaan (untuk adopsi) bagaimana proses, ketentuan dan syaratnya tapi bersurat belum ada. Tapi kami berharap segera ditemukan orang tua atau keluarganya sehingga bayi ini bisa kembali dirawat keluarganya," pungkas Puspo.
Sebelumnya diberitakan, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di tepi sungai perbatasan Desa Brangkal dan Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten. Bayi terbungkus tas plastik itu ditemukan warga yang sedang memancing.
"Ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB atau sehabis asar. Ditemukan saksi Eko (30) warga yang sedang memancing bersama tiga rekannya," ungkap Kanit Reskrim Polsek Karanganom Aipda Sulistyono kepada detikJateng, Senin (12/8) sore.
Dijelaskan Sulistyono, saksi saat asyik memancing di tepian sungai mendengar suara tangis bayi. Setelah dicek ternyata bayi dengan ari-ari di dalam tas plastik hitam.
"Ari-arinya masih ada. Saksi kemudian mengambilnya dan membawa ke puskesmas serta melaporkan ke Polsek," lanjut Sulistyono.
(cln/apl)