4 Fakta Heboh Emak-emak Siram Karnaval Sound Horeg di Pati

Round-Up

4 Fakta Heboh Emak-emak Siram Karnaval Sound Horeg di Pati

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 13 Agu 2024 07:01 WIB
Proses mediasi atas insiden penyiraman air ke rombongan karnaval pembawa sound horeg di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Senin (12/8/2024).
Proses mediasi atas insiden penyiraman air ke rombongan karnaval pembawa sound horeg di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Senin (12/8/2024). Foto: dok. Polsek Margoyoso
Solo -

Seorang emak-emak inisial S (54) di Kabupaten Pati viral di media sosial. Penyebabnya emak-emak itu dinarasikan menyiram air ke arah sound horeg yang lewat depan rumahnya saat karnaval, Minggu (11/8).

S mengaku aksinya itu karena merasa terganggu dengan suara kencang sound horeg. Sempat terjadi adu mulut di lokasi antara S dengan peserta karnaval. Polisi kemudian turun tangan dan mendamaikan kedua pihak. Berikut sejumlah faktanya.

1. Viral di Media Sosial

Peristiwa itu terekam video dan viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik itu diunggah dalam akun Instagram @ndorobei.official pada Senin (12/8/2024). Dalam video terlihat ada rombongan karnaval yang membawa sound horeg di tengah permukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak seorang emak-emak berada di pinggir jalan membawa selang air dan mengarahkannya ke rombongan karnaval. Peserta karnaval pun langsung mendatangi emak-emak tersebut dan sempat terjadi adu mulut antara kedua pihak.

"Merasa terganggu, seorang emak-emak siram sound horeg pakai air dan nyaris dikeroyok," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJateng, Senin (12/8).

ADVERTISEMENT

2. Polisi Turun Tangan

Kapolsek Margoyoso AKP Joko Triyanto saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya emak-emak yang merasa terganggu suara sound horeg saat acara karnaval di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Minggu (11/8). Emak-emak itu diketahui berinisial S (54).

"Benar adanya video yang viral ibu-ibu merasa terganggu dengan adanya sound saat kegiatan karnaval dan menyiram air dengan menggunakan selang mengenai kendaraan bukan sound-nya alat musiknya," kata Joko saat dihubungi lewat pesan singkat, Senin (12/8).

Joko mengatakan kejadian bermula saat ada iring-iringan rombongan karnaval Desa Waturoyo pada Minggu (11/8).

"Saat rombongan karnaval bagian terakhir ada sound, ada musik dangdut yang dibawa menggunakan kendaraan truk," kata Joko saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (12/8).

Joko menjelaskan, ketika rombongan karnaval melintas depan rumah warga, saat itu sedang terjadi kemacetan. Lantas ada seorang emak-emak berinisial S yang merasa terganggu oleh kerasnya suara dari sound horeg itu.

"Ibu ini tidak senang karena suara musik itu terlalu kuat, jadi mengganggu ibu itu, maka timbul rasa kesal ibu ini," jelasnya.

Kemudian, emak-emak tersebut memegang selang air dan mengarahkan ke truk rombongan karnaval yang membawa sound horeg. Sontak kejadian itu memancing reaksi peserta karnaval.

"Si pemilik dan rombongan tidak terima maka terjadilah kericuhan di situ, kemudian setelah diselesaikan dan bubar," ujar Joko.

3. Pengakuan Emak-emak

S mengatakan, sebelum kejadian pada Minggu (11/8), dirinya sempat berpesan ke panitia karnaval supaya sound horeg itu dikecilkan suaranya saat melewati rumahnya. Dia mengaku terganggu oleh suara sound horeg yang menurutnya sampai menggetarkan kaca rumah.

"Ternyata di depan rumah malah lama. Jadinya seakan saya getaran di dada begitu kuat, rumah seakan goyang, sound itu kan menghancurkan perabotan rumah," kata S saat ditemui wartawan ditemui di rumahnya di Desa Waturoyo, Senin (12/8).

S berujar, saat itu dirinya sudah meminta agar rombongan karnaval itu segera jalan dari depan rumahnya. Namun rombongan tersebut tidak kunjung jalan.

Lantas S mengambil selang air di depan rumahnya. Lalu dia mengarahkan selang air itu ke rombongan karnaval sound horeg. S bilang air yang dia semprotkan hanya mengenai bagian bak truk, tidak sampai mengenai sound horeg itu.

"Kan selang airnya sedikit, saya semprot kena bak truk, bukan saya siram pakai ember, nyata-nyata kelihatan videonya," ujar dia.

4. Berakhir Damai

Joko mengatakan pihaknya telah mendatangi kedua pihak, yakni S dan panitia acara karnaval Desa Waturoyo, Senin (12/8). Kedua belah pihak pun sepakat untuk berdamai setelah insiden tersebut.

"Diupayakan untuk diselesaikan dengan perdamaian. Kami dampingi ketua panitia untuk pastikan situasi aman dalam musyawarah," kata Joko.

Joko menambahkan, hari ini anggota Polsek Margoyoso telah mendatangi rumah emak-emak tersebut. Polisi juga memediasi kedua belah pihak.

"Ini telah dilerai oleh panitia. Dan tidak terjadi keributan lebih luas," terang Joko.

"Damai di Balai Desa Waturoyo siang ini," jelas Joko.




(rih/apu)


Hide Ads