Pakar Sebut Ada 'Invisible Hand' di Balik Mundurnya Airlangga Hartarto

Nasional

Pakar Sebut Ada 'Invisible Hand' di Balik Mundurnya Airlangga Hartarto

Adrial akbar - detikJateng
Minggu, 11 Agu 2024 15:39 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Eva Savitri/detikcom)
Airlangga Hartarto (Eva Savitri/detikcom)
Solo -

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menduga ada 'invisible hand' di balik mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, banyak benturan yang kuat di internal partai tersebut.

"Langkah mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketum Partai Golkar tak lepas dari kuatnya benturan antarkekuatan di internal Partai Golkar, di mana faksi-faksi besar mulai berbenturan satu sama lain sejak jelang Pilpres 2024 lalu," kata Khoirul dalam keterangannya, dilansir detikNews, Minggu (11/8/2024).

Banyaknya kepentingan di internal Golkar itu menurutnya terlihat menjelang Pemilu lalu. Partai Golkar saat itu beberapa kali bermanuver bahkan nyaris berkoalisi dengan PDIP di Pilpres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal itu diyakini sejumlah kalangan sebagai alasan mengapa akhirnya Airlangga sempat diperiksa lembaga penegak hukum terkait kasus minyak goreng," kata dia.

Dia menyebut ada kekuatan tangan tak terlihat yang akhirnya membuat Airlangga Hartarto mengambil keputusan untuk mundur.

ADVERTISEMENT

"Kali ini, 'the invisible hand' tampaknya kembali bergerak karena langkah dan keputusan Airlangga di sejumlah Pilkada dianggap kurang tegas dan sering memunculkan ketidakpastian," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga keutuhan partai.

Pernyataan Airlangga mundur sebagai Ketua Umum Golkar itu beredar melalui pernyataan video. Dilansir detikNews, Airlangga menyatakan mundur pada Sabtu (10/8).

Waketum Golkar Dito Ariotedjo membenarkan video tersebut. "Betul," ujarnya dikutip dari detikNews, Minggu (11/8).

Dalam video itu Airlangga menyebut pengunduran diri ini demi menjaga keutuhan partai. Selain itu dia memilih mundur untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.

Adapun pengunduran diri itu berlaku sejak Sabtu 10 Agustus 2024.




(ahr/rih)


Hide Ads