5 Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan yang Singkat dan Sesuai Struktur

5 Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan yang Singkat dan Sesuai Struktur

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Minggu, 11 Agu 2024 14:04 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis cerpen Foto: Thought Catalog/Unsplash
Solo -

Cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu karya sastra bahasa Indonesia. Dalam rangka memeriahkan atau merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) RI, cerpen bertema kemerdekaan dapat dibuat sebagai wujud rasa nasionalisme dan patriotisme. Simak 5 contoh cerpen tentang hari kemerdekaan yang singkat dan sesuai struktur berikut.

Karya sastra cerpen biasanya juga disebut sebagai cerita yang dapat dibaca hanya sekali duduk. Hal tersebut karena umumnya cerpen bersifat terbatas alur cerita dan penokohan di dalamnya. Selain itu, masalah atau konflik yang ada di dalam cerpen biasanya bersifat tunggal.

Detikers perlu mengetahui tentang pengertian, unsur, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, serta contoh dari cerpen yang sudah detikJateng rangkum secara lengkap di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Cerpen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, cerpen merupakan sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.

Lebih lanjut, Sutardi berpendapat dalam 'Modul Pembelajaran SMA: Bahasa Indonesia Untuk Kelas XI' yang disusun oleh tim Kemendikbud Ristek RI, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antar tokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antar tokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu kesatuan.

ADVERTISEMENT

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa yang mengandung gagasan, pikiran, dan pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah peristiwa dengan salah satu peristiwa klimaks.

Unsur yang Membangun Cerpen

Kembali dirangkum dari Modul Pembelajaran SMA: Bahasa Indonesia Untuk Kelas XI' yang diterbitkan Kemendikbud Ristek RI, terdapat dua unsur pembangun sebuah cerpen yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Adapun berikut ini adalah uraian lengkapnya:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur cerpen yang asalnya dari dalam cerpen itu sendiri. Dalam unsur intrinsik ada beberapa unsur seperti tema, tokoh, penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Berikut paparannya.

1. Tema

Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita pada cerpen. Sebuah tema memiliki sifat umum yang bisa diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan di masyarakat, kisah pribadi penulis, pendidikan, sejarah, kisah romansa, persahabatan, dan lainnya.

2. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan serta mengembangkan karakter tokoh yang ada di dalam cerita. Dalam menggambarkan karakteristik tokoh terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan.

Cara tersebut dimulai dari teknik analitik langsung, penggambaran fisik dan perilaku tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, penggambaran tata kebahasaan tokoh, pengungkapan jalan pikiran tokoh, serta penggambaran dari tokoh lain.

3. Alur

Alur cerita adalah pola pengembangan cerita yang dibentuk dari hubungan sebab akibat dan sifatnya kronologis. Alur cerita atau biasanya disebut jalan cerita harus dikembangkan dengan menarik, mudah dipahami, dan logis.

4. Latar

Latar atau biasa disebut setting meliputi tempat, waktu, dan suasana atau peristiwa yang digunakan pada sebuah cerpen. Unsur ini memiliki fungsi memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerpen.

5. Gaya Bahasa

Dalam cerpen, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara yang digunakan penulis cerpen untuk menyampaikan cerita karangannya. Biasanya terbagi menjadi orang pertama, orang kedua, orang ketiga, hingga sudut pandang dari orang di luar cerita.

7. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis. Dalam sebuah cerpen amanat biasanya disampaikan secara tersurat. Adanya amanat tak jauh dari tema cerpen yang diangkat.

Unsur Ekstrinsik

Sementara itu, unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar cerpen itu sendiri. Contohnya seperti latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai yang terkandung di dalam cerpen. Berikut penjelasannya.

1. Latar Belakang Masyarakat

Ini merujuk pada kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana cerita dalam cerpen berlangsung. Unsur ini memberikan konteks yang membantu memahami perilaku dan situasi tokoh dalam cerita.

2. Latar Belakang Penulis

Mencakup pengalaman hidup, pendidikan, dan pandangan dunia penulis yang mempengaruhi cara penulisan dan pilihan tema dalam cerpen. Latar belakang ini juga mempengaruhi sudut pandang dan representasi karakter serta peristiwa dalam cerita.

3. Nilai yang Ada di Dalam Cerpen

Merupakan pesan moral, etika, atau pelajaran yang ingin disampaikan oleh penulis melalui ceritanya. Nilai-nilai ini bisa mencerminkan pandangan penulis terhadap isu-isu tertentu atau memberikan pembelajaran bagi pembaca.

Struktur Teks Cerpen

Struktur teks cerpen adalah rangkaian cerita yang membangun atau membentuk cerpen itu sendiri. Bisa disebut struktur cerpen berupa unsur yang berupa alur, jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat atau secara kronologis. Secara umum, struktur teks cerpen terbagi ke dalam bagian-bagian berikut ini:

1. Orientasi atau Pengenalan Situasi Cerpen

Bagian orientasi penulis biasanya akan memperkenalkan tokoh, menata adegan, hingga menjalin hubungan pada antartokoh.

2. Komplikasi atau Pengungkapan Peristiwa

Komplikasi menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesulitan yang dialami para tokoh.

3. Konflik atau Munculnya Masalah

Bagian ini terdapat peningkatan perhatian yang gembira, heboh, atau adanya berbagai situasi yang menyebabkan kesulitan tokoh bertambah.

4. Klimaks atau Puncak Konflik

Klimaks merupakan puncak dari masalah yang dialami oleh para tokoh dalam cerpen. Biasanya dalam klimaks, penulis akan menentukan nasib tokoh di akhir cerita.

5. Koda atau Penyelesaian

Koda berisi penjelasan tentang sikap atau nasib yang dialami tokoh setelah mengalami masalah puncak sebelumnya.

Jenis Teks Cerpen

Pada sebuah penelitian dengan judul 'Kajian terhadap Nilai-nilai Sosial dalam Kumpulan Cerpen Rumah Malam di mata Ibu karya Alex R Nainggolan Sebagai Alternatif Bahan Ajar' karya Eny Tarsinih, disebutkan ada tiga jenis cerpen, yaitu:

  1. Cerpen mini (flash), adalah cerpen yang jumlah katanya antara 750-1000
  2. Cerpen hyang ideal, merupakan cerpen dengan jumlah kata antara 3000-4000 kata
  3. Cerpen panjang, yaitu cerpen yang katanya berjumlah 4000-10000 kata

5 Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekan yang Singkat dan Sesuai dengan Strukturnya

Setelah detikers mengetahui tentang pengertian hingga jenis-jenis cerpen, kali ini detikJateng akan memberikan 5 contoh cerpen bertema hari kemerdekaan sesuai dengan strukturnya yang dirangkum dari buku 'Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia' karya Heny Marwati dan K Waksitaningtyas, laman resmi SMPIT Nurul Ishlah, serta Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali.

Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan (1)

"Harapan Kecil untuk Negeri" karya Aniesa Salsabila

"Assalatukhairum minan naum" terdengar suara azan dari surau, aku pun terbangun dari tidur ku dan menunaikan sholat subuh. Seperti di pagi minggu biasanya, aku akan pergi ke pantai untuk mengambil ikan yang ayah jaring semalam di laut lepas. Tak berlama lama aku pun melangkahkan kaki keluar dari rumah dan segera menuju ke bibir pantai. Angin yang berhembus sepoi-sepoi menggoyangkan pohon kelapa yang berjejer rapi, burung-burung laut pun berkicau terbang bebas di angkasa, matahari mulai terbit, di tambah dengan suara dentuman ombak yang memberikan suasana khas pesisir. Membuatku semakin cinta dengan negeriku yang begitu indah.

Dari kejauhan sudah terlihat air laut yang jernih dengan pasir yang berwarna putih. Aku pun menghampiri ayah di atas dermaga kayu yang sederhana dan mengambil sekarung ikan tongkol segar pemberian ayah. Aku pun bergegas pulang agar ikan-ikan tongkol ini tidak terlambat sampai ke kota. Di sepanjang jalan terlihat bendera pusaka merah putih berkibar di depan rumah warga, pertanda hari kemerdekaan hampir tiba. Di depan rumah sudah tampak pak Ali yang sudah siap dengan motornya untuk mengantar ikan ke kota. Kemudian aku meletakkan sekarung ikan tongkol di atas honda pak Ali.

Sulitnya ekonomi di daerah pesisir mengharuskan wanita dan anak-anak ikut bekerja. Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh wanita di pesisir menjemur ikan asin dan budidaya rumput laut. Biasanya untuk menambah uang jajan aku dan teman-teman sering mengumpulkan kerang-kerang yang ada di bibir pantai untuk dirangkai dan dijadikan berbagai aksesoris. Negeri ini memang mempunyai sejuta kekayaan alam dan keindahannya. Namun di balik keindahan ini, tak sedikit kapal-kapal asing yang masuk ke perairan tempat tinggal ku untuk menangkap ikan dengan cara pemboman ikan yang dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut, di tambah lagi mereka menggunakan pukat harimau yang dapat membunuh ikan-ikan kecil. Entah mengapa harus di negeriku mereka mencari ikan, mungkin benar seperti di film-film, orang bilang tanah kita tanah surga. Suatu saat nanti kami penerus bangsa ingin memberikan kesejahteraan bagi rakyat dan menjaga kemaritiman Indonesia dari kapal-kapal asing yang ingin mengambil kekayaan laut Indonesia.

Tak terasa hari sudah hampir magrib, langit pun sudah tampak merah kejinggaan, matahari pun perlahan menghilang. Azan juga sudah berkumandang, segera aku berwudhu dan menunaikan ibadah sholat, setelah sholat dilanjutkan dengan makan malam dan tidur. Sudah beberapa malam aku merenung memikirkan bagaimana caranya memulihkan ekonomi rakyat desaku dan bagaimana caranya agar aku dapat membuat perubahan kecil yang bermanfaat untuk desaku tercinta. Pertanyaan ini yang selalu menghantui diriku, dengan melihat kondisi ekonomi tanah kelahiranku yang terus mengalami masalah, dan di malam kemerdekaan Indonesia ini aku belum bisa menemukan titik terang bagaimana cara melakukan perubahan yang bermanfaat. Mungkin aku bisa melakukan hal kecil untuk membela negeri ku dari permasalahan ekonomi, seperti mengajak temanku memanfaatkan potensi alam yang ada di pesisir kami, pikir ku.

Wah ternyata hari sudah pagi, ujar ku yang terbangun karena sinar matahari yang masuk ke kamar dari celah-celah dinding kayu dan menyengat kulitku . Aku begitu terlelap tidur semalam. Segera aku membuka jendela kamarku dan duduk sambil meluapkan isi hati ku." Hai Indonesia, selamat hari kemerdekaan yang ke-75, di hari ulang tahun negeri ini ada harapan kecil untukmu, aku berharap ekonomi negeri ini ke depan semakin membaik dan bebaskan negeri ini dari kemiskinan dan kesengsaraan, mungkin puluhan tahun ke depan negeri ini akan di pegang oleh generasi milenial, izinkan kami untuk membela negara dari keterpurukan ekonomi dan memberikan sedikit perubahan untuk negeri kami, Sulit memang untuk remaja seusia ku untuk membela negaranya, namun jika sudah cinta pada negerinya semua hal akan dilakukan demi negerinya. Jika bukan sekarang kami bisa membela negara mungkin di masa yang akan datang, iya aku sangat yakin hal itu.

Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan (2)

"Sudah Merdekakah Kita?" karya Cut Alifa Alyana

Hari ini aku pergi berlibur ke rumah Nenek. Aku sangat menikmati perjalanan menuju rumah Nenek. Karena rumah nenekku terletak di pedesaan yang jauh dari pusat kota. Aku pun jadi dapat melihat pemandangan alam yang begitu indah di hadapanku. Tapi aku melihat masih ada beberapa rumah gubuk di sana. Aku pun turun dari mobil dan bertanya tentang rumah gubuk tersebut pada warga disana.

Ternyata, memang di sana masih banyak orang yang tidak memiliki rumah yang layak, masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan masih banyak anak-anak yang tidak dapat makanan bergizi. Baru kusadari, ternyata kemerdekaan Indonesia hanya sebatas terbebas dari para penjajah. Tapi Indonesia belum merdeka dalam bidang pendidikan dan kemiskinan. Beruntungnya aku masih dapat bersekolah, masih dapat makan dengan gizi yang cukup, dan masih memiliki rumah yang layak untuk beristirahat dan belajar. Aku bersyukur atas semuanya.

Kata Ibuku, mereka harus bekerja untuk membiayai SPP sekolah. Mereka harus berusaha keras untuk mencari makan. Bahkan untuk berangkat ke sekolah pun mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang sangat jauh sekali. Apa ini yang disebut dengan kemerdekaan?

Aku meminta seorang anak menceritakan bagaimana sulitnya untuk bersekolah dengan keadaan yang seperti ini. Katanya, mereka harus bangun pagi-pagi untuk membuat kue bersama Ibu mereka. Lalu, sebelum berangkat sekolah mereka akan menjual kue tersebut. Uang hasil penjualan pun terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Maa syaa Allah... Betapa semangatnya mereka menjalani kehidupan. Betapa sabarnya mereka menjalani kemiskinan. Mereka tidak pernah mengeluh. Mereka menjalani semuanya dengan senang hati. Sedangkan kita yang masih mampu sekolah saja terkadang malas pergi sekolah. Malas mengerjakan tugas yang diberikan. Bahkan ada yang tidak mengerjakan tugas sama sekali.

Bagaimana dengan mereka disana? Dengan segala keterbatasan mereka, mereka masih memiliki keinginan untuk sekolah. Dan kita disini, ke sekolah diantar, pulang sekolah dijemput, SPP kita orangtua yang membiayai, peralatan sekolah kita orangtua yang beli, masih tidak bersyukur juga?

Sebenarnya, untuk mengatasi masalah tersebut tidak harus mengharap kepada pemerintah saja. Sesama kita seharusnya juga dapat saling membantu mereka. Yang mampu bisa menolong yang kurang. Jika masalah ini tidak ada yang bisa mengatasi lagi, barulah kita ajukan kepada pemerintah.

Ketika hampir sampai di rumah nenekku, aku melihat sangat banyak sampah berserakan. Lalu aku bertanya pada ayahku mengapa begitu banyak sampah disini. Kemudian ayahku menjawab mereka belum peduli tentang kebersihan lingkungan.

Ada di beberapa tempat yang masih menganggap sungai sebagai tempat pembuangan sampah, ada juga yang membuang air bekas cucian ke sungai, bahkan ada yang masih membuang air besar di sungai. Padahal air sungai diambil untuk dijadikan air minum. Jika sungai sudah tercemar, bukankah sudah tidak baik lagi untuk dijadikan air minum?

Ternyata mereka tidak mempunyai wc di rumahnya. Sehingga harus membuang air kecil dan besar di sungai. Nah, jika sudah begini solusinya adalah pemerintah yang harus mensosialisasikan kepada masyarakatnya bahwa sungai bukan pengganti wc. Dan pemerintah juga sebaiknya membuatkan jamban untuk mereka yang tidak memiliki jamban.

Akhirnya, aku pun sampai di rumah nenekku. Dan akhirnya pun aku dapat memetik hikmah tentang kemerdekaan Indonesia. Kita memang telah lama merdeka. Tapi kemerdekaan yang kita rasakan saat ini belum sepenuhnya dirasakan oleh warga negara Indonesia, karena kemerdekaan sesungguhnya adalah kemerdekaan dari kemiskinan, kebodohan, dan dari pencemaran lingkungan.

Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan (3)

"Persahabatan dan Semangat Kemerdekaan" karya Ulvi Latifah dkk

Terdengar alunan lagu hari kemerdekaan yang samar-samar ku dengar dari kejauhan. Aku melihat kerumunan warga di sebuah lapangan yang sedang menyaksikan perlombaan. aku bergegas berlari menghampiri kerumunan itu. Ku hampiri salah satu temanku yang sedang menyaksikan perlombaan "Anton, kamu sedang menyaksikan perlombaan apa ?". Anton menjawabnya "Aku sedang menyaksikan perlombaan balap karung, Fer." . Mereka menyaksikan perlombaan bersama.

Pembawa acara membuka pendaftaran perlombaan "Ya selamat siang semuanya, masih semangat semuanya, di hari kemerdekaan ini untuk meningkatkan semangat kita kepalkan tangan ke atas dan suarakan Merdeka! Merdeka! Merdeka!. Bagi yang ingin mendaftarkan diri mengikuti perlombaan pecah air ke bagian panitia." Aku mengajak Anton untuk ikut perlombaan pecah air "Ton, apakah kamu mau ikut lomba pecah air ? Ayolah ikut hehe, kita lihat siapa nanti yang akan menang." Lalu Anton menerima ajakan Ferdi "Haha ayo, siapa takut". Kami mendaftarkan diri ke bagian panitia.

Pembawa acara memanggil nama-nama peserta lomba untuk menuju tempat perlombaan "Banyak ya jumlah peserta yang mengikuti perlombaan pecah air. Yang saya panggil segera menuju tempat perlombaan. Anton, Haikal, Linda, Winda, Rizal."

Tahap seleksi pertama pun dimulai dan dimenangkan oleh Anton. Perlombaan terus dimulai dan hingga tahap final perlombaan antara Anton, Aldi dan Ferdi. Selanjutnya pembawa acara memanggil nama Anton, Ferdi, Aldi. "Yaa untuk peserta yang tadi masuk babak final diharapkan menempatkan diri di tempat perlombaan".

Panitia menutup mata peserta lomba dengan menggunakan kain dan memberikan pelepah pisang. pembawa acara menip peluit tanda perlombaan dimulai. "1 2 3 priit...priit..priit...". penonton bersorak-sorak menyemangati peserta lomba pecah air. Pembawa acara ikut menyemangati peserta "Yaa sudah dimulai, dan Aldi memimpin di depan, sedangkan Ferdi dan Aldi masih melangkah jauh di belakang, Aldi mendahului Ferdi dan tidak sengaja Ferdi memukul Anton dan terjadi keributan". Panitia memisahkan Aku dan Anton, dan perlombaan dilanjutkan kembali. Aldi memimpin dan memenangkan perlombaan. Terjadi pertengkaran antara Ferdi dan Anton, Pembawa acara menengahi Aku dan Ferdi "Ya sudah-sudah jangan bertengkar ini hanya permainan.". Aldi menghampiri Aku dan Anton menengahi dan memberikan nasihat "Ini hanya perlombaan, jangan dibuat dendam. Kalah menang itu biasa, Jangan gara-gara ini persahabatan putus". Akhirnya Aku dan Anton saling bermaafan.

Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan (4)

"Kebahagiaan di Balik Kecurangan"

Hari itu, langit cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menghangatkan suasana. Bendera merah putih berkibar di sepanjang jalan kampung, menandai hari istimewa yang sudah ditunggu-tunggu: perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Bimo, seorang anak berusia 10 tahun yang ceria dan penuh semangat, sangat antusias menyambut hari ini. Baginya, ini adalah momen spesial untuk merayakan kebebasan dan juga untuk berpartisipasi dalam berbagai lomba yang diselenggarakan oleh panitia kampung.

Sejak pagi, Bimo sudah berkeliling kampung bersama teman-temannya, menikmati keramaian dan persiapan yang dilakukan oleh panitia. Ada lomba tarik tambang, balap karung, makan kerupuk, dan yang paling ditunggu-tunggu oleh Bimo adalah lomba pecah air. Lomba ini sederhana, tapi membutuhkan ketelitian dan konsentrasi. Peserta harus memecahkan kantong plastik berisi air yang tergantung di atas, dengan mata tertutup.

Ketika waktunya tiba, Bimo sudah bersiap-siap di garis start bersama peserta lainnya. Panitia menutup matanya dengan kain yang cukup tebal, memastikan tidak ada celah untuk mengintip. Namun, saat sudah siap, Bimo merasa tidak nyaman karena kain penutup matanya terlalu ketat. Ia mulai merasa gelisah dan ragu apakah bisa memecahkan air dengan tepat.

"Mulai!" seru panitia, menandakan lomba dimulai. Bimo maju dengan hati-hati, mencoba meraba-raba arah kantong plastik berisi air. Namun, ia semakin khawatir karena tidak bisa melihat apa-apa. Di tengah kebingungannya, muncul ide licik di benaknya. Diam-diam, Bimo menyingkirkan kain penutup matanya sedikit, cukup untuk melihat celah kecil. Dengan cara ini, ia bisa melihat kantong plastik di depannya.

Dengan mudah, Bimo mengayunkan tangannya dan memecahkan kantong plastik tersebut. Air pun tumpah, membasahi tanah di bawahnya. Para penonton bersorak riang, mengira Bimo berhasil dengan usaha dan keberuntungannya. Bimo tersenyum puas, merasa telah berhasil tanpa kesulitan. Namun, kebahagiaannya tidak berlangsung lama.

Rina, salah satu teman sekelas Bimo yang kebetulan melihat apa yang terjadi, merasa tidak nyaman dengan apa yang dilihatnya. Ia ragu sejenak, tetapi akhirnya memutuskan untuk memberitahu panitia. "Pak, saya melihat Bimo tadi mengintip dari balik kain penutup matanya," kata Rina dengan suara pelan tapi tegas.

Panitia terkejut mendengar laporan itu dan segera memanggil Bimo. "Bimo, apa yang dikatakan Rina benar?" tanya salah satu panitia dengan nada serius. Bimo, yang tadinya penuh rasa bangga, tiba-tiba pucat dan menundukkan kepala. Ia merasa bersalah dan takut.

Dengan suara pelan, Bimo akhirnya mengakui perbuatannya. "Maaf, Pak. Saya memang melakukannya. Saya membuka sedikit kain penutup mata saya."

Panitia pun mengambil keputusan tegas. "Bimo, karena kamu melanggar aturan, kami harus mendiskualifikasi kamu dari lomba ini. Kejujuran adalah hal yang penting, apalagi di hari kemerdekaan seperti ini. Kita merayakan kebebasan, tapi juga harus bertanggung jawab atas perbuatan kita."

Bimo hanya bisa mengangguk pelan, menahan rasa malu dan penyesalan. Ia menyadari bahwa kesenangannya untuk menang telah membawanya pada perbuatan yang salah. Teman-temannya, termasuk Rina, hanya bisa diam menyaksikan. Mereka tahu Bimo telah melakukan kesalahan, tapi juga merasakan simpati terhadapnya.

Setelah itu, Bimo mendekati Rina dan mengucapkan terima kasih. "Terima kasih sudah mengingatkan aku, Rina. Aku menyesal. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi."

Rina tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, Bimo. Yang penting kamu sudah mengakuinya. Kita semua belajar dari kesalahan, kan?"

Hari itu, Bimo belajar pelajaran berharga tentang kejujuran dan konsekuensi dari tindakannya. Meskipun tidak memenangkan hadiah, ia mendapatkan sesuatu yang lebih berharga: kesadaran akan pentingnya integritas. Dengan hati yang penuh tekad, Bimo berjanji untuk selalu bersikap jujur dan bertanggung jawab, apapun situasinya. Hari kemerdekaan itu menjadi momen yang tidak akan pernah dilupakannya, bukan karena perlombaan yang ia menangkan, tetapi karena pelajaran berharga yang ia dapatkan.

Contoh Cerpen Tentang Hari Kemerdekaan (5)

"Membela Negara Melalui Media Sosial" karya Aisha Zahida Marthunis

Seorang anak perempuan bernama Aisyah sedang duduk termenung di teras sekolah. Khadijah sahabat Asiyah menghampiri Asiyah yang sedang melamun sejak tadi pagi.

"Assalamualaikum Asiyah" ucap Khadijah yang membuat Asiyah terkejut mendengar nya. "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Asiyah dengan terkejut. "Apa yang sedang kamu pikirkan? dari tadi aku lihat kamu seperti memikirkan sesuatu deh, hayo lagi mikirin apa?" tanya Khadijah. "Ada sih ,aku sedang memikirkan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Kan perjuangan menuju kemerdekaan itu gak mudah, tapi banyak yang tidak menghargai jasa mereka" kata Asiyah. "Iya juga sih, bagaimana kalau kita menasehati teman-teman supaya lebih menghormati jasa-jasa pahlawan kita" saran Khadijah." Tapi,aku takut mereka tidak mau mendengarkan nasehat kita" kata Asiyah. "Asiyah sahabat ku, kita kan belum tau hasil nya kalau belum mencoba kan?" jawab Khadijah dengan sabar menjelaskan. "Ya udah, kita coba ya Khadijah" kata Asiyah sambil menyetujui saran dari Khadijah. "Nah gitu dong ,itu baru sahabat Khadijah" ucap Khadijah sambil tersenyum pada Asiyah.

Akhirnya mereka mencoba menasehati teman teman, tapi teman-teman mereka tidak mendengarkan nasehat mereka. Mereka lebih fokus ke media sosial. Tiba-tiba ide terlintas di kepala Asiyah. Asiyah mengutarakan idenya kepada Khadijah. "Khadijah ,bagaimana kalau kita buat media sosial juga" kata Asiyah. "Yah..semangat Asiyah kurang deh untuk menasehati teman-teman" ucap Khadijah dengan sedih. "Jangan suudzon deh! kan aku baru mau kasih saran, Khadijah sahabat ku" kata Asiyah sambil tersenyum.

Khadijah yang baru berprasangka buruk kepada Aisyah pun mulai beristighfar dan mulai melemparkan senyum kepada Asiyah. Khadijah sangat yakin kepada Aisyah bahwa dia bisa menemukan solusi yang lebih cemerlang. Walaupun Khadijah sempat suudzon kepada Asiyah.

"Jadi apa rencana mu wahai Asiyah?" tanya Khadijah. "Begini kita buat akun instagram untuk kita berdua, kan teman teman pada liat instagram semua kan? terus caption-nya itu tentang perjuangan pahlawan, gimana Khadijah?" saran Asiyah mengutarakan idenya. "Ok, tapi nanti kalau gak berhasil gimana?" tanya Khadijah lagi. "Sesuai dengan yang kamu bilang tadi sama aku. kan kita gak tau hasil nya jika belum mencoba iya gak?" jawab Asiyah. "Oiya aku lupa, hehehe" kata Khadijah sambil ketawa sama Asiyah.

Akhirnya jam masuk pelajaran pun tiba dan mereka belajar dengan perasaan yang gembira karena mereka telah menemukan solusinya hingga jam setengah dua belas siang. Karena hari ini hari Jumat sekolah Asiyah dan Khadijah hanya belajar sampai setengah dua belas siang saja. "Khadijah,mampir ke rumahku yuk!"ajak Asiyah. "Yuk!" jawab Khadijah "Nanti di rumahku kita buat deh akun instagram nya ,gimana?"usul Asiyah. "Setuju!" jawab Khadijah menyetujui usul Asiyah.

Sesampainya di rumah Asiyah. Asiyah mengucapkan salam dan menyalami uminya. Khadijah pun melakukan hal yang sama. Kemudian Asiyah mengajak Khadijah ke kamarnya untuk merencanakan apa yang akan mereka buat di instagram. Umi Asiyah mengintip dari jendela dan melihat mereka sedang asyik sekali mengobrol. Umi pun menghampiri mereka yang sedang mengobrol. "Wah kalian ngobrol apa sih? kok dari tadi umi lihat asyik sekali ngobrol nya" Tanya umi "Gini umi, Asiyah dan Khadijah itu mau membela negara lewat media sosial " jawab Asiyah" Maksudnya?" tanya umi lagi "Sekarang banyak yang tidak menghargai jasa pahlawan kita. Jadi kami berniat menasehati mereka lewat instagram. Soalnya tadi kami menasehati mereka langsung tapi mereka tidak mendengarkan ,malah mereka lebih fokus ke media sosial seperti instagram . Gitu deh umi cerita nya" kata Asiyah sambil menjelaskan kepada umi. "Oh begitu...bagaimana kalau kalian buat instagram lewat akun instagram umi aja. Kan umi tidak perlu instagram lagi, jadi bisa kalian gunakan deh " kata umi "Oiya...kawan kawan Asiyah juga pada follow umi kan?" sahut Asiyah

Akhir nya Asiyah dan Khadijah pun mengganti nama akun umi Asiyah menjadi nama singkatan dari nama mereka berdua @askha._(tapi itu gak beneran ya teman teman).

Setelah selesai mereka mulai mengupload video tentang perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia dan caption-nya membuat teman-teman mereka tersentuh dan tersadar bahwa mereka tidak pernah menghargai jasa-jasa pahlawan. Pada hari Senin, saat upacara tidak ada lagi yang berbicara saat berlangsungnya upacara. Asiyah melihat perubahan teman-teman nya itu dan segera mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang telah membuka hati teman-teman mereka. Setelah itu Asiyah mengacungkan jempol kepada Khadijah sebagai tanda bahwa rencana mereka telah berhasil.


Demikian 5 contoh cerpen tentang hari kemerdekaan yang singkat dan sesuai struktur lengkap dengan pengertian, unsur, struktur, serta jenisnya. Semoga bermanfaat ya Lur!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads