Akhir Petualangan Si Kocong Bocah Ukraina di Pulau Dewata

Regional

Akhir Petualangan Si Kocong Bocah Ukraina di Pulau Dewata

Tim detikBali - detikJateng
Jumat, 09 Agu 2024 15:41 WIB
Si Kocong memangis gegara ogah pulang ke Ukraina, Kamis (8/8/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Si Kocong menangis gegara ogah pulang ke Ukraina, Kamis (8/8/2024). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Solo -

Tingkah bocah bule asal Ukraina berinisial BS (7) menyita perhatian warga Ubud, Gianyar, Bali, beberapa waktu terakhir. Bocah ini viral berkeliaran sendirian hingga akrab disapa Si Kocong oleh warga sekitar.

Dilansir detikBali, tingkah Si Kocong kerap tertangkap kamera warganet hingga beredar di media sosial. Bocah polos ini kerap terlihat berkeliaran di jalanan hanya memakai celana pendek saja. Sesekali, dia terlihat sedang bermain sendirian di sebuah kafe dan selalu tanpa ditemani ibunya.

Kocong yang selalu bertelanjang dada itu melakukan beragam aktivitas unik dan mengundang tawa warganet. Misalnya, memanjat pohon kelapa dan memetik buahnya, ikut membantu buruh proyek, hingga naik ke atap rumah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain membuat gemas, beragam ulah Kocong sebenarnya juga cukup meresahkan karena bisa jadi membahayakan dirinya. Misalnya, ketika dia tertangkap kamera membawa senjata tajam di jalanan. Kocong juga sering bolak-balik menyeberang jalanan Ubud yang padat kendaraan.

Arti Kocong

Lantas apa arti julukan Kocong yang disematkan warga? Berdasarkan kamus BASAbali Wiki, kata 'kocong' memiliki dua arti. Pertama, kocong berarti anak anjing. Kedua, artinya panggilan untuk anak laki-laki.

ADVERTISEMENT

Kocong Overstay-Kehabisan Uang

Viralnya tingkah Kocong mengungkap fakta lain. Dia dan ibunya, SB, ternyata overstay.

Kepala Imigrasi Denpasar, Ridha Sah Putra, mengatakan Kocong dan ibunya mendarat di Bali 21 Desember 2023 di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Izin tinggalnya berlaku hingga 21 Januari 2024. Sudah melebihi batas waktu izin selama 191 hari.

Selama di Bali, sang ibu membiayai sendiri hidupnya bersama Kocong. Belum lama di Bali, ibu Kocong kehabisan uang. Sementara, suaminya atau ayah Kocong sedang berada di Norwegia.

"Ibunya ini mengaku sudah berusaha mengumpulkan uang. Tapi tidak juga cukup. Dan mereka tidak ada usaha untuk memperpanjang masa berlaku visa kedatangannya," ungkap Ridha, dikutip dari detikBali, Jumat (9/8/2024).

Selama di Bali, Kocong dan ibunya tinggal di rumah warga. Ibunya juga mengaku sudah jengah dengan kelakuan Kocong sehingga dia membiarkan saja Kocong berkeliaran di wilayah Ubud sepanjang hari.

"Ibunya sudah tidak bisa kasih tahu anaknya lagi dan membebaskan kegiatan anaknya. Manjat genteng dan lain sebagainya," katanya.

Ditampung Warga Bali

Salah satu warga Ubud yang menampung Kocong dan ibunya adalah Gusti Made Ratnawati. Pemilik homestay di Tebasaya, Ubud, itu menjelaskan Kocong kerap bermain layaknya anak zaman dulu yang belum mengenal gawai.

"Jalan kaki jauh, main pasir, anaknya polos sekali dan apa adanya," kenang Ratnawati, Senin (5/8). Kocong menjadi penghibur warga setempat karena tingkahnya yang polos.

Ratnawati menerangkan ia sempat menengok Kocong saat dia ditahan oleh imigrasi. Perempuan itu membawakan bocah Ukraina itu baju dan makanan.

Nangis Saat Dideportasi

Si Kocong dam ibunya akhirnya dideportasi. Kepala Imigrasi Denpasar, Ridha Sah Putra mengatakan Imigrasi sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Ukraina untuk mengurus keperluan kepulangan mereka.

Ridha mengatakan Imigrasi memberikan cap merah di paspor Kocong. Nama Kocong dan ibunya diusulkan masuk daftar penangkalan selama enam bulan.

Kocong sempat menangis tantrum karena ogah pulang ke Ukraina. Ia menangis saat akan diberangkatkan dari Kantor Imigrasi Denpasar ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ibunya sampai kewalahan menenangkan si Kocong yang menangis.

"Tadi di dalam (ruang intel dan penindakan), nggak mau keluar dia (si Kocong). Namun dia dan ibunya baik-baik saja secara mental maupun fisik. Jadi, selama di detensi, mereka berbaur dengan petugas dan kondisinya baik-baik saja," kata Ridha.

Kocong Bakal Balik ke Bali

Ibu Kocong mengaku senang selama berada di Bali dan berencana kembali lagi setahun kemudian. "Mungkin nanti (akan kembali ke Bali). Mungkin enam bulan atau setahun lagi," kata SB di kantor Imigrasi Denpasar.

Dia sudah menganggap masyarakat Bali sangat bersahabat meski dirinya berasal dari Ukraina dan dideportasi karena melebihi batas waktu izin tinggal (overstay). "Bagi saya yang dari Ukraina, hanya ada cinta dan persahabatan untuk negaramu," kata SB.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads