Lima sapi milik peternak di Kelurahan Cepoko, Gunungpati, Kota Semarang, mati mendadak secara bersamaan kemarin pagi. Mendapat laporan terkait itu, pihak kepolisian kini melakukan penyelidikan.
Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur, Muhfasodin (38), menyebut sapi-sapi itu diketahui mati serentak pada Senin (5/8) pukul 05.30 WIB. Padahal, sapi-sapi itu masih terlihat sehat pada malam sebelumnya.
"Ini kan awalnya sore sapi mau makan, habis makan semua, pemiliknya pulang saat Magrib, tahu-tahu pagi 04.30 WIB mati semua, malem sehat, ada lima mati seketika, sebelumnya ada lima mati sakit," ujar Muhfasodin saat di lokasi Selasa (6/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merasa kematian sapi itu janggal karena kelima sapi itu mati di waktu bersamaan tanpa ada gejala. Sapi-sapi itu juga pertama ditemukan dalam kondisi bertumpuk.
"Di mulut cuma melet aja terus sapi tu kaya sakratulmaut, kan ada tali dia mau supaya putus memberontak," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya melaporkan kasus ini ke Dinas Peternakan, dan Polsek Gunungpati. Kerugian dari matinya lima sapi itu diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
"Iya janggal, dulu kan PMK kan kelihatan ini kan wabah juga udah nggak menjalar cuma ada seperti itu, biasanya kan demam nggak mau makan kita tahu, bisa diperiksain dokter atau apa ini tahu-tahu mati semua langsung seketika nggak ada nyisihin satu atau dua. Cuma kita nggak mau suuzon kita mau menunggu hasil lab," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menyebut pihaknya telah melakukan olah TKP bersama Inafis Polrestabes Semarang untuk mencari penyebab kematian sapi-sapi itu. Pihaknya juga masih menunggu hasil lab dari sampel yang telah dibawa oleh Dinas Peternakan Semarang.
"Dokter hewan kemarin sudah ke sini dengan sapi meninggal itu diambil sampel darah di tenggorokan termasuk daging dan sebagainya sementara hasil identifikasi secara kualifikasi kesehatan ini dokter hewan, sementara proses berjalan sedang diobservasi di lab Jogja," jelas Agung.
(apl/ams)