- Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Kalender Hijriah? Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Pemerintah Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Muhammadiyah Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan NU
- 12 Peristiwa Penting di Bulan Safar 1. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah 2. Hijrah Pertama Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah 3. Rasulullah SAW Menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib 4. Perang Pertama dalam Islam, Perang Al-Abwa 5. Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah 6. Perjalanan Qutbah bin Amir bin Hadidah 7. Perang Dzu'Amr 8. Amr bin Ash Masuk Islam 9. Utusan Bani Udzra Datang Menghadap Rasulullah SAW 10. Romawi Ditaklukan oleh Usman bin Zaid 11. Persidangan Darul Nadwah 12. Tragedi Al-Rajah
- Sistem Penetapan Kalender Hijriah
Umat Islam menggunakan kalender Hijriah sebagai acuan untuk melakukan aktivitas ibadah sehari-hari. Tanggal berapa hari ini 6 Agustus 2024 berdasarkan kalender Hijriah?
Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), penghitungan hari dalam kalender Hijriah biasanya berjumlah 354 atau 355 hari dalam satu tahun. Hal tersebut berbeda dengan kalender Masehi yang jumlahnya 365 hari dalam setahun. Oleh karena itu, kalender Hijriah relatif lebih pendek 10 hari dibandingkan penanggalan Masehi.
Metode rukyatul hilal digunakan untuk melihat Bulan Sabit Baru dan menetapkan awal bulan pada kalender Hijriah. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 5 sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِل لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS Yunus, ayat 5)
Untuk mengetahui tanggal berapa hari ini 6 Agustus 2024 berdasarkan kalender hijriah, detikers perlu menyimak informasi yang telah detikJateng rangkum berikut ini.
Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Kalender Hijriah?
Keputusan penanggalan Hijriah ini didasarkan pada ketetapan pemerintah Indonesia, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki perbedaan waktu dalam menentukan tanggal 1 Muharram atau tahun baru Islam 2024. Berikut adalah pemaparannya.
Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Pemerintah
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan Kemenag RI, pada hari ini, Selasa, 6 Agustus 2024 merupakan tanggal 1 Safar 1446 H.
Bulan Safar adalah urutan bulan kedua dalam kalender Hijriah. Dikutip dari laman NU, kata 'Safar' berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti 'sepi' atau 'sunyi'. Hal tersebut dikarenakan, pada zaman dahulu penduduk Arab meninggalkan rumah mereka pada bulan Safar untuk bepergian hingga perang.
Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan Muhammadiyah
Penetapan awal tahun baru Islam bagi Muhammadiyah sama dengan keputusan milik pemerintah, sehingga pada hari ini Selasa, 6 Agustus 2024 berbarengan dengan tanggal 1 Safar 1446 H.
Tanggal Berapa 6 Agustus 2024 Berdasarkan NU
Merujuk pada surat keputusan yang dikeluarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang dirilis pada 6 Juli 2024 atau 29 Dzulhijjah 1446 H, penetapan awal tahun baru Islam bagi NU dimulai pada tanggal 8 Juli 2024.
Dengan demikian, jika mengacu pada keputusan tersebut diperkirakan pada tanggal 6 Agustus 2024 merupakan tanggal 30 Muharram 1446 H bagi NU.
12 Peristiwa Penting di Bulan Safar
Sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan Safar pada masa lalu ini detikJateng himpun dari situs resmi NU, Kemenag RI, serta MUI.
1. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah
Rasulullah SAW pertama kali menikah dengan seorang perempuan bangsawan Quraisy bernama Sayyidah Khadijah binti Khuwailid. Menurut Ibnu Ishak, Rasulullah SAW menikahi perempuan yang disebut juga "Ummul Mukminin" itu tepat pada bulan Safar, yakni ketika Rasulullah SAW berusia genap 26 tahun.
مُبْتَدِئًا زَوَاجَهُ مِنْ أُمِّنَا # خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى بِأَيَّامِ صَفَرْ وَكَانَ هَذَا قَبْلَ وَحْيِ رَبِّنَا...
Artinya: "Dimulai dengan pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra di hari-hari bulan Safar, dan pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah (sebelum masa kenabian)."
2. Hijrah Pertama Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah
Peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah itu terjadi di bulan Safar. Diketahui, Nabi Muhammad SAW berangkat dari Mekah pada bulan Safar dan sampai di Madinah pada bulan Rabiul Awal.
وَهِجْرَةُ الرَّسُوْلِ فِيْمَا ذَكَرُوا # بِآخِرِ الْأَيَّامِ فِي غَارِ الْحَجَرْ
Artinya: "Hijrahnya Rasulullah pada akhir bulan Safar di goa al-Hajar sebagaimana para ulama sebutkan."
Merujuk pada buku 'Sirah Nabawiyyah' yang disusun oleh Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, hijrahnya Rasulullah SAW dapat diambil pelajaran bahwa dakwah dan akidah dapat melepaskan seseorang dari setiap yang dicintainya, dan sebaliknya, segala sesuatu tidak akan dapat melepaskan dakwah dan akidah dari manusia.
3. Rasulullah SAW Menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib
Selain dirinya yang menikah di bulan Safar, Rasulullah SAW juga menikahkan putrinya, Sayyidah Fatimah Az-Zahra atau biasa dikenal Siti Fatimah dengan sahabat Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Keduanya menikah di bulan Safar pada tahun kedua Hijriah dengan penuh sukacita.
وَزَوَّجَ الزَّهْرَاءَ فِيْهِ فَرِحَا ...
Artinya: "Rasulullah menikahkan az-Zahra (Siti Fatimah) di bulan Safar dengan senang..."
4. Perang Pertama dalam Islam, Perang Al-Abwa
Dalam kepercayaan sejarah Islam, terdapat dua perang yaitu Ghazwah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW dan Sariyah yaitu perang yang dipimpin oleh sahabat.
Perang Abwa ini diperkirakan terjadi pada tahun pertama Hijriah, dan langsung dipimpin oleh Rasulullah SAW. Sebagian ulama menyebut perang ini sebagai perang Buwath.
5. Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah
Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah terjadi sebagai bagian dari upaya Nabi Muhammad SAW untuk mengamankan Madinah dari ancaman suku Yahudi di wilayah tersebut. Pasukan Muslim menghadapi perlawanan keras dari benteng-benteng Khaibar yang kuat, namun akhirnya berhasil menguasai benteng demi benteng, termasuk Nai'im dan Al-Qamus, dengan peran penting dari Ali bin Abi Thalib.
Setelah penaklukan, Rasulullah SAW menunjukkan sikap mulia dengan memberikan kebebasan kepada penduduk Khaibar untuk tinggal di sana asalkan membayar pajak dan menyerahkan sebagian hasil pertanian mereka. Penaklukan ini memperkuat posisi Islam di Jazirah Arab dan memungkinkan fokus pada dakwah.
6. Perjalanan Qutbah bin Amir bin Hadidah
Pada bulan Safar tahun ke-9 Hijriah, Rasulullah SAW mengirim Qutbah bin Amir bin Hadidah bersama 20 prajurit untuk menyerang suku Khas'am di Bishah. Misi ini berhasil menawan seorang pria suku tersebut, yang kemudian memperingatkan sukunya sehingga terjadi perlawanan.
Setelah pertarungan sengit, pasukan Muslim berhasil merampas unta, kambing, dan beberapa wanita, lalu kembali ke Madinah. Pasukan Khas'am mencoba mengejar mereka, namun terhalang oleh banjir yang memungkinkan pasukan Muslim melarikan diri dengan selamat.
7. Perang Dzu'Amr
Pada bulan Safar di tahun ketiga Hijriah, Nabi Muhammad SAW mendengar bahwa kabilah Banu Tha'laba dan Banu Muharib merencanakan serangan ke Madinah. Dengan 450 pasukan, beliau segera bergerak ke Dzu'Amr. Ketika mengetahui kedatangan pasukan Muslim, musuh segera melarikan diri ke pegunungan, sehingga pasukan Muslim menguasai wilayah tersebut tanpa perlawanan dan memperoleh sejumlah besar ternak.
8. Amr bin Ash Masuk Islam
Amr bin Ash, seorang pemimpin Suku Quraisy, terkenal karena keahliannya dalam pertempuran dan berhasil menaklukkan Mesir dari kekuasaan Imperium Romawi dan Persia. Keberhasilan ini membuatnya dijuluki "Pembebas Mesir" oleh para sejarawan. Pada bulan Safar tahun ke-8 Hijriah, Amr bin Ash memeluk Islam setelah mendapat pengaruh dari Raja Negus, penguasa Habasyah (Ethiopia). Keputusannya untuk memeluk Islam menjadikannya salah satu sahabat setia dan pemberani Rasulullah SAW.
9. Utusan Bani Udzra Datang Menghadap Rasulullah SAW
Pada tahun ke-9 Hijriah, setelah penaklukan Makkah dan kembalinya Rasulullah SAW dari Perang Tabuk, beliau mengirim surat kepada raja-raja dan pemimpin-pemimpin di Semenanjung Arab, mengajak mereka untuk masuk Islam. Banyak kabilah Arab yang merespons dengan mengirim utusan untuk menyatakan keislaman mereka.
Salah satu kabilah tersebut adalah Bani Udzra, yang mengirimkan 12 orang utusan pada bulan Safar. Rasulullah menyambut mereka dengan kabar gembira tentang kemenangan di Syam dan memberikan arahan agar tidak meminta pertolongan dari dukun serta melarang praktik penyembelihan hewan kecuali untuk kepentingan qurban, sebagaimana dikutip dari *Sirah Nabawiyyah* karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi.
10. Romawi Ditaklukan oleh Usman bin Zaid
Usman bin Zaid, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan panglima militer muda, memimpin ekspedisi militer ke wilayah-wilayah Romawi Timur, sekitar tahun 629 M. Meskipun tidak ada catatan yang spesifik menyebutkan penaklukan Romawi oleh Usamah bin Zaid terjadi pada bulan Safar, kampanye ini terjadi di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dan Khalifah Umar bin Khattab. Informasi lebih lanjut tentang ekspedisi ini dapat ditemukan dalam sumber-sumber sejarah klasik seperti "Sejarah Islam" oleh al-Tabari dan karya-karya lainnya yang menguraikan kegiatan militer pada masa awal Islam.
11. Persidangan Darul Nadwah
Persidangan Darul Nadwah, yang diadakan di Mekkah pada tahun 620 Masehi, adalah pertemuan penting antara pemimpin Quraisy yang membahas strategi untuk menghadapi penyebaran ajaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW. Mereka mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk pengasingan, penahanan, atau bahkan pembunuhan Nabi Muhammad SAW.
Namun, tidak ada keputusan final yang diambil secara kolektif; sebaliknya, mereka menerapkan berbagai tekanan terhadap umat Islam, termasuk boikot sosial dan ekonomi. Persidangan ini mencerminkan ketegangan antara kekuasaan tradisional Quraisy dan pesan baru Islam, menunjukkan upaya keras mereka untuk mempertahankan status quo menghadapi perubahan yang revolusioner.
12. Tragedi Al-Rajah
Tragedi Al-Rajah adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada bulan Safar tahun 4 Hijriyah (626 Masehi), ketika Nabi Muhammad SAW memimpin ekspedisi ke wilayah suku Banu Lihyan. Ekspedisi ini mengalami kegagalan dan banyak korban jiwa di pihak Muslim. Peristiwa ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi komunitas Muslim dalam menghadapi suku-suku Arab yang menolak ajaran Islam pada masa itu. Setelah tragedi ini, Nabi Muhammad SAW menilai kembali strategi militer untuk melindungi dan memperluas komunitas Muslim.
Sistem Penetapan Kalender Hijriah
Menurut jurnal berjudul "Aspek Ketauhidan Dalam Sistem Kalender Hijriah" karya Jayusman, dijelaskan bahwa sistem penanggalan Hijriah sangat penting bagi umat Islam untuk mencatat dan merencanakan peristiwa penting dalam kehidupan, baik secara individu maupun sosial.
Kalender Hijriah, yang digunakan oleh umat Islam untuk ibadah, didasarkan pada perhitungan hisab hakiki. Hisab hakiki adalah metode yang mengikuti pergerakan nyata bulan dan bumi. Gerakan bulan tidak selalu konstan dan tidak pula acak, tetapi bergantung pada posisi hilal di awal setiap bulan.
Penanggalan Hijriah termasuk dalam kategori sistem penanggalan astronomi karena didasarkan pada fenomena astronomi yang sebenarnya terjadi. Ini berbeda dengan kalender Masehi yang hanya menggunakan aturan numerik (rata-rata perhitungan fenomena astronomi), sehingga disebut juga kalender aritmetika.
Dalam kalender Hijriah, hari atau tanggal baru dimulai saat matahari terbenam. Awal bulan baru ditandai dengan munculnya hilal di langit barat pada waktu Magrib setelah konjungsi atau ijtimak. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Baqarah, ayat 189:
۞ يَسـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَاۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٨٩
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, 'Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.' Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
Demikian tadi penjelasan tentang tanggal berapa hari ini 6 Agustus 2024 berdasarkan kalender Hijriah serta 12 peristiwa penting yang terjadi di bulan Safar. Semoga membantu ya detikers!
(sto/cln)