Puluhan Busana Lurik Desainer Klaten Melenggang di Klaten Fashion Festival

Puluhan Busana Lurik Desainer Klaten Melenggang di Klaten Fashion Festival

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 04 Agu 2024 19:49 WIB
Pemkab Klaten
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikcom
Klaten -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar Klaten Fashion Festival (KFF) 2024. Puluhan produk lurik dengan model kekinian ditampilkan dalam peragaan busana malam itu.

Tampak puluhan model yang dibalut busana lurik melenggang dengan cantik di peragaan busana dalam acara KFF 2024. Satu persatu dari mereka hadir di tengah para penonton, memamerkan busana lurik hasil karya para anggota Fashion Desainer Klaten (Fadeska).

Ketua Fadeska Astrid Ediyanti menjelaskan, KFF mengusung tema 'Heritage in Harmony'. Hal ini ditujukan untuk menampilkan lurik sebagai produk khas Klaten yang dibuat lebih kekinian untuk bisa mengikuti perkembangan zaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita mengangkat Heritage yang dipadu dengan wastra nusantara, jadi ada keharmonisan dalam wastra itu. Kita juga mengacu pada trend 2024-2025 yaitu resilience," kata Astrid di Gedung Sunan Pandanaran, Sabtu (3/8/2024).

Kain lurik disulap sedemikian rupa menjadi busana cantik yang berpadu dengan batik, tenun, hingga songket. Lewat KFF itu, para desainer bisa berkreasi dan melahirkan banyak produk-produk baru.

ADVERTISEMENT

"Desainer biarlah berkreasi untuk memadukan lurik dengan wastra lain. Harapan kami desainer bisa mengeksplorasi supaya ada keharmonisan antara lurik dan wastra lainnya," tuturnya.

Ia menjelaskan ada total 35 desainer yang dilibatkan dalam KFF, mulai dari anggota Fadeska, perguruan tinggi, serta SMK. Selain dapat meningkatkan pamor desainer serta karya lurik, para desainer juga diberi edukasi agar tak sembarangan dalam mendesain pakaian.

"Memberikan edukasi bagaimana menjadi seorang fashion designer yang benar-benar tahu konsep, nggak cuma asal. Jadi tahu kalau konsepnya membuat baju itu harus melalui proses apa, harus ada ceritanya," tuturnya.

Astrid pun mengapresiasi KFF yang sudah dua kali digelar di Kabupaten Klaten. Menurutnya, dampak yang diberikan KFF pun cukup besar bagi para desainer di Kabupaten Klaten.

"Terutama bisa lebih dikenal masyarakat luas. Yang tadinya kita tidak dikenal terus ada pagelaran ini masyarakat kan jadi tahu, ternyata di Klaten itu banyak desainer," jelasnya.

"Dan KFF juga memunculkan model-model baru, kayak rancangan-rancangan yang selama ini mereka (desainer) nggak tahu. Kan memang selama ini rancang busana di Klaten tidak begitu dikenal," sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono menjelaskan, KFF digelar sebagai wadah bagi desainer untuk terus berkarya. Mereka didorong untuk memamerkan karya-karya terbaiknya menggunakan kain lurik.

"Harapannya bisa memberikan nilai tambah atau daya ungkit, serta menaikkan levelnya kain lurik menjadi produk yang berkelas," ungkapnya.

Menurut Jajang, ajang fashion show yang menampilkan berbagai karya lurik itu juga mampu memberi manfaat bagi para pelaku UMKM serta perajin lurik di Kabupaten Klaten. Dengan semakin banyak warga Klaten yang membeli dan menggunakan lurik, ia berharap lurik bisa semakin digemari masyarakat Klaten dan sekitarnya.

"Harapan kita biar kain lurik ini tidak hanya dipergunakan untuk seragam ASN, atau kegiatan-kegiatan formal, tapi bisa menjadi produk-produk yang lain, yang nilai-nilai ekonominya akan lebih tinggi," tuturnya.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads