Apa Itu Cuci Darah? Pengertian, Penyebab, Manfaat, Biaya, dan Prosedurnya

Apa Itu Cuci Darah? Pengertian, Penyebab, Manfaat, Biaya, dan Prosedurnya

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Minggu, 04 Agu 2024 11:20 WIB
ilustrasi darah merah
Ilustrasi cuci darah Foto: thinkstock
Solo -

Istilah cuci darah seringkali ditemukan di tengah masyarakat khususnya di dunia kesehatan. Namun, apakah detikers sudah tahu apa sebenarnya itu cuci darah? Simak informasinya lengkap dengan penyebab, manfaat, biaya, hingga prosedurnya berikut ini.

Ketika seseorang menderita masalah kesehatan di tubuhnya, cuci darah biasanya menjadi salah satu solusi yang perlu dilakukan agar tetap sehat dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Bagi detikers yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang apa itu cuci darah hingga prosedurnya, simak informasi yang telah detikJateng himpun di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Cuci Darah?

Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan laman resmi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dijelaskan cuci darah atau hemodialisa merupakan terapi atau perawatan yang dilakukan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein dan koreksi gangguan keseimbangan air dari darah.

Kata Hemodialisa berasal dari bahasa Yunani, 'hemo' yang berarti darah sedangkan 'dialisis' bermakna 'memisahkan' atau 'membersihkan'. Umumnya hal itu bisa disebut membersihkan darah, namun masyarakat Indonesia lebih mengenal dengan istilah cuci darah.

ADVERTISEMENT

Cuci darah merupakan sebuah usaha atau tindakan membersihkan darah dari bahan atau zat beracun sisa metabolisme tubuh yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh.

Penyebab Seseorang Harus Cuci Darah

Masih dikutip dari laman Kemenkes RI dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), seseorang yang melakukan cuci darah biasanya karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Ginjal merupakan organ di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai pencuci darah alami. Kebanyakan orang yang harus melakukan cuci darah karena mengidap penyakit ginjal kronis atau biasa disebut dengan the silent killer.

Pemicu Seseorang Terkena Penyakit Ginjal Kronis

Berikut adalah beberapa penyebab seseorang terkena penyakit ginjal kronis:

1. Kurangnya Minum Air Putih

Penyakit ini dapat dipicu oleh seseorang jika kurang minum air putih dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Akibat infeksi kemih tersebut, dapat menyebabkan saluran kemih berkembang menjadi infeksi ginjal.

2. Terlalu Sering Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Zat Kimia

Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia seperti pengawet, pewarna, dan penyedap rasa dapat membahayakan ginjal. Zat tersebut bisa mengendap di dalam ginjal sehingga menurunkan fungsi ginjal.

3. Menderita Penyakit Melitus dan Hipertensi

Kedua penyakit tersebut dapat membuat fungsi ginjal menurun hingga merusak pembuluh yang terdapat di ginjal. Akibat hal itu, kemampuan organ untuk menyaring limbah metabolisme dari darah akan berkurang.

4. Terlalu Sering Mengkonsumsi Obat

Mengkonsumsi obat secara sering apalagi tanpa anjuran dosis dokter dapat merusak daya tahan ginjal sehingga membuatnya tidak berfungsi lagi.

Manfaat Melakukan Cuci Darah

Masih dikutip dari sumber yang sama, beberapa manfaat bisa didapatkan bagi pasien yang menjalankan terapi cuci darah, berikut di antaranya:

  • Mengurangi gejala yang muncul akibat penurunan fungsi ginjal, seperti kesulitan bernapas, pembengkakan, serta mual dan muntah.
  • Mengeluarkan kelebihan cairan dan elektrolit dari tubuh.
  • Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
  • Menjaga kadar zat kimia di dalam tubuh.
  • Mempertahankan tekanan darah yang normal.

Biaya Cuci Darah

Dilansir detikFinance, Kamis (25/7/2024), bagi seseorang yang mengalami kerusakan ginjal kronis, perlu menyiapkan biaya yang kisarannya berbeda sesuai dengan tempatnya, adapun rinciannya sebagai berikut:

  1. Rumah sakit swasta: Rp 800.000-Rp 1.500.000
  2. Klinik HD tipe D: Rp 730.000
  3. Rumah sakit tipe C: Rp 820.000
  4. Rumah sakit tipe B & A: Rp 930.000-Rp 1.000.000

Namun, perlu diingat biaya tersebut merupakan kisaran yang didasarkan pada lokasi cuci darah. Setiap tempat atau daerah mungkin akan memiliki kisaran yang berbeda tergantung penyedia jasa cuci darah tersebut.

Prosedur Cuci Darah

Dirangkum dari laman Medical News Today, terdapat cara atau prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk pasien yang akan melakukan cuci darah, berikut pemaparannya:

1. Persiapan

Sebelum cuci darah, dokter akan membuat akses untuk darah melalui prosedur medis. Ini biasanya dilakukan dengan memasang alat khusus di lengan untuk mengambil dan mengembalikan darah.

2. Proses Cuci Darah

Proses Hemodialisis yaitu darah diambil dari tubuh dan dibersihkan melalui mesin khusus yang menghilangkan kotoran dan kelebihan cairan. Setelah itu, darah yang sudah bersih dikembalikan ke tubuh.

Proses Dialisis Peritoneal cairan khusus dimasukkan ke dalam rongga perut melalui tabung. Cairan ini menyerap kotoran dan kelebihan cairan dari darah di perut. Setelah beberapa waktu, cairan yang sudah kotor dikeluarkan dan diganti dengan yang baru.

3. Frekuensi dan Durasi

Hemodialisis biasanya dilakukan 3 kali seminggu, setiap sesi sekitar 3-4 jam. Dialisis peritoneal bisa dilakukan beberapa kali sehari atau menggunakan mesin saat tidur.

4. Pemantauan dan Perawatan

Selama proses cuci darah, dokter akan memantau kondisi pasien untuk memastikan semuanya berjalan baik dan menghindari masalah. Ini termasuk memeriksa tekanan darah, kadar zat penting dalam darah, dan kondisi umum pasien.

Efek Samping Cuci Darah

Masih dirangkum dari laman yang sama, terdapat efek samping yang bisa ditimbulkan dari aktivitas cuci darah, berikut uraiannya:

  1. Kram otot
  2. Kulit gatal
  3. Tekanan darah rendah
  4. Masalah tidur
  5. Kelebihan cair
  6. Infeksi atau pembengkakan di area akses cuci darah
  7. Depresi dan perubahan suasana hati

Demikian penjelasan tentang apa itu cuci darah lengkap dengan penyebab, manfaat, biaya, prosedur, hingga prosedurnya. Semoga bermanfaat ya detikers!




(sto/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads