Ketum PBNU Apresiasi Jokowi Minta Maaf: Pemimpin yang Baik

Ketum PBNU Apresiasi Jokowi Minta Maaf: Pemimpin yang Baik

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 03 Agu 2024 16:31 WIB
Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) Foto: Adrial/detikcom
Semarang -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia di akhir masa jabatannya. Gus Yahya menilai Jokowi pemimpin yang baik.

Hal itu diungkapkan Gus Yahya usai pelantikan pengurus PWNU Jateng di Unissula (UNiversitas Islam Sultan Agung) Semarang. Ia menyebutkan dia juga akan melakukan hal yang sama jika masa jabatannya selesai.

"Ya, pemimpin yang baik saya kira. Setelah akhir masa jabatan meminta maaf jika ada kesalahan. Saya kalau sudah di akhir masa jabatan juga akan minta maaf kalau ada kesalahan dan kekurangan," kata Gus Yahya di Unissula, Sabtu (3/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gus Yahya, terlepas apapun kesalahan Jokowi, dia menyebut Jokowi sudah melakukan hal besar yang bermanfaat untuk bangsa dan Negara Indonesia.

"Lepas dari apapun kesalahannya, kita berterima kasih karena melakukan hal besar yang akan bermanfaat jangka panjang bagi bangsa dan negara. Jelas masalah nggak akan habis-habis sampai kapan pun juga. Ya itu tugas dari orang-orang yang lanjutkan kepemimpinannya untuk selesaikan masalah yang tersisa. Termasuk kita harus ikut berjuang tidak hanya urusan pemerintah tapi seluruh warga bangsa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Permintaan Maaf Jokowi

Sebelumnya dikutip dari detikNews, Jokowi menyampaikan permohonan maafnya saat menghadiri acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8). Ia menyebut tidak bisa menyenangkan semua pihak.

"Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus. Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.




(apu/ams)


Hide Ads