Selama melakukan perawatan kulit menggunakan produk-produk skincare tertentu, terdapat sejumlah bahan yang perlu diperhatikan penggunaannya karena sebagian boleh dicampur secara bersamaan tetapi ada juga yang tidak diperbolehkan. Lantas, bagimana dengan AHA BHA?
Mengutip dari buku 'Mengatasi Jerawat: Panduan Komprehensif untuk Kulit Sehat' oleh Tresno Saras, AHA adalah akronim dari asam alfa hidroksi. Adapun pengertian AHA adalah bahan aktif yang dapat membantu membersihkan pori-pori maupun mengangkat sel-sel kulit mati. Tidak jarang bahan AHA di dalam skincare juga membantu dalam mengatasi munculnya jerawat di kulit wajah.
Sementara itu, Sinta Murlistyarini dalam bukunya 'Pengelupasan Kulit secara Kimiawi' menyebut BHA merupakan akronim dari beta-hydroxy acids atau asam beta hidroksi. BHA dapat diartikan sebagai asam organik sederhana yang biasanya digunakan dalam bidang dermatologi. BHA dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan antiinflamasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan AHA BHA memang dapat memberikan manfaat dalam kulit wajah. Namun demikian, penggunaannya harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Terutama dalam memilih bahan-bahan apa saja yang boleh maupun tidak boleh untuk dicampurkan dengan kedua asam tersebut.
Penasaran bahan apa saja yang boleh dan tidak boleh dicampur dengan AHA BHA? Simak penjelasannya berikut ini, ya.
Bahan yang Boleh Dicampur AHA BHA
Terdapat beberapa bahan yang dapat dicampurkan dengan AHA BHA. Adapun bahan-bahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. SPF
Bahan pertama yang dapat dicampur dengan AHA maupun BHA adalah SPF. Seperti diketahui, SPF merupakan akronim Sun Protection Factor (SPF) yang kerap dijumpai dalam produk tabir surya maupun sunscreen. Namun demikian, ada beberapa produk skincare lain yang menggunakan SPF sebagai salah satu bahan kandungannya.
Dikutip dari laman Beauty Bay, penggunaan AHA maupun BHA dapat merangsang pergantian sel-sel kulit yang baru. Bagi sebagian orang, situasi tersebut membuat kulit mereka cenderung lebih sensitif. Oleh sebab itu, diperlukannya produk skincare yang dapat melindungi dari kerusakan kulit, terutama yang berasal dari sinar UV. Hal inilah yang membuat produk skincare dengan SPF diperlukan untuk melindungi kulit dari sinar UV. Salah satunya serum maupun tabir surya.
2. AHA atau BHA
Selanjutnya bahan skincare yang boleh dicampur dengan AHA BHA adalah berasal dari kedua bahan ini. Diungkap dalam laman Style, penggunaan AHA dan BHA secara bersamaan dapat memberikan manfaat yang berbeda bagi kulit wajah. Apabila AHA berfokus pada sel-sel kulit mati yang mengelupas, maka BHA merangsang pergantian sel kulit baru.
Saat menggunakan kedua bahan tersebut dalam rangkaian skincare yang sama, dapat bekerja secara lebih optimal. Namun demikian, penting untuk diingat memilih sebuah produk yang mengandung kedua bahan ini secara bersamaan. Hal ini dikarenakan produk tersebut telah diformulasikan secara khusus agar meminimalisir resiko iritasi.
3. Ceramide
Selanjutnya AHA dan BHA juga dapat dicampurkan dengan ceramide. Dikatakan dalam laman Today, seorang dokter kulit bersertifikat bernama Dr Jeannette Graf, MD bahwa AHA BHA dapat dicampur dengan bahan-bahan pelembab, salah satunya ceramide. Hal ini perlu untuk dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Bahan yang Tidak Boleh Dicampur AHA BHA
Berbeda dengan bahan-bahan sebelumnya yang boleh dicampur dengan AHA BHA, terdapat bahan lain yang justru tidak disarankan untuk digunakan bersamaan AHA BHA. Berikut beberapa di antaranya:
1. Benzoyl Peroxide
Merujuk dari laman Byrdie, Dr Craig Kraffert selaku dokter kulit bersertifikat memberikan penjelasan terkait penggunaan BHA dan benzoyl peroxide yang sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan. Hal ini dikarenakan BHA maupun benzoyl peroxide adalah bahan yang sama-sama berperan untuk mengelupas sel-sel kulit mati. Apabila kedua bahan ini digunakan bersama-sama, maka terdapat kemungkinan meningkatnya resiko iritasi kulit.
2. Vitamin C
Selanjutnya ada bahan lain berupa Vitamin C yang tidak boleh dicampur AHA. Masih merujuk dari sumber yang sama, Dr Craig Kraffert menjelaskan penggunaan vitamin C cenderung sangat sensitif terhadap pH. Apabila bahan tersebut dicampurkan dengan AHA, maka dapat berpotensi mengganggu penyerapannya ke dalam kulit. Bahkan terdapat resiko kedua bahan tersebut bisa mengiritasi kulit. Hal ini membuat diperlukannya kehati-hatian dalam menggunakan vitamin C, terutama bagi mereka pemilik kulit sensitif.
3. Retinol
Bahan selanjutnya yang tidak boleh dicampur dengan AHA BHA adalah retinol. Penggunaan retinol yang bersamaan dengan AHA maupun BHA justru berpotensi menimbulkan efek tertentu, salah satunya iritasi yang disebabkan oleh penggabungan asam pengelupas yang digunakan bersama retinoid. Alih-alih memberikan manfaat bagi kulit wajah, penggunaan kedua bahan tersebut kemungkinan dapat membuat kulit mengalami iritasi.
Nah, itulah tadi penjelasan bahan-bahan yang boleh dan tidak boleh dicampur dengan AHA maupun BHA. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.
(par/par)