- Berapa Lama Penyimpanan Roti yang Aman Dikonsumsi? 1. Roti yang Dibeli di Toko 2. Roti Rumahan 3. Roti Bebas Gluten 4. Adonan Roti yang Didinginkan
- Cara Menyimpan Roti yang Benar 1. Menyimpan Roti Segar 2. Menyimpan Roti Irisan 3. Menyimpan Roti di Kulkas dan Freezer 4. Menyegarkan Roti Beku
- Tanda Roti yang Sudah Tidak Layak Konsumsi 1. Bau Tidak Sedap 2. Rasa Tidak Enak 3. Tekstur Tidak Normal 4. Jamur pada Roti
Roti merupakan makanan yang tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Sebab, makanan yang umumnya terbuat dari tepung terigu atau gandum ini rentan berjamur. Lantas, berapa lama penyimpanan roti yang aman dikonsumsi?
Dikutip dari laman Healthline, roti adalah salah satu makanan yang paling populer di seluruh dunia. Biasanya terbuat dari gandum (atau biji-bijian alternatif), ragi, dan bahan lainnya, roti hanya tetap segar untuk waktu yang relatif singkat sebelum mulai memburuk. Roti bahkan bisa tumbuh jamur dan menjadi tidak aman untuk dimakan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menjaga roti agar tetap segar selama mungkin.
Bagi detikers yang kerap mengonsumsi roti, sebaiknya jangan lewatkan pembahasan di bawah ini untuk memahami durasi menyimpan roti yang ideal beserta tipsnya. Informasi ini dirangkum dari laman Healthline, US Department of Agriculture, serta Good Housekeeping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berapa Lama Penyimpanan Roti yang Aman Dikonsumsi?
Masa simpan roti sangat bergantung pada proses produksi atau jenisnya. Nah, detikers bisa menyimak penjelasan di bawah ini sebagai panduan, sesuaikan saja dengan jenis roti yang kamu miliki!
1. Roti yang Dibeli di Toko
Roti yang dibeli di toko, seperti roti sandwich, roti tawar, atau roti bakery, biasanya mengandung bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan jamur dan memperpanjang umur simpannya. Pada suhu ruangan, roti jenis ini biasanya bertahan antara 3 hingga 7 hari. Jika disimpan di lemari es, roti ini bisa bertahan 7 hingga 14 hari.
Jika ingin menyimpannya dalam jangka panjang, roti yang dibeli di toko dapat dibekukan dan tetap aman untuk dikonsumsi hingga 3 bulan. Pastikan roti dibungkus dengan baik agar tidak mengering atau terkena kontaminasi.
2. Roti Rumahan
Roti yang dibuat di rumah umumnya tidak mengandung pengawet dan sering kali menggunakan bahan-bahan yang mudah rusak, seperti telur dan susu. Oleh karena itu, roti rumah biasanya hanya bertahan sekitar 3 hingga 4 hari di suhu ruangan. Jika disimpan di lemari es, umur simpannya dapat diperpanjang menjadi 6 hingga 9 hari.
Meski lebih rentan rusak, kita tetap bisa menyimpannya lebih lama. Roti rumahan dapat dibekukan dan tetap aman dikonsumsi hingga 6 bulan ke depan. Selalu pastikan roti dibungkus dengan rapat sebelum dibekukan agar tidak kering dan mengeras.
3. Roti Bebas Gluten
Roti bebas gluten memiliki kelembapan yang lebih tinggi dan sering kali mengandung sedikit pengawet sehingga lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur. Oleh karena itu, roti bebas gluten lebih baik disimpan di dalam freezer untuk memperpanjang umur simpannya.
Di suhu ruangan, roti bebas gluten dapat bertahan selama 3 hingga 4 hari. Lain halnya jika disimpan di lemari pembeku atau freezer, roti ini bisa bertahan hingga 6 bulan.
4. Adonan Roti yang Didinginkan
Adonan roti yang disimpan di lemari es, seperti adonan roti atau adonan biskuit, cenderung rusak lebih cepat karena mengandung minyak yang bisa menjadi tengik. Adonan ini umumnya dapat disimpan di lemari es selama 3 hingga 5 hari. Untuk penyimpanan lebih lama, sebaiknya dibekukan agar tetap aman hingga 6 bulan.
Cara Menyimpan Roti yang Benar
Dikutip dari laman University of Wyoming, berikut ini adalah panduan menyimpan roti dengan benar untuk menjaga kesegarannya.
1. Menyimpan Roti Segar
Biarkan roti dingin sepenuhnya di suhu ruangan sebelum diiris atau disimpan. Letakkan di rak pendingin untuk menjaga kerak tetap renyah. Jangan iris roti saat masih hangat karena akan membuatnya cepat kering.
Ketika memotong, gunakan pisau bergerigi. Roti dengan kerak renyah harus disimpan tanpa dibungkus di suhu ruangan, dan biasanya tetap renyah selama satu hingga dua hari.
2. Menyimpan Roti Irisan
Jika roti sudah diiris, simpan sisi potongan menghadap ke bawah di papan pemotong tanpa penutup. Cara ini membantu menjaga bagian dalam tetap lembap. Sementara untuk roti dengan kerak lembut, simpan dalam kantong plastik kedap udara atau bungkus rapat dengan plastik dan simpan di suhu ruangan. Beberapa hari setelah dipanggang, bungkus roti dengan handuk atau kantong kertas untuk mencegah roti menjadi basi.
3. Menyimpan Roti di Kulkas dan Freezer
Jangan simpan roti di kulkas karena akan membuatnya cepat mengering. Sebagai alternatif, bekukan roti yang tidak akan segera dimakan. Bungkus roti dengan plastik dan simpan dalam kantong freezer. Roti dapat disimpan di freezer selama satu hingga tiga bulan. Jika hanya memerlukan beberapa irisan, iris roti sebelum dibekukan dan gunakan parchment paper untuk mencegahnya lengket satu sama lain.
4. Menyegarkan Roti Beku
Sebelum mengonsumsi roti yang sudah dibekukan, biarkan roti beku mencair di suhu ruangan. Sembari menunggu, panaskan oven hingga 175Β°C. Basahi roti dengan sedikit air dingin, lalu panggang di rak oven selama 15 hingga 20 menit hingga keraknya renyah. Setelah dipanggang, biarkan roti mendingin sebelum diiris. Jika roti sudah basi, pertimbangkan membuat remah roti, crouton, atau French toast.
Tanda Roti yang Sudah Tidak Layak Konsumsi
Tidak hanya memahami cara penyimpanannya, kita juga harus tahu bagaimana tanda roti yang sudah tidak layak konsumsi. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa roti sudah tidak boleh dikonsumsi berdasarkan informasi pada laman Spoon University.
1. Bau Tidak Sedap
Roti yang mengeluarkan bau tidak sedap harus dihindari. Bau yang tidak biasa atau busuk adalah indikasi bahwa roti telah mengalami pembusukan atau pertumbuhan bakteri. Mengonsumsi roti dengan bau tidak sedap dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau masalah kesehatan lainnya.
2. Rasa Tidak Enak
Jika roti terasa tidak enak, sebaiknya jangan dimakan. Rasa yang aneh atau tidak segar adalah tanda bahwa roti sudah mulai rusak. Meskipun mungkin kita mencoba mengabaikan rasa yang tidak enak karena alasan keuangan atau kebiasaan, mengonsumsi roti yang rasanya buruk dapat berisiko bagi kesehatan.
3. Tekstur Tidak Normal
Perubahan tekstur pada roti, seperti menjadi sangat keras atau kering, juga menandakan bahwa roti mungkin sudah basi. Tekstur roti yang tidak sesuai dengan jenisnya, misalnya roti yang seharusnya empuk namun menjadi keras, menunjukkan bahwa roti tidak lagi dalam kondisi terbaiknya dan sebaiknya tidak dikonsumsi.
4. Jamur pada Roti
Jika detikers menemukan jamur pada roti, sebaiknya jangan dikonsumsi. Jamur pada roti dapat muncul dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna, dan salah satu jenis jamur yang umum ditemukan adalah Rhizopus Stolonifer atau "jamur roti hitam". Jamur ini bisa merusak roti dan membuatnya tidak aman untuk dimakan, bahkan jika hanya ada sedikit jamur di permukaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa roti bisa bertahan beberapa hari hingga 6 bulan jika disimpan dengan benar. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/cln)