- Sejarah Pramuka Sejarah Pramuka Dunia Sejarah Pramuka Indonesia
- Kapan Peringatan Hari Pramuka Nasional 2024?
- Tema Hari Pramuka Nasional 2024
- Logo Hari Pramuka Nasional 2024
- Tokoh Penting Gerakan Pramuka 1. Robert Baden Powell 2. Soekarno 3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX 4. Abdul Aziz Saleh 5. Prijono 6. Mochamad Achadi
Peringatan hari Praja Muda Karana (Pramuka) diadakan setiap tahun oleh masyarakat Indonesia pada 14 Agustus. Berikut informasi sejarah, tema, logo, dan tokoh penting gerakan Pramuka Indonesia.
Gerakan Pramuka di Indonesia dibina secara langsung oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) yaitu satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka tingkat nasional dan bertempat di Jakarta. Kegiatan Pramuka merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh peserta didik dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi.
Di Indonesia terdapat beberapa tingkatan Pramuka seperti siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Untuk mendapatkan tingkat pada Pramuka, seseorang harus mengikuti rangkaian kegiatan yang biasa disebut sebagai pelatihan Pramuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang penasaran sejarah peringatan Hari Pramuka berikut informasi tema, logo, hingga tokoh penting Pramuka.
Sejarah Pramuka
Dikutip dari laman resmi organisasi Gerakan Pramuka Indonesia dan Pramuka Kabupaten Buleleng, dijelaskan sejarah Pramuka dimulai dari kisah tokoh pendiri Gerakan Pramuka di dunia, Robert Baden Powell.
Sejarah Pramuka Dunia
Gerakan kepanduan atau Pramuka dunia berawal dari inisiatif Robert Baden-Powell, seorang perwira Inggris, yang terinspirasi oleh pengalamannya di Afrika dan India. Pada tahun 1908, ia menerbitkan "Scouting for Boys," buku panduan pertama untuk kepanduan yang menjadi dasar bagi pembentukan gerakan ini. Tahun berikutnya, Baden-Powell mengadakan perkemahan pertama di Pulau Brownsea, Inggris, yang diikuti oleh anak-anak dari berbagai latar belakang sosial, menandai awal dari gerakan kepanduan yang inklusif dan berorientasi pada pengembangan karakter.
Gerakan ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara, menginspirasi pembentukan organisasi serupa di seluruh dunia, termasuk Boys Scout dan Girl Guides. Tahun 1920, Jambore Dunia pertama diadakan di London, dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, dan Robert Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout of the World. Sejak itu, kepanduan menjadi gerakan global yang mengutamakan nilai-nilai seperti kepemimpinan, kemandirian, dan kerjasama, dengan jutaan anggota di seluruh dunia. Gerakan ini dikoordinasikan oleh organisasi internasional seperti World Organization of the Scout Movement (WOSM) dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS), yang memastikan bahwa prinsip-prinsip kepanduan dijaga dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka di Indonesia berawal dari organisasi kepanduan yang berkembang sebelum kemerdekaan, di mana pemuda-pemuda Indonesia mendirikan berbagai kelompok untuk mengembangkan keterampilan dan membangun karakter. Setelah kemerdekaan, upaya untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan ini dilakukan oleh pemerintah.
Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno meresmikan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. Ini dilakukan dengan melantik Majelis Pembimbing Nasional dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, sekaligus menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pramuka.
Sejak saat itu, Gerakan Pramuka terus berkembang dengan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan membina generasi muda Indonesia dalam keterampilan, kedisiplinan, dan pengembangan diri.
Kapan Peringatan Hari Pramuka Nasional 2024?
Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961, Panji Gerakan Pramuka ditetapkan presiden Soekarno. Sejak saat itu, setiap tanggal 14 Agustus, Indonesia memperingati Hari Pramuka Nasional.
Pada tahun ini, perayaan Hari Pramuka telah memasuki tahun ke-63. Lebih lanjut, Kwartir Nasional telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 104 Tahun 2024 tentang Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka.
Dengan demikian peringatan Hari Pramuka Nasional 2024, akan jatuh pada hari Rabu, 14 Agustus 2024. Biasanya, peringatan Hari Pramuka di Indonesia dilakukan dengan kegiatan upacara bendera, lomba, perkemahan, dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Tema Hari Pramuka Nasional 2024
Merujuk pada Surat Keputusan Nomor 104 Tahun 2024 tentang Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka, tema yang diusung untuk peringatan Hari Pramuka 2024 ini adalah "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI".
Logo Hari Pramuka Nasional 2024
Masih merujuk pada Surat Keputusan Nomor 104 Tahun 2024 tentang Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka, telah dirilis logo untuk memperingati Hari Pramuka ke-63. Pada surat keputusan tersebut, disebutkan unsur-unsur yang berada pada logo Hari Pramuka tahun 2024, adapun di bawah ini adalah penjelasannya:
- Angka 6 dan angka 3 merupakan angka ulang tahun yang ke-63. Angka 6 merupakan hasil perubahan bentuk dari kelopak tunas serta angka 3 yang menopang logogram tunas menjadi satu kesatuan yang kokoh.
- Logotype Pramuka
- Tulisan tema "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI"
Secara keseluruhan, logo 63 tahun Gerakan Pramuka diharapkan dapat membangun citra positif serta setiap insan Pramuka selalu berjiwa Pancasila dan berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI.
Tokoh Penting Gerakan Pramuka
Dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek RI, Organisasi Pramuka dan Pemerintah Provinsi Jambi, terdapat beberapa tokoh penting gerakan kepanduan atau Pramuka di dunia dan Indonesia, berikut informasi lengkapnya:
1. Robert Baden Powell
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, lahir pada 22 Februari 1857 di Paddington, London, adalah pendiri Gerakan Kepanduan Dunia. Ayahnya yang bernama Reverend Baden Powell, adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxford. Setelah kematian ayahnya, Baden-Powell dibesarkan oleh ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, yang sangat mempengaruhi pengembangannya dengan menanamkan etos kerja yang kuat. Dia bersekolah di Charterhouse School, di mana ia unggul dalam seni, musik, dan olahraga.
Pada tahun 1907, ia mengadakan perkemahan pertama di Pulau Brownsea, Inggris, yang menjadi cikal bakal Pramuka. Ia juga mendirikan organisasi Girl Guides bersama saudara perempuannya, Agnes, pada tahun 1910. Baden-Powell menikah dengan Olave St Clair Soames pada tahun 1912, dan mereka memiliki tiga anak. Ia pensiun ke Kenya pada tahun 1939 dan meninggal di sana pada 8 Januari 1941.
2. Soekarno
Ir. Soekarno, yang lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dengan nama asli Koesno Sosrodihardjo, adalah anak dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Nama beliau diubah menjadi Soekarno karena sering sakit.
Sebagai tokoh Pramuka terkemuka, Presiden Soekarno memainkan peran kunci dalam menyatukan berbagai gerakan kepanduan di Indonesia. Pada 9 Maret 1961, beliau bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendirikan Panitia Gerakan Pramuka. Selanjutnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Keppres RI No. 238 tahun 1961 yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai pengelola kegiatan pendidikan kepanduan untuk pemuda.
3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, adalah tokoh penting dalam gerakan kepanduan. Sejak muda, beliau aktif dalam kegiatan kepanduan dan pada awal 1960-an diangkat sebagai Pandu Agung. Bersama Presiden Soekarno, beliau merencanakan penyatuan seluruh organisasi kepanduan di Indonesia. Untuk mewujudkan rencana tersebut, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sri Sultan HB IX dan beberapa tokoh lainnya. Panitia ini menyusun Anggaran Dasar dan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, yang menjadi landasan resmi Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka resmi berdiri pada 14 Agustus 1961, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka. Sri Sultan HB IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional selama empat periode dan juga memprakarsai Gerakan Tabungan Pramuka serta mencetuskan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Pengaruh dan kontribusinya dalam dunia Pramuka diakui secara internasional, dengan penghargaan Bronze Wolf Award dari WOSM yang diterimanya pada tahun 1973.
4. Abdul Aziz Saleh
Abdul Azis Saleh adalah seorang dokter dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai menteri di Kabinet Djuanda hingga Kabinet Dwikora I. Selama sembilan tahun, ia memegang berbagai posisi menteri, termasuk Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat Indonesia (1962-1966) dan Menteri Perindustrian Kerajinan Indonesia (1964-1966).
Pada tahun 1961, saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat Indonesia, Azis Saleh diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, bersama Sri Sultan HB IX, Prijono, dan Achadi. Kontribusinya dalam pengembangan Gerakan Pramuka di Indonesia membuatnya dianugerahi penghargaan Tunas Kencana, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Gerakan Pramuka setelah reformasi.
5. Prijono
Prof. Dr. Prijono lahir di Yogyakarta pada 20 Juli 1905. Setelah menuntaskan studinya di Universitas Leiden, Belanda, ia meraih gelar doktor dalam bidang sastra dan linguistik.
Selain sukses dalam karir akademiknya, Prof. Prijono aktif dalam berbagai asosiasi dan menerima berbagai penghargaan. Ia juga diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Soekarno. Selama masa jabatannya, Prof. Prijono menjadi salah satu anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang dibentuk pada 9 Maret 1961. Bersama tiga anggota lainnya, ia berperan dalam menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, yang kemudian dituangkan dalam Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961.
6. Mochamad Achadi
Drs Mohamad Achadi adalah salah satu tokoh Pramuka terkemuka di Indonesia saat ini. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa dalam Kabinet Kerja II dari 18 Februari 1960 hingga 6 Maret 1962.
Selain itu, Presiden Soekarno memilih Achadi sebagai anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Bersama dengan tokoh-tokoh lainnya, Achadi berperan dalam pengesahan Gerakan Pramuka pada tahun 1961.
Demikian penjelasan tentang peringatan hari Pramuka nasional 14 Agustus yang lengkap dengan tanggal, sejarah, tema, logo, hingga tokoh pentingnya. Semoga bermanfaat ya detikers!
(par/rih)