Masuk Musim Kemarau, Damkar Klaten Imbau Warga Tak Bakar Sampah-Lahan

Masuk Musim Kemarau, Damkar Klaten Imbau Warga Tak Bakar Sampah-Lahan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 01 Agu 2024 21:21 WIB
Kabid Pemadaman Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sumino.
Foto: dok. Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Klaten -

Memasuki musim kemarau, Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten mengingatkan masyarakat agar tak melakukan hal-hal yang berpotensi mengakibatkan kebakaran, mulai dari membakar sampah hingga membuka lahan dengan cara dibakar.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman Satpol PP dan Damkar Pemkab Klaten, Sumino. Ia menjelaskan, memasuki musim kemarau ini, potensi kejadian kebakaran sudah mulai meningkat.

"Biasanya (kebakaran) karena kelalaian, masyarakat membakar sampah, buka lahan kosong dengan membakar, sehingga apinya merambat dan menjadi besar, sehingga masyarakat menjadi takut. Akhirnya melaporkan ke damkar," kata Sumino, di Alun-alun Klaten, Rabu (31/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Sumino pun mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Klaten untuk mewaspadai potensi kebakaran. Upaya mitigasi harus terus dilakukan, terlebih pada musim kemarau. Sebab, embusan angin ditambah besarnya oksigen dapat mempercepat penyebaran api.

"Masyarakat kita imbau untuk hati-hati dan waspada. Dimohon untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, membakar sampah," imbaunya.

ADVERTISEMENT

Selain karena dapat menimbulkan kebakaran, membakar sampah ataupun lahan ini juga berbahaya karena dapat menimbulkan asap yang menyebabkan gangguan penglihatan hingga gangguan pernapasan.

Ia pun menyampaikan, jika terjadi kebakaran, hal-hal yang harus dilakukan yakni evakuasi korban, mengurangi perambatan, serta melaporkan ke Damkar Klaten melalui layanan panggilan darurat yang tertera di media sosial @klaten_fire_rescue.

"Kalau dirasa sudah tidak mampu lagi menanggulanginya, langsung lapor ke Damkar, biar kita koordinasi dengan teman-teman relawan, pemdes, dan sebagainya untuk kerjasama melaksanakan pemadaman," jelasnya.

"Kalau apinya sudah besar, mohon maaf masyarakat yang belum terlatih jangan memaksakan diri untuk melaksanakan pemadaman. Karena api maupun asap dapat membahayakan masyarakat yang belum tahu tekniknya," lanjut Sumino.




(prf/ega)


Hide Ads