Pasangan ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam kamar rumah mereka sendiri di Kompleks Tani Mulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keduanya ternyata meninggalkan sejumlah tulisan di dinding rumah.
Dilansir detikJabar, coretan berisi kepedihan itu tergurat di tembok rumah. Salah satu coretannya berisi tentang keinginan Indah untuk menjadikan rumahnya sebagai masjid sepeninggalnya.
'Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau MT (inisial suami Iguh, red) tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di tembok tengah rumah, tertulis curahan hati diduga dibuat Elia.
'Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna'.
Dimintai konfirmasi, Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan tulisan-tulisan di dinding rumah itu diduga merupakan curahan hati dua orang yang jadi kerangka tersebut.
"Betul pada saat kita melaksanakan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut," kata Tri saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (30/7/2024), dikutip dari detikJabar.
Tri menyebut konteks tulisan itu menggambarkan permasalahan yang tengah mereka alami. Namun tulisan itu akan diidentifikasi lebih lanjut.
"Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami. Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu, apakah tulisan yang ada di tembok itu sama dengan tulisan milik dua kerangka itu yang ditulis di media lain," kata Tri.
Tulisan-tulisan itu juga jadi bukti yang dikumpulkan kepolisian untuk mengungkap misteri kematian dua kerangka tersebut. Termasuk pemeriksaan terhadap barang bukti lain yang sudah terlebih dahulu diamankan.
"Saksi yang kita periksa sudah ada beberapa orang, mulai dari yang pertama menemukan (suami Indah), ketua RT, tetangga sebelah. Nanti kita masih akan terus melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi tersebut," kata Tri.
Temuan Ibu-Anak Tinggal Kerangka
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, mengatakan penemuan mayat ibu dan anak ini berawal saat suami Indah, Mudjoyo Tjandra, kembali ke rumah, Senin (29/7) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu Mudjoyo meminta tolong pada warga untuk membuka gembok di pagar rumah yang kondisinya terbengkalai.
"Jadi ini ditemukan oleh suaminya, dia sempat laporan ke warga untuk membuka gembok rumah itu. Awalnya mau ngambil sesuatu katanya di dalam," kata Kusmawan saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (29/7/2024).
Betapa kaget kala mereka yang masuk ke dalam rumah itu menemukan Indah dan Elia sudah tewas dengan kondisi tubuh tinggal kerangka. Namun pakaian masih membalut kerangka keduanya.
"Kita belum bisa memastikan kapan keduanya ini meninggal, karena kita harus menunggu hasil forensik," kata Kusmawan.
Kusmawan menyebut, Mudjoyo hidup berpisah dengan istri dan anaknya sejak 2018. Sejak saat itu Indah dan Elia memang tinggal hanya berdua.
"Informasinya suaminya ini sudah meninggalkan rumah sejak 2018. Kemudian yang bersangkutan tinggal di Cirebon, dan baru datang lagi hari ini," kata Kusmawan.
(aku/dil)