Saat kita memandang ke atas pada malam yang cerah, ribuan titik cahaya berkilauan menghiasi langit. Bintang-bintang ini telah memukau manusia sejak zaman dahulu, menginspirasi berbagai mitos dan cerita. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa bintang hanya terlihat jelas di langit malam?
Berdasarkan informasi dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), bintang adalah bola raksasa gas panas, yang sebagian besar terdiri dari hidrogen, dengan sedikit helium dan sejumlah kecil elemen lainnya. Setiap bintang memiliki siklus hidupnya sendiri, yang bisa berkisar dari beberapa juta hingga triliunan tahun. Selama siklus hidupnya, sifat dan karakteristik bintang akan berubah seiring bertambahnya usia.
Para astronom memperkirakan bahwa alam semesta dapat mengandung hingga satu septiliun bintang, yaitu angka satu diikuti oleh 24 digit nol. Galaksi Bima Sakti kita sendiri saja mengandung lebih dari 100 miliar bintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Bintang Hanya Muncul di Malam Hari?
Penting untuk kita pahami bahwa bintang tidak menghilang selama siang hari. Bintang selalu ada di langit, tetapi kita tidak bisa melihatnya karena terangnya sinar matahari. Sinar matahari membuat langit terlihat berbeda antara siang dan malam. Mengapa dan bagaimana hal ini terjadi?
Dikutip dari laman My Tutor Source, kita tidak dapat melihat bintang di siang hari karena cahaya matahari terlalu terang, sehingga mengaburkan cahaya bintang yang lebih redup. Cahaya matahari mendominasi dan membuat bintang menjadi tidak terlihat. Selain itu, bintang-bintang berada sangat jauh dari kita. Ketika ada cahaya yang sangat terang, kita tidak bisa melihat benda-benda yang jauh tersebut dengan jelas.
Alasan lainnya adalah karena cahaya bintang cenderung lebih redup dibandingkan dengan cahaya matahari. Cahaya matahari yang sangat terang mendominasi cahaya bintang dan membuatnya menjadi tidak terlihat. Ketika matahari menghilang pada malam hari, bintang-bintang kembali terlihat dengan segala pesonanya.
Apakah Matahari Termasuk Bintang?
Ya, matahari termasuk bintang. Dikutip dari laman resmi NASA, sebagai bintang kuning kerdil yang berusia sekitar 4,5 miliar tahun, matahari adalah bola gas panas yang terdiri dari hidrogen dan helium. Ini adalah bintang satu-satunya di sistem tata surya kita dan berfungsi sebagai pusat dari sistem tata surya.
Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta kilometer, menjadikannya objek terbesar di sistem tata surya kita. Bintang ini memiliki gravitasi yang menarik segala sesuatu, mulai dari planet terbesar hingga puing-puing kecil, dalam orbit di sekelilingnya.
Matahari memancarkan energi yang sangat besar, dengan inti yang mencapai suhu sekitar 15 juta derajat Celcius. Bagian permukaan yang kita lihat, disebut fotosfer, yang memiliki suhu sekitar 5.500 derajat Celcius.
Meski terlihat stabil dari Bumi, matahari adalah bintang dinamis yang terus berubah dan mempengaruhi seluruh sistem tata surya. Meskipun matahari adalah bintang yang berukuran kecil dibandingkan bintang-bintang lain yang jauh lebih besar, ia adalah pusat kehidupan di planet kita.
Bagaimana Kita Bisa Melihat Bintang Padahal Jaraknya Sangat Jauh?
Berdasarkan informasi dari laman National Radio Astronomy Observatory, meskipun bintang-bintang yang kita lihat di langit malam berada sangat jauh, kita masih bisa melihatnya karena cahaya yang mereka pancarkan mencapai kita tanpa banyak halangan.
Cahaya dari bintang dipancarkan ke segala arah dan sebagian besar tidak terhalang dalam perjalanannya dari bintang ke kita. Sebab, hanya ada sangat sedikit materi yang menghalangi cahaya bintang tersebut untuk menuju bumi.
Untuk memahami seberapa jauh kita bisa melihat matahari dari luar angkasa, kita bisa menggunakan skala kecerahan yang mencerminkan respons mata terhadap perubahan kecerahan. Skala ini disebut 'skala magnitudo' yang mengukur kecerahan bintang seperti yang tampak oleh mata kita, dikenal sebagai 'magnitudo tampak'.
Selain itu, ada juga ukuran standar kecerahan bintang yang disebut 'magnitudo absolut', yang merupakan kecerahan bintang jika dilihat dari jarak tertentu. Dengan menggabungkan dua konsep ini, kita dapat menghitung seberapa jauh kita bisa melihat matahari dari luar angkasa.
Diketahui bahwa magnitudo absolut matahari adalah 4,83, dan rata-rata orang bisa melihat bintang hingga magnitudo tampak sekitar 6. Berdasarkan informasi ini, diperkirakan bahwa matahari akan mulai terlihat oleh mata manusia pada jarak sekitar 56 tahun cahaya.
Jadi, sudah terjawab kenapa bintang hanya muncul di malam hari kan, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/rih)