Berkedip merupakan salah satu bentuk refleks tubuh manusia. Aktivitas ini berjalan secara otomatis ketika manusia sedang membuka mata. Namun, pernahkah kamu mempertanyakan berapa kali mata berkedip dalam sehari, detikers?
Berdasarkan informasi dari laman Healthline, berkedip sangat penting untuk kesehatan mata. Proses ini berperan dalam membersihkan mata dari kotoran, seperti partikel kecil dari udara, air mata yang mengering, dan sel mati. Selain itu, berkedip membawa nutrisi dan zat lain ke mata yang membantu menjaga kesehatannya.
Proses ini juga membasahi mata, mencegah mata kering dan mengurangi risiko masalah dengan lapisan air mata. Berkedip termasuk mekanisme untuk mengalirkan oksigen ke mata yang membantu mencegah infeksi mata. Selain manfaat fisik, berkedip memungkinkan otak untuk beristirahat sejenak, membantu kita kembali fokus pada apa pun yang sedang dikerjakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, berapa kali mata berkedip dalam sehari? Mari simak informasi lengkap yang dihimpun detikJateng dari laman Healthline dan Cleveland Clinic berikut ini!
Berapa Kali Mata Berkedip dalam Sehari?
Mata manusia berkedip ribuan kali setiap hari. Rata-rata, orang dewasa berkedip sekitar 14 hingga 20 kali per menit. Ini berarti, dalam satu jam, kita berkedip sekitar 840 hingga 1.200 kali. Jika kita menganggap seseorang tidur selama 8 jam setiap malam, maka jumlah kedipan mata saat terjaga berkisar antara 13.440 hingga 19.200 kali per hari. Setiap kedipan biasanya berlangsung antara 0,1 hingga 0,4 detik.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa jumlah kedipan ini tidak berbeda secara signifikan berdasarkan jenis kelamin atau usia. Meskipun ada variasi individu, jumlah kedipan yang tinggi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan kecuali mempengaruhi kualitas hidup. Mengingat kita berkedip begitu sering, kedipan mata bahkan menyumbang sekitar 10 persen dari waktu kita terjaga.
Mengapa Mata Lebih Jarang Berkedip?
Mata bisa lebih jarang berkedip karena beberapa alasan. Salah satu penyebab umum adalah computer vision syndrome atau sindrom penglihatan komputer, yang terjadi saat seseorang menggunakan komputer dalam waktu lama tanpa istirahat.
Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi berkedip bisa berkurang hingga 66 persen saat menggunakan komputer. Jika mata terasa kering saat menggunakan komputer, ini mungkin karena berkedip lebih jarang.
Untuk mengatasi sindrom penglihatan komputer, beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Istirahat secara berkala dengan menggunakan aturan 20-20-20, setiap 20 menit, lihatlah sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.
- Mengingatkan diri sendiri untuk berkedip saat berada di depan komputer.
- Menggunakan obat tetes mata.
- Menyesuaikan pencahayaan atau posisi layar untuk mengurangi silau, atau menggunakan filter anti-silau pada layar.
- Menyesuaikan kecerahan dan kontras layar agar mata tidak tegang saat membaca.
- Membatasi waktu di depan layar komputer, terutama menjelang tidur ketika pencahayaan lebih buruk dan tubuh lebih lelah.
Selain itu, masalah pada kelopak mata juga bisa menyebabkan jarang berkedip. Masalah kelopak mata bisa disebabkan oleh:
- Paralisis
- Cedera
- Penyakit mata
- Efek samping dari operasi
Beberapa orang dengan penyakit Parkinson juga bisa lebih jarang berkedip karena masalah dengan gerakan otot mereka.
Mengapa Mata Lebih Sering Berkedip?
Mata yang lebih sering berkedip bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab umum meliputi iritasi mata, seperti adanya iritan di udara, mata kering, goresan pada kornea, peradangan pada kelopak mata atau iris, atau benda asing di dalam mata. Ketegangan mata yang disebabkan oleh fokus pada satu hal terlalu lama, seperti bekerja di depan komputer sepanjang hari, juga bisa meningkatkan frekuensi berkedip.
Masalah penglihatan, seperti rabun dekat, rabun jauh, atau ketidaksejajaran mata, dapat membuat seseorang lebih sering berkedip. Selain itu, gangguan gerakan yang menyebabkan kejang pada mata, kecemasan atau stres, kelelahan, serta kebiasaan juga bisa menjadi penyebab.
Dalam kasus yang jarang terjadi, berkedip lebih sering dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti gangguan kejang (terutama pada anak-anak), multiple sclerosis, penyakit Wilson, dan sindrom Tourette. Meskipun lebih sering berkedip bisa mengganggu, jarang sekali hal ini menunjukkan masalah serius.
Apa yang Terjadi Jika Kita Tidak Berkedip?
Jika seseorang tidak berkedip, beberapa masalah bisa terjadi pada mata. Pertama, kornea dapat membengkak. Kornea tidak memiliki pembuluh darah, sehingga memerlukan oksigen dari lapisan air mata yang didapat saat berkedip. Jika seseorang berkedip lebih jarang, kornea masih bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan, tetapi jika tidak berkedip sama sekali, kekurangan oksigen dapat menyebabkan pembengkakan kornea. Bahkan, kornea sedikit membengkak saat tidur, tetapi akan kembali normal setelah bangun.
Kedua, mata tidak akan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tetap sehat. Ketiga, mata bisa menjadi kering karena lapisan air mata tidak diperbarui, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan penglihatan kabur. Terakhir, risiko infeksi mata meningkat karena kotoran tetap di mata dan kurangnya oksigen.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia berkedip ribuan kali dalam sehari dan ini adalah aktivitas yang normal. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/ams)