Peringatan Hari Puisi Indonesia (HPI) dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 26 Juli. Dalam penetapan hari peringatan tersebut, terdapat sejarah dan tokoh yang melatarbelakanginya.
Dikutip dari laman resmi Direktorat Guru DIKDAS, terdapat dua peringatan hari yang merayakan puisi yaitu, Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional. Kedua peringatan tersebut tentu saja berbeda, Hari Puisi Indonesia dilaksanakan setiap tanggal 26 Juli, sedangkan Hari Puisi Nasional diperingati pada tanggal 28 April.
Nah, apakah kalian telah mengetahui sejarah, tokoh, ucapan, dan cara memperingati Hari Puisi Indonesia? Yuk, langsung saja simak penjelasan dari detikJateng di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Puisi Indonesia
Masih dikutip dari sumber yang sama, terdapat latar belakang yang mendorong sejarah penetapan peringatan Hari Puisi Indonesia pada tanggal 26 Juli. Ternyata, hal tersebut merujuk pada kelahiran seorang sastrawan legendaris di Indonesia yaitu, Chairil Anwar.
Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan pada hal tersebutlah, akhirnya ditetapkan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia.
Adapun penetapan Hari Puisi Indonesia dideklarasikan oleh Sutardji Calzoum Bachri pada tanggal 22 November 2012. Dalam menetapkannya, Presiden Sastrawan Indonesia itu tidaklah sendirian karena didampingi juga oleh 40 sastrawan seluruh Indonesia di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau.
Peringatan tersebut dilakukan untuk mengenang karya Chairil Anwar yang semasa hidupnya sangat berpengaruh terhadap sastra di Indonesia, terutama puisi. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang tokoh Chairil Anwar, perhatikan dengan seksama penjelasan selanjutnya.
Tokoh di Balik Peringatan Hari Puisi Indonesia
Chairil Anwar merupakan tokoh dari peringatan Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional. Bahkan, karya-karya Chairil Anwar tidak hanya berpengaruh pada sastra di Indonesia, namun juga menjadi pionir bagi penyair-penyair puisi pada generasi setelahnya.
Dikutip dari laman Ensiklopedia Kemdikbud, Chairil Anwar memulai pendidikan dasar pada masa pemerintahan Belanda yaitu, Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS) di Medan. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan setingkat SMP/SLTP di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Medan, namun satu tahun setelahnya pindah ke MULO di Jakarta.
Meskipun pada saat itu Chairil Anwar masih bersekolah di MULO, namun ia telah mampu membaca buku-buku untuk tingkat HBS (Hogere Burger School). Selanjutnya, ternyata ia hanya bersekolah selama 2 tahun di MULO karena memutuskan untuk belajar autodidak mengenai keterampilan bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman.
Akhirnya, Chairil Anwar berhasil membaca dan mempelajari berbagai karya sastra dunia yang ditulis dengan bahasa-bahasa asing. Pada tahun 1942, pengalaman menulis dari Chairil Anwar telah dimulai dengan terciptanya karya sajak yang berjudul "Nisan".
Seorang tokoh puisi Indonesia berkiprah di bidang sastra sejak 1942 hingga akhir hayatnya di tahun 1949. Pada Tahun 1949, Chairil berhasil menghasilkan enam buah sajak yang berjudul, "Mirat Muda", "Chairil Muda", "Buat Nyonya N", "Aku Berkisar Antara Mereka", "Yang Terhempas dan Yang Luput", "Derai-Derai Cemara", dan "Aku Berada Kembali".
Dalam bidang sastra, Chairil banyak mempelajari hingga menerjemahkan berbagai sajak yang terkenal dari berbagai negara luar. Selama sekitar 7 tahun, ia telah menciptakan 71 buah sajak asli, 2 buah sajak saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, serta 4 prosa terjemahan.
Dalam perkembangan sastra di Indonesia, Chairil Anwar disebut sebagai pelopor angkatan '45. Chairil sangat berjasa dalam pembaharuan puisi di Indonesia, sehingga banyak orang yang menghormati dan mengagung-agungkannya.
Cara Memperingati Hari Puisi Indonesia
Kembali dikutip dari laman laman resmi Direktorat Guru DIKDAS, berikut ini rangkuman tentang beberapa cara memperingati Hari Puisi Indonesia yang dapat kalian lakukan.
- Membaca, menulis, serta membagikan karya-karya sastra, khususnya puisi;
- Memperkuat rasa cinta dan bangga untuk terus melestarikan karya sastra puisi;
- Mencari informasi dan ikut serta dalam kegiatan festival puisi, lokakarya kreatif, maupun acara budaya lainnya yang dilaksanakan pada momentum Hari Puisi Indonesia;
- Membagikan ucapan atau twibbon Hari Puisi Indonesia di media sosial pribadi kalian.
Ucapan Hari puisi Indonesia 2024
Dikutip dari buku "Aku ini binatang jalang: koleksi sajak, 1942-1949" oleh Khairil Anwar, berikut merupakan berbagai contoh kalimat ucapan Hari Puisi Indonesia 2024 yang dapat kalian jadikan referensi untuk caption di media sosial pribadi kalian.
- Selamat Menyambut Hari Puisi Indonesia 2024.
- Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2024.
- Selamat Hari Puisi Indonesia Tahun 2024!
- Selamat Merayakan Hari Puisi Indonesia 2024.
- Selamat Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2024.
- Selamat Hari Puisi Indonesia.
- Teruslah berkarya merangkai aksara, selamat Hari Puisi Indonesia.
- Selamat Hari Puisi Indonesia, mari ciptakan puisi yang bermakna.
- Selamat Hari Puisi Indonesia Tahun 2024. "Pedang di kanan, keris di kiri. Berselempang semangat yang tak bisa mati" - Chairil Anwar.
- "Bagimu Negeri, menyediakan api". Selamat Hari Puisi Indonesia - Chairil Anwar (1943).
Nah, itulah rangkuman lengkap dari Hari Puisi Indonesia 2024 mulai dari sejarah, tokoh, cara memperingati, hingga ucapannya. Semoga sajian informasi di atas bermanfaat ya, Detikers.
(sto/rih)