Duel terjadi antara dua wanita lanjut usia (lansia) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Perkelahian nenek-nenek ini diduga dipicu adanya cinta segitiga. Perkelahian keduanya membuat polisi turun tangan untuk mendamaikannya.
"Kami sudah temui keduanya dan lakukan mediasi. Mereka sepakat damai dan permasalahan dianggap selesai," ujar Kapolsek Kontunaga Ipda La Ode Musyair kepada detikcom, Selasa (23/7/2024), dikutip dari detikSulsel.
Musyair menyampaikan, peristiwa itu terjadi di area pasar tradisional Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, pada Minggu (21/7) sekitar pukul 10.00 Wita. Kedua wanita lansia yang berkelahi yakni Wa Imu (56) dan Wa Ode Poha (70).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya di pasar tradisional Desa Masalili," kata Musyair.
Awalnya, kata Musyair, keduanya bertemu di sebuah kebun di Desa Masalili. Saat itu keduanya sudah terlibat cekcok.
"Di kebun mereka ketemu dan saling memaki," terangnya.
Musyair menuturkan, cekcok keduanya berlanjut hingga ke pasar tradisional Desa Masalili. Di tempat itu perkelahian keduanya pun pecah.
"Keduanya bertemu langsung melakukan perkelahian satu lawan satu yang disaksikan oleh beberapa orang masyarakat di area pasar tersebut," ungkapnya.
Musyair mengungkapkan, perkelahian tersebut diduga karena sakit hati dan cemburu di antara keduanya. Kedua lansia itu disebut terlibat cinta segitiga.
"Perkelahian akibat sakit hati dan cemburu. Wa Ode Poha batal dinikahi oleh La Ofi. La Ofi justru menikahi Wa Imu," bebernya.
Dalam video dilihat detikcom, Selasa (23/7) tampak Wa Imu menggunakan kaus kuning dan Wa Ode Poha menggunakan kaus hijau. Keduanya berkelahi dengan saling menarik rambut.
Wa Imu terlihat membanting Wa Ode Poha ke tanah. Warga yang berada di lokasi berusaha melerai keduanya.
(apl/dil)