Kalender Hijriah Hari Ini 24 Juli 2024 Tanggal Berapa? Simak di Sini!

Kalender Hijriah Hari Ini 24 Juli 2024 Tanggal Berapa? Simak di Sini!

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Rabu, 24 Jul 2024 07:30 WIB
Infografis kalender puasa Muharram
Ilustrasi kalender Hijriah hari ini 24 Juli 2024 Foto: Denny Pratama/detikcom
Solo -

Kalender Hijriah merupakan sistem penentuan tanggal yang digunakan oleh umat Islam. Lantas, tanggal berapa hari ini 24 Juli 2024 berdasarkan kalender Hijriah?

Penetapan tanggal pada kalender Hijriah didasarkan pada hilal atau perputaran Bulan Sabit baru yang dapat diketahui melalui rukyatul hilal. Keputusan penetapan tanggal tersebut berdasarkan firman Allah SWT pada Al-Quran Surat Yunus ayat 5 sebagai berikut:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِل لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS Yunus, ayat 5)

Bagi detikers yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang tanggal berapa hari ini berdasarkan kalender Hijriah, berikut detikJateng sajikan informasi lengkapnya.

ADVERTISEMENT

Tanggal Berapa Hijriah Hari Ini 24 Juli 2024?

Penentuan tanggal Hijriah berikut ini mengacu pada keputusan dari pemerintah Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah yang memiliki beda waktu dalam memutuskan tanggal 1 Muharram.

Tanggal Hijriah 24 Juli 2024 Berdasarkan Pemerintah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024, pada hari ini tepatnya Rabu, 24 Juli 2024 merupakan tanggal 18 Muharram 1446 H dalam sistem penanggalan Hijriah.

Tanggal Hijriah 24 Juli 2024 Berdasarkan Muhammadiyah

Keputusan awal tahun baru Islam menurut Muhammadiyah, sama dengan keputusan pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI. Dengan begitu, hari ini, Rabu, 24 Juli 2024 berbarengan dengan tanggal 18 Muharram 1446 H.

Tanggal Hijriah 24 Juli 2024 Berdasarkan NU

Berdasarkan akun Instagram resmi NU, @nuonline_id, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengumumkan bahwa 1 Muharram 1446 H akan jatuh pada hari Senin, 8 Juli 2024. Hal ini didasarkan pada hasil rukyatul hilal yang menyatakan bahwa hilal tidak terlihat pada 6 Juli 2024 atau 29 Dzulhijjah 1445 H, sehingga penetapan awal Muharram diundur satu hari sesuai dengan kalender Hijriah Indonesia 2024. Dengan demikian, hari ini, Rabu, 24 Juli 2024 bertepatan dengan tanggal 17 Muharram 1446 H.

13 Peristiwa Penting di Bulan Muharram

Dikutip dari laman NU Online dan buku 'Kisah Para Nabi & Rasul: Kisah 31 Nabi dari Adam hingga Isa' karya Ibnu Katsir, bulan Muharram merupakan salah satu bulan haram atau mulia di antara tiga bulan lainnya yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Tak heran jika terdapat peristiwa penting pada masa lampau di bulan pertama pada kalender Hijriah ini.

Peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram terdapat pada kitab klasik Islam yaitu 'Kitab I'anah at-Thalibin, II/267' yang di dalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah. Simak uraian peristiwa di bulan Muharram berikut ini:

1. Diterimanya Taubat Nabi Adam Setelah Diturunkan dari Surga

Setelah melanggar perintah Allah dengan memakan buah terlarang, Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga ke bumi. Di bumi, Nabi Adam dan Hawa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan Allah menerima taubat mereka. Allah mengajarkan Nabi Adam kalimat-kalimat untuk bertaubat yang kemudian diucapkannya dengan penuh penyesalan.

2. Diangkatnya Nabi Idris ke Tempat yang Tinggi

Nabi Idris dikenal sebagai nabi yang sangat taat dan memiliki banyak ilmu pengetahuan. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Nabi Idris diangkat ke tempat yang tinggi (surah Maryam, ayat 57). Menurut beberapa tafsir, Nabi Idris diangkat ke langit sebagai bentuk penghargaan atas ketaatannya kepada Allah.

3. Diturunkannya Nabi Nuh dari Kapal Setelah Banjir Bandang

Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat kapal besar karena akan terjadi banjir besar yang akan menenggelamkan seluruh bumi. Setelah banjir surut, kapal Nabi Nuh mendarat di Gunung Judi dan Allah memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk turun dari kapal dan memulai kehidupan baru di bumi yang telah dibersihkan dari kaum yang ingkar.

4. Nabi Ibrahim Diselamatkan dari Bakaran Apinya Raja Namrud

Raja Namrud yang marah karena Nabi Ibrahim menentang penyembahan berhala, memerintahkan agar Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup. Namun, Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan api untuk menjadi dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api tersebut.

5. Diturunkannya Kitab Taurat pada Nabi Musa

Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa sebagai petunjuk bagi Bani Israel. Kitab ini diturunkan di Gunung Sinai setelah Nabi Musa berpuasa selama 40 hari.

6. Dikeluarkannya Nabi Yusuf dari Penjara

Nabi Yusuf dipenjara karena fitnah dari Zulaikha. Namun, setelah Raja Mesir mendengar tentang kemampuan Nabi Yusuf dalam menafsirkan mimpi, ia memerintahkan agar Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara dan diangkat sebagai penasehat raja.

7. Disembuhkannya Kebutaan Nabi Yaqub dari Wasilah Pakaiannya Nabi Yusuf

Setelah bertahun-tahun terpisah dari putranya, Nabi Yusuf mengirimkan bajunya kepada ayahnya, Nabi Yaqub, yang telah buta karena menangis terus-menerus. Ketika baju tersebut diletakkan di wajah Nabi Yaqub, Allah menyembuhkan kebutaannya.

8. Disembuhkannya Nabi Ayyub dari Sakit Kulit yang Berkepanjangan

Nabi Ayyub mengalami ujian berat dengan penyakit kulit yang sangat parah. Namun, ia tetap sabar dan berdoa kepada Allah. Akhirnya, Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub dengan memerintahkannya untuk menjejakkan kakinya ke tanah, dan dari situ keluar air yang menyembuhkan penyakitnya.

9. Dikeluarkannya Nabi Yunus dari Perut Ikan Nun

Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar setelah meninggalkan kaumnya yang ingkar. Dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa dan memohon ampunan kepada Allah. Allah mendengar doanya dan memerintahkan ikan tersebut untuk memuntahkan Nabi Yunus ke daratan.

10. Mukjizat Nabi Musa Membelah Laut Merah

Ketika Nabi Musa dan Bani Israil dikejar oleh Firaun dan pasukannya, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya. Lautan pun terbelah dan memberikan jalan bagi Bani Israil untuk menyebrang. Setelah Bani Israil selamat, laut kembali seperti semula dan menenggelamkan Firaun dan pasukannya.

11. Diampuninya Nabi Daud dari Kesalahannya

Nabi Daud pernah melakukan kesalahan dalam menyelesaikan perselisihan antara dua orang. Ketika disadarkan akan kesalahannya, ia segera bertaubat kepada Allah. Allah menerima taubatnya dan mengampuni kesalahannya.

12. Nabi Sulaiman Diberi Kekuasaan Berupa Kerajaan

Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan yang besar oleh Allah SWT, termasuk kemampuan untuk berbicara dengan hewan dan mengendalikan jin. Kerajaannya sangat luas dan makmur, serta dikenal sebagai kerajaan yang adil dan bijaksana.

13. Diangkatnya Nabi Isa ke Langit Setelah Dikepung Bangsa Romawi

Menurut keyakinan Islam, Nabi Isa tidak disalib, tapi diangkat ke langit oleh Allah. Bangsa Romawi dan orang-orang yang ingin menyalibnya disesatkan dengan seseorang yang diserupakan dengan Nabi Isa.

Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Muharram

Dikutip dari laman NU, Muhammadiyah, Kemenag RI, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan MUI, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan umat Islam saat bulan Muharram tiba. Berikut daftar amalan lengkapnya:

  • Melaksanakan puasa sunnah Tasua
  • Melaksanakan puasa sunnah Asyura
  • Menyambung tali silaturahim dengan keluarga dan saudara
  • Melakukan sholat
  • Menyucikan diri dengan mandi
  • Bersedekah kepada yang membutuhkan
  • Mengusap kepala anak yatim dengan mendoakan kebaikannya
  • Berziarah kepada makam leluhur atau ulama
  • Memakai celak di mata
  • Memotong kuku atau menjaga kebersihan diri
  • Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali
  • Memperbanyak doa kepada Allah SWT
  • Berdzikir kepada Allah SWT
  • Membaca dan mengamalkan Al Quran
  • Menghindari segala perbuatan maksiat
  • Menjenguk orang yang sedang sakit

Larangan atau Perbuatan yang Tidak Boleh Dilakukan di Bulan Muharram

Dirangkum dari laman MUI, terdapat anjuran larangan yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam saat bulan Muharram.

1. Dilarang Melakukan Perang

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pendapat Ibnu Jarir at-Thabari dalam Jami al-Bayan fi Ta'wil Al Quran terhadap Surat Al Baqarah ayat 194, yaitu:

اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ قِصَاصٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Bulan haram dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qisas. Oleh sebab itu barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

2. Dilarang Berbuat Dzalim pada Diri Sendiri

Perbuatan dzalim kepada diri sendiri dilarang pada bulan Muharram, hal tersebut terdapat pada firman Allah SWT di dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36 sebagai berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

3. Dilarang Berbuat Maksiat

Melakukan maksiat pada bulan Muharram akan mendapatkan dosa yang besar bagi pelakunya. Hal ini seperti dijelaskan pada firman Allah SWT melalui Al Quran Surat Asy Syura ayat 40 sebagai berikut:

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: "Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim."

4. Dilarang Melakukan Balas Dendam

Dalam Tafsir Al Azhar oleh Hamka, disebutkan bahwa pada bulan-bulan haram seperti Muharram, terdapat larangan untuk melakukan balas dendam. Larangan ini bertujuan agar umat Islam dapat fokus menunaikan ibadah haji dan umrah, di mana Zulkaidah digunakan sebagai bulan persiapan haji, Dzulhijjah sebagai bulan pelaksanaan haji, Muharram sebagai bulan perjalanan pulang dari haji, dan Rajab sebagai bulan untuk menjalankan umrah.

Sistem Penetapan Kalender Hijriah

Menurut jurnal berjudul "Aspek Ketauhidan Dalam Sistem Kalender Hijriah" karya Jayusman, dijelaskan bahwa sistem penanggalan Hijriah sangat penting bagi umat Islam untuk mencatat dan merencanakan peristiwa penting dalam kehidupan, baik secara individu maupun sosial.

Kalender Hijriah, yang digunakan oleh umat Islam untuk ibadah, didasarkan pada perhitungan hisab hakiki. Hisab hakiki adalah metode yang mengikuti pergerakan nyata bulan dan bumi. Gerakan bulan tidak selalu konstan dan tidak pula acak, tetapi bergantung pada posisi hilal di awal setiap bulan.

Penanggalan Hijriah termasuk dalam kategori sistem penanggalan astronomi karena didasarkan pada fenomena astronomi yang sebenarnya terjadi. Ini berbeda dengan kalender Masehi yang hanya menggunakan aturan numerik (rata-rata perhitungan fenomena astronomi), sehingga disebut juga kalender aritmetika.

Dalam kalender Hijriah, hari atau tanggal baru dimulai saat matahari terbenam. Awal bulan baru ditandai dengan munculnya hilal di langit barat pada waktu Magrib setelah konjungsi atau ijtimak. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Baqarah, ayat 189:

۞ يَسـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَاۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۝١٨٩

"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, 'Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.' Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Demikian pemaparan untuk pertanyaan tanggal berapa hari ini, 24 Juli 2024 berdasarkan kalender Hijriah secara lengkap. Semoga membantu ya, Lur!




(sto/apu)


Hide Ads