3 Pernyataan Wali Kota Semarang Hevearita Usai Kantornya Digeledah KPK

Round-up

3 Pernyataan Wali Kota Semarang Hevearita Usai Kantornya Digeledah KPK

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 23 Jul 2024 07:04 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) menghadiri Rapur DPRD Semarang, Senin (22/7/2024). Ini kemunculan pertama Mbak Ita usai serangkaian penggeledahan KPK di Semarang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) menghadiri Rapur DPRD Semarang, Senin (22/7/2024). Foto: Afzal/detikJateng
Semarang -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah tempat di Semarang sejak pertengahan pekan lalu. Kasus yang sedang diusut adalah pemerasan dan gratifikasi yang diduga terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Ada sejumlah tempat yang digeledah sejak Rabu (17/7/2024). Beberapa diantaranya adalah kantor Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan rumah pribadinya.

Sejak penggeledahan itu berlangsung, Hevearita atau yang akrab dengan sapaan Ita itu sempat menghilang dari publik. Dia tidak terlihat di sekitar kantornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bawahannya, Wing Winarso mengakui terakhir kali berkomunikasi dengan Ita pada sehari sebelum penggeledahan. Setelah itu, dia sudah tidak bisa berkomunikasi dengan atasannya itu.

"Sehari sebelumnya (Selasa, terakhir komunikasi), persiapan hari Proklamasi. Setelah itu memang tidak bisa (komunikasi)," kata pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata itu, Jumat (19/7/2024).

ADVERTISEMENT

Setelah beberapa hari tak terlihat, Ita kembali muncul di hadapan publik pada Senin (22/7/2024). Dia hadir dalam acara rapat paripurna di DPRD Semarang .

Ita hadir menggunakan setelah berwarna merah muda dengan jilbab berwarna putih. Dia terlihat langsung menempatkan diri di kursi yang sejajar dengan pimpinan DPRD.

Rapat paripurna tersebut diketahui membahas rancangan perubahan KUA dan perubahan PPAS tahun anggaran 2024. Wali Kota Semarang itu juga diagendakan untuk menandatangani nota kesepakatan perubahan kebijakan umum anggaran perubahan prioritas dan plafon anggaran sementara tahun anggaran 2024.

Usai rapat, Ita juga memberikan pernyataannya kepada media terkait penggeledahan yang dilakukan oleh KPK. Berikut ini beberapa pernyataannya.

1. Masih Tetap Ngantor

Ita menyebut bahwa dirinya masih tetap bekerja di kantor seperti biasa. Menurut Ita, keberadaannya memang tidak bisa langsung diketahui publik karena lokasi kantornya yang berada di lantai atas.

"Ya saya pada saat ada kegiatan di pemerintah kota saya ada di kantor jadi ada cuma memang kan di atas," kata Ita, Senin (22/7/2024).

Dia kemudian kembali memberikan penegasan tidak pernah bepergian. Dia selalu berada di kantornya.

"Saya ada di sini, tidak ke mana-mana, saya di sini," sambungnya.

2. Pelayanan Publik Tak Terganggu

Penggeledahan yang dilakukan oleh KPK tidak hanya di kantor dan rumah dinas Ita. Mereka juga menggeledah sejumlah dinas.

Bahkan, belakangan KPK juga menggeledah kantor sebuah perusahaan konstruksi. Selain itu, mereka juga mendatangi RS Daerah Wongsonegoro yang disebut-sebut sebagai objek yang bermasalah.

Meski demikian, Ita menegaskan bahwa kondisi itu tidak mengganggu pelayanan Pemerintah Kota Semarang kepada masyarakat.

"Terkait dengan Pemerintah Kota Semarang ini bisa juga berjalan," katanya saat ditemui di Gedung DPRD Semarang, Senin (22/7/2024).

3. Kondisinya Baik

Hevearita alias Ita menghilang dari publik selama beberapa hari. Setelah beberapa hari tak terlihat, Ita kembali muncul di hadapan publik pada Senin (22/7/2024). Dia hadir dalam acara rapat paripurna di DPRD Semarang .

Ita hadir menggunakan setelah berwarna merah muda dengan jilbab berwarna putih. Dia terlihat langsung menempatkan diri di kursi yang sejajar dengan pimpinan DPRD.

Usai rapat paripurna itu, Ita membantah bahwa dirinya menghilang. Dia mengaku tetap berangkat ke kantor seperti biasa.

"Ya saya pada saat ada kegiatan di pemerintah kota saya ada di kantor jadi ada cuma memang kan di atas," tambahnya.

Dia juga memastikan kondisinya saat ini baik-baik saja. Selain itu, pelayanan publik di Pemkot Semarang juga tidak terganggu.

"Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik, ya mengikuti saja prosedur yang dilaksanakan tapi jangan sampai.... terkait dengan Pemerintah Kota Semarang ini bisa juga berjalan," katanya.




(ahr/ahr)


Hide Ads