Cerita Penumpang Korban Helikopter Jatuh di Bali: Kami Hidup Mukjizat

Regional

Cerita Penumpang Korban Helikopter Jatuh di Bali: Kami Hidup Mukjizat

Tim detikBali - detikJateng
Senin, 22 Jul 2024 12:01 WIB
Petugas KNKT saat melakukan investigasi terkait helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Petugas KNKT saat melakukan investigasi terkait helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Solo -

Satu unit helikopter jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, Jumat (19/7). Insiden itu terjadi diduga karena helikopter terlilit tali layang-layang.

Dilansir detikBali, Senin (21/7/2024), helikopter itu berisi lima orang yakni satu pilot, satu kru, dan tiga penumpang yakni Russel James Harris, Eloira Decti Paskilah, dan Chriestope Pierre. Berikut kesaksian penumpang.

"Saya pikir bersyukur bisa selamat. Sekarang saya punya cerita untuk diceritakan, (bahwa) saya bertahan hidup," tutur Chriestope Pierre, salah satu penumpang helikopter asal Australia, Minggu (21/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga korban yang dua di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) itu turut menyaksikan proses evakuasi bangkai helikopter tersebut, Minggu (21/7) sore.

Sembari menahan rasa sakit di beberapa bagian badan yang dalam proses pemulihan, mereka tetap bertahan untuk melihat proses evakuasi. Chriestope mengalami luka lecet di beberapa bagian tangan dan kaki.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Eloira Decti Paskilah, satu-satunya penumpang warga Indonesia, datang digandeng kekasihnya, Russel James. Eloira mengalami cedera di leher dan masih memakai alat penyangga leher.

Kondisi para penumpang ini berangsur pulih usai dirawat di Rumah Sakit Siloam. Ketiganya turun mendekati bodi helikopter sebelum diangkut memakai alat berat.

Mereka sempat melihat-lihat kondisi dalam bodi helikopter yang sudah ringsek. Mereka hanya beberapa menit di lokasi.

"Nggak kuat. Kami bisa hidup saja mukjizat. (Peristiwa) Yang begini tidak semua bisa selamat," ucap Eloira seraya berjalan meninggalkan lokasi.

Eloira tidak pernah menyangka helikopter yang ia sewa untuk merayakan ulang tahun kekasihnya berujung petaka. Beberapa menit mengudara setelah take off dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK), pilot Dedi Kurnia memintanya untuk tenang.

Helikopter tiba-tiba mengalami kendala terbang saat tiba di atas wilayah Desa Pecatu. Eloira, dan kekasihnya Russel James Harris, berusaha tenang. Begitu juga teman mereka, Chriestope. Helikopter berupaya untuk mendarat darurat.

Eloira melihat sendiri bagaimana pilot berusaha untuk tidak jatuh menghantam dinding tebing. Dengan mata terpejam, ia sesekali mengintip helikopter beberapa kali menabrak pepohonan. Eloira tahu pilot berusaha agar tidak terjadi hantaman keras. Dia bersyukur bisa selamat dari maut.

"Pilot sudah berusaha menyelamatkan kami semua, dan dia berusaha meyakinkan kami, semua akan baik, semua selamat," tutur Eloira.

Eloira mengaku trauma dengan kejadian ini. Terutama kekasihnya, Russel yang baru pertama kali naik helikopter. Perempuan yang sudah lama tinggal di Bali ini mengatakan sedang memberikan hadiah spesial bagi kekasihnya yang berulang tahun ke-46.

Sebelumnya, KNKT telah melakukan investigasi terkait insiden helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Pecatu. Helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP itu tidak memiliki kotak hitam atau black box.

Namun, KNKT belum dapat membeberkan hasil investigasinya.

"Saya belum bisa menjawab (hasil investigasi)," kata salah satu petugas KNKT, Harry, saat ditemui di lokasi jatuhnya helikopter, Sabtu.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads