Sebelum ditemukan tewas di kebun milik warga Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Guntur, Demak, wanita bertato kupu-kupu inisial A (15) sempat pamit kepada ayahnya untuk pergi selawatan.
"Yang saya tahu, setelah dia pergi sampai 1,5 bulan ini miskomunikasi jadi nggak bisa menghubungi. Yang saya tahu dia perginya itu selawatan, pamit sama saya," kata ayah korban, Kuswanto (49) saat ditemui wartawan di RSUD Sunan Kalijaga, Kamis (18/7/2024).
Korban yang merupakan warga Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, itu sudah putus komunikasi dengan keluarganya selama sekitar 1,5 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuswanto mengaku baru tahu putrinya menjadi korban pembunuhan setelah diberi tahu oleh pihak kepolisian tadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Tadi dibantu oleh Polres Demak melalui Polsek Ambarawa, diberitahu sekitar pukul 11.00 WIB. Terus saya ke sini memastikan. Saya yakin anak saya karena memiliki kutil di tangan kiri," ujar dia.
Sekitar pukul 17.10 WIB, pihak keluarga membawa pulang jenazah A dari RSUD Sunan Kalijaga.
Diberitakan sebelumnya, sosok mayat wanita bertato mawar dan kupu ditemukan tergeletak di Desa Trimulyo, Guntur, Demak. Mayat itu ditemukan tertelungkup di kebun dengan hanya mengenakan pakaian dalam.
Polisi menemukan ceceran darah di sekitar lokasi penemuan mayat. Juga terdapat beberapa luka di wajah dan punggung wanita itu.
(dil/dil)