Hiii! Teror Ulat Bulu di Permukiman Janan Borobudur

Hiii! Teror Ulat Bulu di Permukiman Janan Borobudur

Eko Susanto - detikJateng
Kamis, 11 Jul 2024 19:40 WIB
Serangan ulat bulu yang terjadi di Dusun Janan RT 02, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Dipotret pada Kamis (11/7/2024).
Serangan ulat bulu yang terjadi di Dusun Janan RT 02, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Dipotret pada Kamis (11/7/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Serangan ulat bulu hantui permukiman warga Dusun Janan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Warga pun harus berjaga tiap pagi untuk mencegah agar ulat tidak merambat masuk rumah.

Untuk serangan ulat bulu ini tepatnya berada di Janan RT 02, Desa Borobudur, atau tepatnya di selatan Pasar Borobudur. Serangan ulat bulu ini datang sudah sekitar lima hari lalu.

Ulat bulu ini diduga bersarang di pohon ketepeng yang berada di lokasi tersebut. Saat terkena panas sinar matahari, ulat tersebut turun dari pohon. Ulat itu juga berjatuhan saat terkena angin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serangan ini (ulat bulu) mulai lima harian. Kalau tiap panas turun (dari pohon) menuju rumah-rumah warga," kata warga setempat, Puji Solikhan (58) saat ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (11/7/2024).

"Kalau saya, saya sapu (ulat) terus saya bakar. Kalau tidak mengenai nggak gatal, tapi kena kulit atau baju bisa gatal-gatal. Saya pernah kena sekali," sambungnya.

ADVERTISEMENT
Serangan ulat bulu yang terjadi di Dusun Janan RT 02, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Dipotret pada Kamis (11/7/2024).Serangan ulat bulu yang terjadi di Dusun Janan RT 02, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Dipotret pada Kamis (11/7/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Serangan ulat bulu tersebut, katanya, baru kali ini. Warga belum melaporkan serangan tersebut ke pihak terkait atau pemerintah desa.

"Belum (lapor). Aktivitas warga terganggu," ujarnya.

Warga lainnya, Martono (62) mengatakan tiap pagi berjaga agar ulat tidak sampai masuk rumah. Dia bilang ulat itu bikin gatal.

"Kalau ketahuan ada ulat, ya langsung dibersihkan. Sebaran (terbawa angin) bisa sampai 100 meter (dari titik awal)," ujarnya.

Pantauan detikJateng, ulat bulu seukuran jempol tangan orang dewasa itu menempel di pepohonan. Ada juga yang jatuh di tanah.

Ada pula ulat yang merambat di genting maupun dinding rumah. Terlihat pula ulat yang mulai berubah jadi kepompong. Kepompong itu menempel di pepohonan maupun rumput di bawah pohon mahoni dan ketepeng. Warga membasmi ulat itu dengan cara disapu lalu dibakar.




(rih/dil)


Hide Ads