Tewaskan Ketua OSIS, Kolam di SMAN 1 Cawas Klaten Akan Dibenahi

Tewaskan Ketua OSIS, Kolam di SMAN 1 Cawas Klaten Akan Dibenahi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 10 Jul 2024 16:15 WIB
Kolam di taman SMAN 1 Cawas, Klaten, Rabu (10/7/2024).
Kolam di taman SMAN 1 Cawas, Klaten, Rabu (10/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, FN (18) meninggal tersengat listrik di kolam sekolah setelah diceburkan teman-temannya untuk kejutan ulang tahun. Pihak sekolah akan mengurangi kedalaman kolam itu, membenahi pagarnya, dan memasang rambu.

"Kalau untuk menutup (kolam) itu butuh biaya yang tinggi. Perencanaan anggaran dari sekolah untuk ke depan itu, seperti saran dari pihak kepolisian karena kedalaman 1,7 meter, nanti kita buat dangkal," kata Kepala SMAN 1 Cawas, Arik Sulistryorini di kantornya, Rabu (10/7/2024).

Arik mengatakan, pihak sekolah juga akan melakukan penataan jaringan listrik dan lampu. Di sekitar kolam juga akan dipasang rambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dipasang rambu untuk keamanan anak-anak, pagar juga akan kita benahi. Jembatan sisi timur akan kita hilangkan dan satu aja di utara, jadi satu akses, dan itu pun akan kita kasih kunci pagar," ujar Arik.

Arik menjelaskan, kolam itu sudah ada sejak sekitar 20 tahun lalu dan sebelumnya tidak pernah terjadi insiden apapun.

ADVERTISEMENT

"Kolam itu fungsinya untuk sirkulasi air, juga untuk resapan penampungan air hujan, yang jika kemarau kita fungsikan untuk siram tanaman. Kolam juga untuk tampungan air wudhu, kita kan muridnya ada 1000-an, air dialirkan di situ," kata Arik.

"Sekolah juga sudah Adiwiyata provinsi, ini maju nasional. Kemarin juga barusan hujan, jadi air agak tinggi," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, ketua OSIS SMAN 1 Cawas, FN (18 ) tewas di kolam sekolah karena kesetrum aliran listrik. Dari penyelidikan polisi, korban yang tengah berulang tahun ke-18 diceburkan teman-temannya ke kolam yang ternyata beraliran listrik.

Kapolsek Cawas AKP Umar Mustofa menjelaskan, dari hasil pemeriksaan saksi, sekitar pukul 09.00 WIB para siswa yang dipimpin korban sekitar 30 orang ke sekolah untuk rapat mencari sponsor kegiatan lomba peningkatan minat dan bakat.

Teman-teman korban ternyata mengetahui hari itu ulang tahun korban, sehingga berencana menceburkan korban ke kolam.

"Setelah selesai salat, makan, setelah itu korban dikasih tepung. Kemudian dari teman-temannya, kurang lebih tiga orang, megang korban dan diceburkan ke kolam yang ada di sekolah," jelas Umar Mustofa kepada wartawan, Senin (8/7/2024) malam.

Diceritakan Umar, kolam sekolah itu berkedalaman 1,7 meter. Setelah diceburkan ke kolam, korban berusaha naik.

"Korban berusaha untuk naik, bilang kram. Namun ternyata saat temannya mencebur untuk menolong, ternyata ada sengatan listrik di air," ungkap Umar, kemarin.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads