Sebanyak 18 calon peserta didik baru yang mendaftar SMA favorit di Kabupaten Pati akhirnya dibatalkan setelah terbukti menggunakan Kartu Keluarga (KK) palsu. Mereka kemudian disalurkan ke sekolah swasta.
"Kemarin ada 18 KK yang diduga palsu, sudah kita proses di daftar ulang ini, kita arahkan untuk kita salurkan ke sekolah swasta yang secara profesional, secara kemampuan, dan kuotanya ada di sekolah tersebut," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Deyas Yani Rahmawan saat dihubungi wartawan, Selasa (9/7/2024).
"Tidak hanya kita keluarkan, tapi kita tetap berikan solusi, kita salurkan (ke sekolah swasta). Kita juga sudah berkomunikasi dengan Komite, dengan KKS, musyawarah kerja kepala sekolah ya SMA maupun SMK yang swasta agar tolong ketika di sekolah nantinya tidak diterima atau hasil daftar ulang terbukti tidak sesuai dengan ketentuan maka disalurkan dengan swasta, dikomunikasikan dengan sekolah langsung," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Deyas, para orang tua dari 18 calon peserta didik baru itu juga mengakui telah memalsukan KK.
"Mereka mengakui telah melakukan pemalsuan dan sudah menerima," ujar dia.
Deyas menambahkan, jadwal daftar ulang SMA sederajat jadwalnya sampai 12 Juli 2024. Apabila ditemukan lagi KK yang palsu, maka akan ditindaklanjuti lagi.
"Daftar ulang jadwalnya sampai 12 Juli 2024. Kalau kita membuktikan kita tidak bisa tahu, karena satu per satu CPD (calon peserta didik) kita tidak tahu keberadaan di mana, makanya yang mengetahui ada yang mengadukan, kita akan selidiki lebih lanjut," jelas Deyas.
Diberitakan sebelumnya, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah mencatat ada indikasi belasan Kartu Keluarga (KK) yang dipalsukan demi masuk ke sekolah favorit di SMA Pati saat momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Belasan KK yang diduga palsu itu pun dicek ulang oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pati.
"Ya dan sudah kita tindak lanjut ke Dukcapil untuk validasi," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Deyas Yani Rahmawan saat dihubungi detikJateng, Jumat (28/6/2024).
"Terindikasi ada 18 KK, ada di SMA 1 Pati dan SMA 1 Juwana," terangnya saat itu.
(dil/aku)