Keluarga Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten Putuskan Tak Lanjutkan Proses Hukum

Keluarga Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten Putuskan Tak Lanjutkan Proses Hukum

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 09 Jul 2024 09:37 WIB
Keluarga FN, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten yang tewas tersetrum di kolam sekolah membuat surat pernyataan di Mapolsek Cawas, Senin (8/7/2024) malam.
Keluarga FN, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten yang tewas tersetrum di kolam sekolah membuat surat pernyataan di Mapolsek Cawas, Senin (8/7/2024) malam.Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Pihak keluarga sudah menerima meninggalnya FN (18), Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, sebagai sebuah musibah. Mereka juga memutuskan untuk tak melanjutkan proses hukum.

Diketahui, FN tewas tersetrum listrik di kolam sekolah setelah diceburkan teman-temannya sebagai kejutan ulang tahun ke-18, pada Senin (8/7/2024). Jenazah FN akan dimakamkan hari ini.

"Rencana dimakamkan besok (hari ini) jam 11.00 WIB," ungkap paman korban, Suparno (53) kepada wartawan di Mapolsek Cawas, Senin (8/7/2024) malam usai membuat pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Suparno, ayah dan ibu FN memang sempat syok dengan kejadian tersebut. Namun, akhirnya mereka menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

"Setelah dipikir-pikir semua itu kan musibah. Kami dari keluarga sudah bicara dengan bapak sama ibunya yang jelas keluarga menerima ini musibah," lanjut Suparno.

ADVERTISEMENT
Kolam maut SMAN 1 Cawas Klaten yang menewaskan ketua OSIS, Senin (8/7/2024).Kolam maut SMAN 1 Cawas Klaten yang menewaskan ketua OSIS, Senin (8/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sementara itu, Kapolsek Cawas Iptu Umar Mustofa, mengatakan saat kejadian FN bersama 30 orang sedang melakukan rapat untuk mencari sponsor kegiatan osis, pukul 09.00 WIB. Teman-teman FN ternyata mengetahui bahwa FN sedang ulang tahun sehingga memberinya tepung hingga menceburkan ke kolam.

Tak hanya FN yang tersetrum di kolam. Ada 2 teman korban juga sempat tersetrum tapi bisa naik ke atas dengan bantuan.

"Setelah selesai salat makan, setelah itu korban dikasih tepung. kemudian dari teman-temannya kurang lebih tiga orang megang korban dan diceburkan ke kolam yang ada di sekolah," jelas Iptu Umar Mustofa kepada wartawan di mapolsek, Senin (8/7/2024) malam.

"Yang satu bisa naik ke atas, yang satu bisa naik dengan bantuan pertolongan dan masih dirawat di RS. Korban yang meninggal satu," jelas Umar.




(cln/cln)


Hide Ads