17 Parpol Deklarasi Koalisi Perubahan untuk Pilkada Wonogiri, Tak Ada PDIP

17 Parpol Deklarasi Koalisi Perubahan untuk Pilkada Wonogiri, Tak Ada PDIP

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Jumat, 05 Jul 2024 19:37 WIB
Deklarasi koalisi yang terdiri 17 parpol non PDIP untuk Pilkada Wonogiri di Joglo Puri Kamulyan, Wonogiri, Jumat (5/7/2024).
Deklarasi koalisi yang terdiri 17 parpol non PDIP untuk Pilkada Wonogiri di Joglo Puri Kamulyan, Wonogiri, Jumat (5/7/2024). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Sebanyak 17 partai politik (parpol) tanpa PDIP dan PKN di Kabupaten Wonogiri mendeklarasikan koalisi Perubahan Untuk Maju (PUMA). Koalisi itu dibentuk untuk menghadapi Pilkada Wonogiri 2024.

Pantauan detikJateng, deklarasi koalisi PUMA dilakukan di Joglo Puri Kamulyan, Wonogiri, Jumat (5/7/2024). Tempat itu merupakan kediaman Ketua DPD II Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji. Bondan sekaligus inisiator koalisi tersebut.

Partai-partai yang tergabung dalam koalisi itu adalah Golkar, PKS, Gerindra, PAN, PKB, Demokrat, PBB, Gelora, PSI, Buruh, PPP, Ummat, Perindo, Garuda, Hanura, NasDem, dan Prima. Hanya PDI Perjuangan (PDIP) dan PKN yang tidak masuk dalam koalisi tersebut. Saat deklarasi tersebut, hadir ketua masing-masing parpol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari belasan partai itu, mereka memiliki 23 kursi di DPRD Wonogiri. Sebagian ada partai non kursi di parlemen.

Bondan mengatakan latar belakang berdirinya PUMA atas keinginan para pejuang dan pahlawan demokrasi yang ingin berpolitik tanpa tekanan.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin berpolitik dengan bahagia. Kami akan menyongsong demokrasi dengan gembira," kata Bondan dalam sambutannya saat deklarasi, Jumat (5/7/2024).

Deklarasi koalisi yang terdiri 17 parpol non PDIP untuk Pilkada Wonogiri di Joglo Puri Kamulyan, Wonogiri, Jumat (5/7/2024).Deklarasi koalisi yang terdiri 17 parpol non PDIP untuk Pilkada Wonogiri di Joglo Puri Kamulyan, Wonogiri, Jumat (5/7/2024). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Saat ini beberapa parpol dari koalisi itu sudah membuka pendaftaran cabup dan cawabup. Menurut Bondan, paslon yang diusung akan disepakati bersama.

"Tantangan PUMA ke depan bagaimana kami 17 partai ini memusyawarahkan calon untuk mencapai mufakat," ungkap Bondan.

Calon yang sudah mendaftarkan, kata dia, tetap mendaftar lewat jalur parpol yang didaftari. Parpol dan calon berpotensi, akan bermusyawarah untuk membahas kemajuan Wonogiri. Paslon yang akan diusung Koalisi Puma kemudian dibahas lebih lanjut.

"Akan secepat (deklarasi) mungkin kita sampaikan. Namun kita juga tidak akan kesusu. Proses setelah ini adalah musyawarah untuk mufakat. Parpol dan calon bakal duduk bersama," ujar dia.

Bondan berharap siapa pun calon yang mendapatkan rekomendasi atau tidak tetap bisa menjadi bagian dalam perjuangan ke depan. Namun, ia menyadari bahwa keputusan rekomendasi paslon tetap ada di tangan pimpinan pusat partai.

"Saat ini kami menyuguhkan apa implementasi yang ada di Wonogiri. Rekomendasi, perjuangan bersama. Saat ada komitmen paslon dimunculkan dari PUMA, maka pimpinan partai di sini akan memperjuangkan di tingkat pusat. Karena sudah ada komitmen bersama," kata Bondan.

Sementara itu, saat ditanya soal PDIP dan PKN tidak ikut koalisi, begini jawaban Bondan.

Bondan mengatakan parpol yang tidak ikut dalam koalisi itu disebabkan banyak pertimbangan. Salah satunya karena pengurus partai tersebut kurang sehingga kurang dan sulit komunikasi.

"Atau mungkin sekat komunikasi atau mungkin partai tersebut beda karakter dengan kami yang notabene semua partai yang duduk di sini menyadari bahwa kami tidak bisa mengusung sendiri calon," jawab Bondan saat ditanya detikJateng soal PDIP dan PKN tidak ikut koalisi PUMA.

Ia mencontohkan, Golkar tidak bisa mengusung sendiri cabup dan cawabup. Sebab, saat ini hanya ada tujuh kursi di DPRD Wonogiri. Begitu juga dengan parpol lain yang juga tidak bisa mengusung sendiri.

"Mungkin yang tidak gabung faktornya kursi sudah mencukupi mengusung sendiri. Atau mungkin faktor berikutnya tidak ada kepengurusan yang valid di Wonogiri," kata Bondan.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Wonogiri, Wawan Haryono merasa dalam koalisi itu pihaknya merasa diuwongke. Semua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.

"Kita rembuk bersama. Itu yang bikin kita bersatu," kata Wawan.

Terpisah, Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo belum bisa dihubungi detikJateng saat dimintai tanggapan terkait deklarasi PUMA tersebut.




(rih/cln)


Hide Ads