Paniknya Warga Depok Mengira Ada Ular hingga Panggil Damkar, Ternyata...

Regional

Paniknya Warga Depok Mengira Ada Ular hingga Panggil Damkar, Ternyata...

Devi Puspitasari - detikJateng
Jumat, 05 Jul 2024 12:24 WIB
Ilustrasi takut
Foto ilustrasi takut: Getty Images/doidam10
Solo -

Diduga panik saat bangun tidur melihat benda mirip ular di dekat kasurnya, seorang warga Kota Depok, Jawa Barat, meminta tolong petugas pemadam kebakaran. Tim Damkar yang terdiri dari empat personel bergegas ke rumahnya. Mereka membawa peralatan lengkap sesuai standar.

Dilansir detikNews, warga berinisial ADD itu menelepon Damkar Depok pada pukul 06.40 WIB, Jumat (5/7).

"Kakak itu melihat ular di sela-sela, di dekat kasur. Cuma dia tidak make sure lagi, mungkin panik ya, itu sekitar jam 6, mungkin baru bangun tidur," kata Kasi Penyelamatan Damkar Depok Tesy Haryanti, saat dihubungi, Jumat (5/7/2024), dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim dari Pos Damkar Merdeka tiba di rumah ADD di Jalan Pakarena Raya, Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok, sekitar pukul 06.50 WIB. Damkar datang dengan peralatan lengkap sesuai standard operating procedure (SOP).

Warga Kota Depok meminta tolong petugas pemadam kebakaran untuk datang ke rumahnya. Dia melihat benda diduga ular di dekat kasurnya saat bangun tidur. (dok Damkar Depok)Warga Kota Depok meminta tolong petugas pemadam kebakaran untuk datang ke rumahnya. Dia melihat benda diduga ular di dekat kasurnya saat bangun tidur. (dok Damkar Depok)

Menggunakan tongkat penangkap (grab stick), Damkar menjangkau benda diduga ular itu.

ADVERTISEMENT

"Kami respons, pakai APD yang benar, bawa alat yang diperlukan, dan tetap SOP. Tapi ternyata ular mainan," ujar Tesy Haryanti. Akhirnya ular mainan itu ditaruh di lantai.

Damkar lalu mengedukasi pelapor agar terlebih dulu memastikan objek yang mengganggu sebelum membuat laporan. Dari video yang direkam, ADD meminta maaf kepada Damkar.

"Selesai evakuasi, kita edukasi, segala sesuatu jangan panik. Kami kan quick response, takutnya laporan fake dan kita ada TKP lain yang lebih darurat, kan harus tepat prioritas penanganan laporan," jelas Tesy Haryanti.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads