Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendapat hadiah rumah dari Negara di Colomadu, Karanganyar. Kini, lahan seluas sekitar satu hektare di tepi Jalan Adi Sucipto itu mulai digarap.
Rumah pensiun Jokowi berada di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar. Hadiah rumah ini akan diberikan setelah Jokowi selesai menjabat Presiden pada 2024. Pemberian rumah bagi mantan Presiden dan Wakil Presiden itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pengadaan dan Standar Rumah bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Yang kita lihat, dimulai dari Senin (24/6) kemarin sudah ada kegiatan untuk pemagaran keliling di dalam area yang akan dibangun rumah Pak Jokowi itu," kata Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono saat dihubungi detikJateng, Selasa (25/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet mengatakan, juga ada koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal pemangkasan pohon yang mengganggu aktivitas material masuk ke lahan tersebut. Menurut Slamet, pembangunan rumah hadiah negara untuk Jokowi itu diperkirakan akan selesai tahun depan.
"Untuk progres selanjutnya seperti apa kita belum tahu, karena info nanti dari pihak CV yang akan membangun rumah itu seperti apa. Site plan juga seperti apa kita kurang tahu. Masih 2025 selesainya, tahun ini mungkin masih kerangka," pungkas dia.
Luas Lahan Bertambah
Sementara itu, Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono mengatakan lahan rumah pensiun Jokowi itu awalnya hanya 9.000 meter persegi. Namun, kini ditambah menjadi 12.000 meter persegi.
"Iya, awalnya duku 9.000 meter persegi, sekarang luasnya 12.000 berapa gitu, ada empat patok," katanya dihubungi detikJateng, Rabu (26/6).
Menurutnya, luas lahan tersebut ditambah karena masih ada sisa satu patok. Sehingga, satu patok lahan itu diambil sekalian untuk dibangun rumah pensiunan Presiden ke-7 itu.
"Ada penambahan karena masih sisa satu patok. Merasa mungkin dari pada satu nanti tidak ada yang garap mungkin ya sekalian saja," ujarnya.
Slamet menyebut, tanah tersebut memang sejak tahun 90-an menjadi lahan kosong. Sehingga ditumbuhi semak-semak yang tinggi.
"Ya mungkin tahun 90-an lahan seperti itu, iya (rumput tinggi)," bebernya.
Pembangunan Libatkan Warga Sekitar
Pembangunan rumah itu rencananya akan melibatkan warga sekitar atau warga Colomadu.
Camat Colomadu, Dwi Adi Susilo mengaku sempat melihat progres pembangunan rumah hadiah negara untuk Presiden Jokowi itu. Menurutnya, saat ini masih dalam tahap cleaning atau pembersihan lahan.
"Jadi kita tadi ketemu dengan pihak pengembang ataupun dari PT Tunas Jaya Sanur dengan management dan pimpinan untuk saat ini memang proses cleaning, kebersihan, dan proses ini berlangsung antara satu minggu sampai dengan selesai," katanya ditemui awak media, Jumat (28/6).
Ia mengatakan dari informasi yang diterima nantinya untuk proses pembangunan akan melibatkan warga sekitar Colomadu. Hal itu dalam artian untuk tenaga kerja atau kuli akan melibatkan warga setempat.
"Untuk masyarakat sekitar yang berada di wilayah Colomadu pun juga nanti akan diberi akses apabila ingin bekerja atau ikut berpartisipasi, tadi keterangan seperti itu. Warga sekitar yang mau ikut kerja, iya kuli tukang," ungkapnya.
Meski begitu, Dwi mengaku belum mengetahui kapan groundbreaking akan dilakukan. Menurutnya, pihak kontraktor akan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Kabupaten Karanganyar.
"Untuk kegiatan selanjutnya dari pihak pimpinan perusahaan PT Tunas Jaya Sanur akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, terutama pemerintah kabupaten, jadi dengan pemerintah kabupaten terkait rencana selanjutnya. Baik itu pembersihan lalu peletakan batu pertama atau sebagainya akan berkoordinasi," bebernya.
Meski melibatkan warga sekitar, Dwi mengaku belum mengetahui proses perekrutannya nanti.
"Belum tahu (rekrutmen), tadi tanya-tanya baru SOP pembersihan saja, pemberitahuan baru soal pembersihan saja," pungkasnya.
(rih/rih)