Berdasarkan pengamatan detikJateng, rumput dan semak-semak di lahan tersebut juga mulai dipangkas. Alat berat excavator atau backhoe juga diturunkan. Para pekerja juga tampak memasang pagar mengelilingi lahan kosong itu.
Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono mengatakan pengerjaan sudah mulai dilakukan sejak Senin (24/6) kemarin. Menurutnya, pemagaran juga telah dilakukan sejak kemarin.
"Yang kita lihat, dimulai dari Senin kemarin sudah ada kegiatan untuk pemagaran keliling di dalam area yang akan dibangun rumah Pak Jokowi itu," katanya saat dihubungi detikJateng, Selasa (25/6/2024).
Lebih lanjut, Slamet mengatakan hari ini mulai berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pemangkasan pohon.
"Hari ini ada beberapa pohon yang barangkali mengganggu aktivitas untuk material masuk ke area itu. Hla itu baru minta izin ke PUPR terkait untuk menebang pohon yang dirasa mengganggu aktivitas material yang akan masuk," ujarnya.
![]() |
Selain pemangkasan pohon, pihak provider dan PLN juga datang untuk menangani kabel-kabel yang bergelantungan di area tersebut.
"Kemudian juga merapat provider yang ada dan PLN. Karena di depannya juga ada banyak kabel-kabel dari telkom maupun PLN yang melintas di depan area itu," jelasnya.
Slamet mengatakan, untuk rumah hadiah negara itu sekira 1 hektar. Di mana, kata dia untuk pembangunan diperkirakan akan selesai tahun depan.
"Selesai masih 2025, tahun ini baru kerangkanya saja mungkin. Luasnya sekitar 1 hektar lebih," bebernya.
Mengenai progres pembangunan, Slamet mengaku tidak tahu. Menurutnya, soal pembangunan pihak desa tidak diberi tahu.
"Untuk progres selanjutnya seperti apa kita belum tahu. Karena info selanjutnya nanti pihak CV atau yang akan membangun rumah itu akan merapat ke pihak terkait termasuk pemerintah desa, istilahnya kulonuwun," jelasnya.
Termasuk mengenai siteplan yang akan dikerjakan. Menurutnya, sejauh ini masih tahap pemagaran.
"Untuk fisik belum tahu, yang tahu dari CV maupun dari Sekretariat Negara," pungkasnya.
(apu/ahr)