Sambat Ortu di Solo Daftar PPDB SMA-SMK: Akun Tak Bisa Dibuka-Terlempar Zonasi

Sambat Ortu di Solo Daftar PPDB SMA-SMK: Akun Tak Bisa Dibuka-Terlempar Zonasi

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 27 Jun 2024 16:01 WIB
Suasana posko aduan PPDB di Kantor Cabang Dinas Wilayah VII Jawa Tengah, Solo, Kamis (27/6/2024).
Suasana posko aduan PPDB di Kantor Cabang Dinas Wilayah VII Jawa Tengah, Solo, Kamis (27/6/2024). Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Hari terakhir Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA-SMK masih diwarnai keluhan orang tua calon murid yang tidak bisa mendaftar. Sejak pagi tadi, di posko PPDB sudah banyak wali murid berdatangan.

Dari pantauan detikJateng Kamis (27/6/2024), tiga orang menangani keluhan yang disambangi oleh masyarakat Solo di Kantor Cabang Dinas Wilayah VII di Jalan Slamet Riyadi.

Salah satu wali murid yang ditemui detikJateng yakni Dwi, warga Joyotakan, Serengan. Ia mengeluhkan akun pendaftaran putrinya tidak bisa dibuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke sini karena akunnya nggak bisa dibuka. Nggak tahu ini bisa sekolah atau nggak," katanya, Kamis (27/6/2024).

Ia mengaku ada tahapan yang kurang dilengkapi sehingga akun tersebut tidak bisa dibuka. Kedatangannya ke posko PPDB ini meminta agar akun tersebut bisa dibuka.

ADVERTISEMENT

"Kurang satu langkah yang belum diisi, sudah dikasih akun tapi kurang satu langkah. Kurang keterangan prestasi yang belum dicentang. Ini tadi minta tolong dibuka kembali tapi nggak bisa," ungkapnya.

Dwi menyebut anaknya mendaftar di SMA Negeri 3 Solo. Namun, kedatangannya di posko tidak membuahkan hasil.

"Harus swasta, tapi biaya gimana. Rencana nanti gimana nggak tahu," bebernya.

Selain Dwi, keluhan soal PPDB juga diungkapkan oleh Winardi warga Sangkrah, Pasar Kliwon. Dia mengaku ingin mengganti kartu keluarga yang lama dengan dengan yang baru.

"Keluhannya pakai KK (kartu keluarga) lama, terus kalau yang lama kan nggak bisa, ini harus ganti baru. Yang baru sudah jadi," ujar Winardi.

Winardi mengaku putranya mendaftar di SMK Negeri 5 Solo. Dia pun berniat mengganti KK lamanya dengan yang baru.

"Sudah daftar, tapi kendalanya itu tadi soal Kartu Keluarga diminta untuk ke sini," bebernya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan soal status mengenai keluarga tidak mampu.

"Harusnya ditulis 'Ya', tapi ini ditulis 'Tidak'. Tapi ini tadi katanya nggak papa, nggak masalah dan bisa diisi," ujar dia.

Respons Panitia PPDB

Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua PPDB Wilayah VII Jawa Tengah Edi Purwono mengakui menerima keluhan baik pendaftaran dari jalur prestasi, afirmasi dan zonasi. Bahkan di hari terakhir pendaftaran ini, posko aduan PPDB masih dikunjungi wali murid.

"Ya setiap hari ada yang ke sini (posko PPDB) 10 hingga 15 wali murid yang ke sini. Kita lakukan PPDB sudah sesuai aturan Permendikbud," kata Edi saat ditemui di kantornya, Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Mengenai keluhan zonasi, Edi mengatakan memang ada yang diterima dan ada yang tidak. Terkait calon siswa yang tidak diterima, Edi menyebutkan karena ada yang rumahnya lebih dekat.

"Karena zonasi wilayahnya menurutnya dekat tapi setelah pendaftaran dia terlempar karena ada yang lebih dekat," ungkapnya.

Menurutnya, keluhan yang disampaikan di posko maupun online tidak hanya mengenai zonasi, tapi juga mengeluhkan verifikasi kartu keluarga dan verifikasi data terpadu keluarga sejahtera.

"Ada beberapa verifikasi yang belum selesai. PPDB tidak hanya dinas pendidikan saja, tapi juga Dukcapil dan Dinsos," pungkasnya.




(apu/ams)


Hide Ads