Duduk Perkara Heboh Bentrok Pesilat Vs Warga di Joglo Solo

Duduk Perkara Heboh Bentrok Pesilat Vs Warga di Joglo Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 25 Jun 2024 16:41 WIB
perkelahian antar anak SMA
Ilustrasi bentrok warga vs pesilat di Joglo, Solo (Foto: Edi Wahyono)
Solo -

Kabar bentrokan antara salah satu kelompok silat dengan warga di Jalan Sumpah Pemuda, Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, sempat ramai. Polisi mengungkap fakta terkait aksi bentrokan itu.

Polisi sempat mengamankan 12 orang untuk diperiksa pada Minggu, 23 Juni 2024 lalu. Dari pemeriksaan itu disebutkan jika bentrokan belum terjadi sehingga kasus berakhir dengan pembinaan.

"Jadi ketika dalami, bentroknya belum sempat terjadi. Di mana ceritanya mereka itu dapat informasi, bahwa ada rekan dari pesilat ini yang diculik warga, sehingga mereka datang mendatangi warga. Ternyata tidak ada warga yang mengamankan anggota kelompok silat itu, namun malah berakhir bersitegang antara warga," kata Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Ismanto Yuwono saat dihubungi awak media, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Kasat Samapta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan kejadian bermula saat salah satu kelompok silat tengah melaksanakan tradisi pendadaran. Namun ada beberapa kelompok yang tidak ikut lalu nekat melakukan konvoi.

Sesampainya di Jalan Sumpah Pemuda, sepasang anak muda melintas dengan sepeda motor menggunakan helm berstiker perguruan pencak silat yang berbeda dengan kelompok pelaku.

ADVERTISEMENT

"Karena melihat stiker yang berbeda, sehingga mereka melakukan pengejaran terhadap sepasang anak muda tersebut. Karena sepasang anak muda tersebut merasa terancam karena jumlah yang mengejar cukup banyak, kemudian sepasang anak muda tersebut kabur ke arah permukiman dan diamankan oleh warga setempat," ujar Arfian.

Selain itu, warga dikabarkan juga mengamankan salah satu dari kelompok perguruan silat yang melakukan pengejaran tersebut. Kabar itu kemudian tersebar di grup WhatsApp, jika ada anggota perguruan silat yang diamankan warga.

Anggota perguruan silat yang mendapatkan kabar itu, kemudian mendatangi permukiman warga sehingga terjadilah ketegangan. Petugas kepolisian yang datang kemudian melerai kedua belah pihak.

"Barang bukti yang berhasil diamankan dari para pelaku adalah 1 buah balok kayu, 2 buah sabuk hijau, 11 unit handphone dan 15 unit sepeda motor," jelas Arfian.

Update Kasus Tawuran di Baturono

Sementara terkait kasus bentrokan di Jalan Veteran, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, polisi masih melakukan pendalaman. Polisi menyebut meski korban tak membuat laporan pihaknya tetap melakukan penyelidikan.

Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Ismanto Yuwono mengatakan belum ada saksi yang bisa mengungkapkan siapa kelompok yang melakukan aksi kekerasan tersebut.

"Kita masih mendalami, mencari ciri khusus dari kelompok tersebut. Sayangnya waktu kejadian itu daerah situ sepi, jadi tidak banyak saksi yang tahu," ujar Ismanto.

Video bentrokan kedua kelompok pemuda itu sempat terekam kamera CCTV. Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik itu terlihat detik-detik bentrokan dan pengeroyokan.

"Video rekaman CCTV juga masih kami dalami," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan itu terjadi pada Jumat (21/6) dini hari. Dari rekaman CCTV yang beredar, memperlihatkan sekelompok orang yang menggunakan sepeda motor berhenti di depan salah satu hotel. Sejumlah motor berbelok masuk gang dan sebagian berjalan di Jalan Veteran.

Kelompok orang itu menutup wajah mereka, bahkan ada yang membawa senjata (sajam). Lalu sekelompok orang itu mulai bergerak hingga tidak terekam kamera CCTV.

Beberapa saat kemudian, sekelompok orang tersebut kembali terekam kamera CCTV dan mencoba kabur. Nahas, satu orang yang diduga seorang pria terjatuh dan jadi bulan-bulanan. Bahkan orang yang dikeroyok itu nampak beberapa kali ditabrak motor.

Warga sekitar lokasi, Purwanto (48) mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 03.30 WIB. Purwanto mengaku menyaksikan saat salah satu pemuda terjatuh dan diseret.

"Awal kejadiannya saya tidak tahu. Tahu-tahu ada yang jatuh, diseret itu. Karena saya takut, saya lari," kata Purwanto kepada awak media, Jumat (21/6).

Dia mengatakan ada puluhan orang saat itu. Namun ia tak berani menyaksikan lebih dekat karena takut menjadi korban.

"Ada 4 atau 6 yang membawa senjata tajam. Mereka masih muda semua," ucapnya.

"Korbannya saya tahunya satu itu. Korban di pojok tiang itu," sambung dia.




(ams/rih)


Hide Ads