Kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang terjadi di Tol Semarang-Batang KM 405, Desa Magelung, Kaliwungu Selatan, Kendal, Sabtu (22/6). Mobil Pajero Sport yang berisi 6 orang asal Blitar, Jawa Timur, menabrak truk yang parkir di pinggir tol.
Kronologi
Mobil Pajer Sport yang ditumpangi rombongan keluarga itu berangkat dari Blitar ke Lampung untuk menghadiri acara pernikahan, pada Senin (17/6).
Setelah beberapa hari mereka pulang dari Lampung ke Blitar, pada Jumat (21/6), pukul 16.00 WIB. Awalnya, mobil tersebut dikemudikan oleh Ali Mustofa (49) selaku pemilik mobil. Ali mengemudikan mobil tersebut sampai Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di Jakarta, lantas kemudi digantikan oleh Sudarmajianto (49). Ia menyopiri Pajero hitam bernomor polisi AG 1691 AV itu hingga Palimanan. Mereka juga sempat berhenti di Palimanan untuk istirahat di rest area.
Setelah istirahat di rest area Pekalongan selama satu jam, mobil pun gantian dikemudikan oleh Fauzy Sulaiman (44). Mereka pun melanjutkan perjalanan pada Sabtu (22/6), pukul 07.00 WIB. Namun, baru 30 menit perjalanan, mobil pun mengalami kecelakaan.
![]() |
Pengakuan Sopir
Fauzy tak menyangka Pajero yang ia kemudikan mengalami insiden maut yang menewaskan empat orang keluarganya. Dirinya mengaku sedih tak karuan setelah peristiwa nahas itu.
"Saya sedih tidak karuan karena mobil yang saya kemudikan yang penumpangnya adalah keluarga sendiri malah mengalami kecelakaan yang menewaskan empat orang. Saya benar-benar tidak tahu kenapa harus terjadi seperti ini," kata Fauzy, sopir mobil Pajero kepada detikJateng, Sabtu (22/6/2024).
Fauzy menjelaskan dirinya bersama lima orang keluarganya sedang melakukan perjalanan dari Lampung menuju Blitar, Jawa Timur.
"Saya sekeluarga ini ingin pulang ke Blitar dari Lampung. Kami sekeluarga habis menghadiri acara hajatan adik saya," jelasnya.
![]() |
Tidak Ngebut
Fauzy mengaku tidak mengebut saat mengemudikan mobil dan kecepatan tidak terlalu kencang. Ia hanya ingat hanya sempat hendak menyalip kendaraan di depannya, namun saat mencoba menyalip di sebelah kanan, ia tidak melihat kalau ada truk yang terparkir di pinggir tol.
"Kami berhenti di Palimanan, sempat istirahat di rest area sebentar, terus lanjut lagi perjalanan. Gantian saya gantikan Sudarmaji dan berangkat lagi pukul 07.00 WIB," kata Fauzy.
"Saya tidak ngebut saat itu. Saya juga tidak tahu kecepatan saya berapa. Jadi sebelum kecelakaan, saya sempat mau menyalip ke kanan tapi tidak bisa lagi. Saya tidak lihat kalau ada truk parkir dan saya sudah tidak bisa ngerem mobil dan akhirnya kejadian tabrakan," jelasnya.
Fauzy pun mengaku tak mengingat apapun usai kecelakaan maut yang merenggut empat penumpang lainnya. Begitu sadar, ia sudah berada di rumah sakit.
"Saya tidak ingat lagi seperti apa nasib keluarga saya. Saya tahunya setelah sampai di RSI (Muhammadiyah) Weleri," jelasnya.
Komunikasi Terakhir Keluarga
Anak sulung Sudarmajianto, Sudarmiarti (24), mengatakan dirinya sempat berkomunikasi dengan ayahnya sebelum Pajero itu kecelakaan.
"Kontak terakhir itu Jumat (21/6) sore, kita video call sekitar pukul 17.00 WIB. Saya dan ibu di rumah (video call) dengan bapak dalam perjalanan mau pulang," kata Sudarmiarti kepada detikJatim, Minggu (23/4/2024).
"Bapak pertama kali bikin status WA seperti itu, statusnya video pelabuhan saat mau nyeberang dengan caption 'perjalanan mulih iki' (perjalanan pulang ini). Padahal bapak nggak pernah bikin status," sambungnya.
Sudarmiarti menceritakan ayahnya dan keluarga Ali Mustofa yang juga berada dalam mobil yang sama sempat mampir beristirahat sambil membeli kopi. Namun, rombongan tersebut tidak mengabari kepada keluarga via telepon. Keluarga di rumah beranggapan mereka sedang melanjutkan perjalanan pulang.
"Katanya sempat mampir ngopi, setelah itu lanjut perjalanan. (Bapak) Biasanya sedikit-sedikit telepon, tapi pas Jumat malam itu nggak. Terakhir telepon pas sore, dimatikan karena ibu saya ngerasa sesak dan tidak enak badan," ujar dia.
![]() |
Ali Kehilangan Anak Istri
Duka dirasakan oleh Ali Mustofa, yang selamat dalam kecelakaan itu. Ali kehilangan istri dan anaknya dalam kecelakaan tersebut.
Menurut Ketua RW 2 Dusun Seduri, Desa/Kecamatan Wonodadi, Hudan Fuadi, Ali merupakan salah seorang warganya yang sukses. Selama ini Ali bekerja di Brunei Darussalam. Ali dan Imroatus hanya memiliki satu anak, yaitu M Rizqi Mustofa Ramadhan yang juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
"Baru pulang Minggu (16/6) dari Brunei Darussalam, kemudian Senin (17/6) sore berangkat ke Lampung dengan rombongan keluarganya. Mereka ramah, dan baik," kata Hudan, kemarin.
"Ya pasti masih kaget, kami belum tanya jelas. Hanya sekilas informasi saja yang kami dapat dari warga yang ikut menjemput ke sana," imbuh dia.
Baca selengkapnya di halaman berikut.
Tak Ada Bekas Rem
Polisi melakukan penyelidikan kecelakaan maut yang menewaskan empat orang di Tol Semarang-Kendal. Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ditemukan jejak pengereman dari mobil Pajero Sport.
Kasat Lantas Polres Kendal, AKP Agus Pardiyono Marinus, menerangkan dari hasil olah TKP yang dilakukan Satlantas Polres Kendal dan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah, tidak ditemukan jejak pengereman mobil Pajero di lokasi kejadian.
"Hasil olah TKP anggota lantas Kendal dengan tim TAA Polda Jawa Tengah, di lokasi kejadian tidak terdapat jejak rem dari mobil Pajero," terangnya saat ditemui detikjateng di ruang kerjanya di Jalan Soekarno Hatta, Senin (24/6/2024).
Agus menambahkan, saat kejadian kondisi lalu lintas di tol juga dalam keadaan sepi, bahkan tidak ada mobil yang melintas saat kejadian.
"Saat kejadian kondisi jalan tol sepi tidak ada mobil yang melintas dan hanya Pajero saja," ucapnya.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Fauzy yang mengaku tidak sempat melakukan pengereman sebelum kecelakaan terjadi.
Simak Video "Warga Klaten Tewas Tersengat Listrik saat Pangkas Pohon"
[Gambas:Video 20detik]
(cln/apl)