Imbas tewasnya pemilik rental mobil membuat serbuan penanda atau tag lokasi bernada negatif bermunculan di Google Maps untuk Wilayah Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Beragam tag negatif muncul seperti 'kampung pembunuh brutal', 'komunitas penjual mobil ilegal', 'kampung pengembat kendaraan orang', 'Basecamp MALING', hingga masih banyak lagi.
Camat Sukolilo Lapor Kominfo
Camat Sukolilo Andrik Sulaksono mengaku dihubungi banyak orang terkait munculnya tag tersebut. Dirinya pun akhirnya melaporkan hal tersebut ke Kominfo.
"Kita sudah sampaikan ke Kominfo dan dari kominfo sudah melakukan perubahan, dan itu diubah lagi, saya juga komunikasi dengan Kominfo, jadi Kominfo sudah mengambil langkah, tapi diubah lagi," jelas Andrik saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Selasa (18/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrik mengatakan warganya tidak seperti yang dinarasikan lewat tag tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian telah melakukan upaya hukum terkait dengan kejadian main hakim sendiri di Desa Sumbersoko, Sukolilo. Dia pun keberatan dengan pengubahan nama di Google maps tersebut.
"Terkait dengan Google Map ada disebutkan diubah saya rasa tidak etis ada nama perubahan di Google Map banyak teman-teman Sukolilo yang kontak saya ini kok diubah," ujar dia.
"Saya sampaikan kalau kondisi di Sukolilo ini tidak ada problem saya rasa masih wajar, karena setelah kejadian tersebut ada langkah-langkah yang dilakukan pihak kepolisian," sambung Andrik.
Andrik pun meminta warganya menjaga kondisi keamanan di kampungnya dan mematuhi aturan hukum yang berlaku. Menurutnya kejadian main hakim yang menewaskan bos rental di Sumbersoko pada Kamis (6/6) lalu tersebut menjadi pembelajaran ke depannya.
"Harapan kami untuk warga masyarakat yang ada di Sukilolo saya harap untuk bisa mematuhi hukum yang berlaku, yang kedua terkait dengan aktivitas lingkungan bisa kembali normal seperti biasanya," jelas Andrik.
"Ketiga apa yang terjadi di Sumbersoko atau Sukolilo saya harapkan pembelajaran bersama untuk melangkah yang terbaik yang ada di Kecamatan Sukolilo, saya yakin teman teman yang ada di Sukolilo bisa menjadi lebih baik lagi," pungkas dia.
Diskominfo Tiap Hari Ganti
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto, mengatakan terkait tag negatif di Google maps itu bukan menjadi kendali Diskominfo Kabupaten Pati. Sebab, platform tersebut menjadi kendali dari Google.
"Kami tekankan bahwa platform Google Maps tidak berada di bawah kendali Diskominfo, Google maps itu dimiliki oleh Google," kata Ratri ditemui di kantornya, Jalan RA Kartini Kaborongan, Pati, Rabu (19/6/2024).
Meski begitu, Ratri menyebut pihaknya berupaya melakukan langkah antisipasi terkait penamaan tag negatif di Sumbersuko itu. Namun, upaya itu belum maksimal, karena hanya selang beberapa jam kembali muncul nama aneh-aneh di Google Maps.
"Sehingga sekali lagi dalam hal untuk melakukan langkah-langkah terkait dengan hal penamaan lokasi yang ada di bagian wilayah Sukolilo dengan penamaan kurang sepantasnya kami juga menggunakan fitur yang ada di Google maps tersebut. Itu salah satu upaya kami walaupun dengan saat ini belum berdampak signifikan terhadap penamaan lokasi yang ada di Sukolilo," kata Ratri.
"Iya jadi memang penggantian nama itu termasuk sudah menjadi atensi kami hampir 7-8 hari ini. Setiap hari kita ganti," dia melanjutkan.
Ratri mengimbau kepada warganet untuk bijak dalam menyikapi kejadian pengeroyokan di Sumbersoko yang menewaskan bos rental BH (52) asal Jakarta. Menurutnya, polisi telah melakukan upaya hukum terkait kejadian main hakim sendiri itu.
Dituding Kampung Bandit
Sukolilo sempat trending di media sosial X. Berdasarkan pantauan di X per hari Selasa (11/6/2024) pukul 13.26 WIB, beberapa postingan mengaitkan wilayah Sukolilo sebagai wilayah bandit penadah, imbas adanya kejadian pengeroyokan bos rental.
Di antaranya postingan akun X @heraloebs yang menarasikan wilayah Sukolilo menjadi kampung bandit penadah mobil bodong. Unggahan itu melampirkan komentar netizen yang menarasikan hal senada.
"Sukolilo Pati jadi Kampung Bandit Penadah mobil bodong? Netizen heran, penegak hukuk kok diam-diam saja," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Selasa (11/6/2024).
Hal itu dibantah oleh Andrik. Menurutnya tidak ada di daerahnya yang merupakan kampung penadah dan sebagainya.
"Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya," kata Andrik ditemui di kantor camat, Selasa (11/6).
Menurutnya, hal tersebut karena opini netizen saja imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental dari Jakarta yang dikira warga adalah maling.
"Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko," jelasnya.
Viral Sukolilo Disebut Lengang
Andrik juga angkat bicara terkait viral jalanan Sukolilo yang disebut lengang. Dia memastikan warganya tidak mengurung diri di rumah.
"Kemudian dan terkait hal ini mungkin analisa saya di warga Sukolilo bukan karena takut mereka ingin melihat dulu ini langkah diambil kepolisian seperti apa," ujar Andrik.
Dia menyebut polisi sudah turun tangan ke kampungnya usai peristiwa bos rental tewas dimassa. Dia memerinci ada puluhan kendaraan bodong yang diamankan, dan 10 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan ahas itu.
"Saya sampaikan kalau kondisi di Sukolilo ini tidak ada problem saya rasa masih wajar, karena setelah kejadian tersebut ada langkah-langkah yang dilakukan pihak kepolisian, saya yakin dua sampai tiga hari kembali normal harapan saya seperti itu," terang Andrik.
Pihaknya pun berharap peristiwa pengeroyokan rombongan bos rental itu menjadi pelajaran agar tak main hakim sendiri. Dia berharap aktivitas warga kembali normal.
"Harapan kami untuk warga masyarakat yang ada di Sukolilo saya harap untuk bisa mematuhi hukum yang berlaku, yang kedua terkait dengan aktivitas lingkungan bisa kembali normal seperti biasanya ketiga apa yang terjadi di Sumbersoko atau Sukolilo saya harapkan pembelajaran bersama untuk melangkah yang terbaik yang ada di Kecamatan Sukolilo, saya yakin teman teman yang ada di Sukolilo bisa menjadi lebih baik lagi," ungkap Andrik.
Kapolda Turun Tangan
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyatakan akan mengupayakan mengganti tag nama-nama negatif itu.
"Tidak bisa kita generalisasi, jadi nanti kita upayakan yang maps-maps itu kita ganti. Masyarakat Sukolilo lebih bangga menjadi masyarakat sendiri," kata Luthfi saat ditemui wartawan seusai memberikan penyuluhan hukum di gedung PGRI Sukolilo Pati, Kamis (20/6/2024).
Saat wartawan menanyakan apakah Polda Jateng akan mengerahkan tim siber untuk mengganti tag nama-nama negatif di Sumbersoko yang hingga kini masih terlihat di Google Maps, Luthfi tidak menjelaskan soal upaya yang dimaksud.
"Ya rahasia," jawab Luthfi.
Luthfi mengatakan, masyarakat di Sukolilo terutama di Desa Sumbersoko tidak seperti nama-nama negatif yang hingga kini masih tertera di Google Maps.
"Saya pastikan roadmaps di sini bla bla, di Sukolilo setelah saya cek di sini semuanya dengan beberapa tokoh masyarakat tokoh pemuda, masih banyak masyarakat kita yang taat dengan hukum. Dan masih banyak masyarakat yang tidak melanggar hukum, sehingga tidak bisa digeneralisasi terkait dengan kejadian kemarin," ujar Luthfi kepada wartawan.
Terkait kasus pengeroyokan yang terjadi di Sumbersoko, Luthfi mengingatkan agar masyarakat tidak main hakim sendiri.
"Ini menjadi warning kepada masyarakat kita untuk tidak coba coba main hakim sendiri ya, karena hukum harus ditegakkan. Penegak hukum ada Polri. Sebagai Kapolda menjadi kewajiban, upaya preventif, sehingga (masyarakat) percaya kepada kita," kata Luthfi.
Meski begitu, hingga Jumat (21/6/2024), pukul 09.30 WIB, tag negatif masih bermunculan di Google Maps. Terutama di daerah lokasi kejadian main hakim sendiri yang menewaskan bos rental inisial BH (52) asal Jakarta yang dikira maling.
Tak lokasi itu di antaranya bertulis 'Penadah Kendaraan Rental', 'Negara Beling', 'Kampung Literasi Rendah', 'Kampung SDM Rendah', hingga ada 'Desa Preman Jago Kandang'.
(cln/cln)