Bagi umat Islam, pemahaman tentang pengertian muhasabah diri merupakan langkah penting dalam peningkatan spiritualitas sehari-hari. Dengan memahami muhasabah diri, seseorang dapat mengukur dan mengevaluasi perbuatan serta perilakunya secara lebih mendalam.
Muhasabah tidak hanya tentang introspeksi, tetapi juga tentang memperbaiki diri secara berkelanjutan. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang arti muhasabah diri dalam Islam dan bagaimana pemahaman ini dapat membentuk pribadi yang lebih baik setiap harinya.
Pengertian Muhasabah Diri
Dikutip dari situs resmi Masjid Istiqlal, Muhasabah adalah proses refleksi terhadap tindakan kita di masa lampau dan saat ini, untuk menilai apakah tindakan tersebut menghasilkan dampak positif atau negatif. Dengan melakukan muhasabah diri, tindakan baik yang telah dilakukan di masa lalu dapat ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di masa yang akan datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, dengan muhasabah, tindakan buruk yang dilakukan di masa lalu dapat dihindari agar tidak diulang di masa mendatang. Dengan demikian, melalui muhasabah, diharapkan bahwa hari esok kita akan menjadi lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat, insyaAllah.
Umar Bin Khattab R.A pernah berkata yang artinya:
"Hendaklah kalian menghisab (mengintrospeksi) diri kalian sebelum kalian dihisab (oleh Allah SWT)" (H.R. At-Tirmidzi-Ahmad).
Dalil Muhasabah Diri
Dikutip dari situs NU Online, terdapat beberapa dalil yang menjadi landasan dalam melaksanakan muhasabah bagi umat Islam, sebagai berikut:
1. Surat Al Hasyr Ayat 18
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨
yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha waltandhur nafsum mâ qaddamat lighad, wattaqullâh, innallâha khabîrum bimâ ta'malûn
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S Al-Hasyr : 18)
2. Surat At-Taubah Ayat 126
وَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ ١٢٦
a wa lâ yarauna annahum yuftanûna fî kulli 'âmim marratan au marrataini tsumma lâ yatûbûna wa lâ hum yadzdzakkarûn
Artinya: "Tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, tetapi mereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (Q.S At-Taubah : 126)
Tujuan dan Manfaat Muhasabah Diri
Dikutip dari situs Universitas Ahmad Dahlan, ada tiga tujuan dan manfaat dalam melaksanakan muhasabah diri, sebagai berikut:
1. Menjadi hamba yang takwa
Salah satu tujuan utama dari muhasabah adalah untuk membantu seseorang menjadi hamba yang bertakwa. Bertakwa artinya hidup sesuai dengan ajaran agama dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah. Melalui introspeksi dan evaluasi diri yang dilakukan dalam muhasabah, seseorang dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam ketakwaannya serta berusaha untuk memperbaikinya.
2. Bertaubat:
Muhasabah juga bertujuan untuk mendorong seseorang untuk bertaubat atau melakukan perbaikan diri secara spiritual. Dalam konteks ini, muhasabah membantu seseorang menyadari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan merasa menyesal atas dosa-dosa yang telah terjadi. Dengan demikian, muhasabah menjadi langkah awal menuju perbaikan diri melalui proses taubat yang tulus.
3. Menambah energi untuk beribadah
Muhasabah dapat memberikan dorongan dan motivasi tambahan bagi seseorang untuk lebih giat dalam menjalankan ibadah. Dengan mengevaluasi tingkat ketakwaan dan ketulusan dalam beribadah, seseorang akan merasa semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas ibadahnya.
Hal ini dapat meliputi peningkatan dalam kualitas sholat, lebih tekun dalam membaca Al-Quran, atau lebih rajin dalam melakukan amal kebaikan lainnya. Dengan demikian, muhasabah memberikan energi spiritual yang diperlukan untuk menjalankan ibadah dengan lebih baik setiap harinya.
Macam-macam Muhasabah Diri
Dikutip dari buku Pelajaran tentang Muhasabah Diri karya Muhammad bin Shalih Al-Munajjid dan Bahrun Abubakar Ihzan Zubaidi, ada dua macam jenis muhasabah diri, sebagai berikut:
1. Muhasabah sebelum berbuat
Sebelum melakukan sesuatu, penting untuk berhenti sejenak dan memikirkannya dengan seksama sebelum menentukan apakah itu layak untuk dilakukan atau tidak. Al-Hasan menyatakan keberkahan bagi hamba yang mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum bertindak, bahwa jika tindakan itu adalah bentuk ketaatan kepada Allah, maka dia akan melakukan, tetapi jika tidak, maka akan ditinggalkan.
Proses muhasabah ini pada tahap awal dapat berfungsi sebagai perlindungan dari segala bentuk kesyirikan yang bisa membawa ke dalam kehancuran. Oleh karena itu, seseorang perlu melakukan empat tahap refleksi dalam memeriksa dirinya sendiri sebelum bertindak:
- Apakah tindakan yang akan dilakukan dapat dikuasai atau tidak.
- Apakah melakukan tindakan tersebut lebih baik daripada meninggalkannya.
- Apakah tindakan tersebut dilakukan karena Allah SWT atau bukan.
- Apakah tersedia sarana yang dapat membantu dalam merealisasikan tindakan tersebut.
2. Muhasabah setelah berbuat
Pada tahap ini, muhasabah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Menilai sejauh mana ketaatan terhadap hak Allah dilaksanakan dengan sepenuhnya, kemudian mengintrospeksi apakah sudah melakukan ketaatan kepada Allah sebagaimana yang dia inginkan atau belum.
- Memeriksa diri terkait setiap tindakan yang sebenarnya lebih baik ditinggalkan daripada dilakukan.
- Berpikir alasan di balik tindakan yang dianggap netral atau sudah menjadi kebiasaan, dengan pertimbangan apakah tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan mencari keridhaan Allah dan kehidupan akhirat yang lebih baik, sehingga mendatangkan keberuntungan, ataukah semata-mata demi kepentingan dunia yang sementara sehingga berujung pada kerugian dan ketidakberuntungan.
Nah, itu tadi informasi mengenai pengertian muhasabah lengkap dengan dalil, tujuan, manfaat, dan macamnya. Semoga bermanfaat dan kita menjadi lebih baik setiap harinya ya lur!
Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(cln/aku)