Selama 8-9 Dzulhijjah, umat Islam dapat mengerjakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Layaknya puasa pada umumnya, saat berbuka puasa, dianjurkan untuk membaca doa buka puasa. Berikut ini doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah 8-9 Dzulhijjah 1445 H.
Dirangkum dari buku Fikih Puasa oleh Ali Musthafa Siregar, kesunnahan puasa Tarwiyah dapat ditinjau dari dua sudut. Pertama, kehati-hatian untuk masuk hari Arafah karena bisa jadi hari itu adalah hari Arafah jika terjadi kesalahan dalam hitungan awal Dzulhijjah. Kedua, termasuk puasa sunnah hari-hari awal Dzulhijjah.
Sementara itu, puasa Arafah masuk tipe puasa yang disunnahkan karena memiliki keutamaan khusus. Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)
Bagi detikers yang sedang melaksanakan puasa Tarwiyah ataupun berniat puasa Arafah esok hari, perlu mengetahui bacaan doa buka puasanya. Selain itu, ada pula sunnah-sunnah saat berbuka puasa yang bisa dikerjakan.
Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sebelum melihat bacaan doanya, perlu dicatat bahwasanya doa buka puasa dibaca setelah berbuka, bukan sebelum atau saat. Ditilik dari laman NU Online, keterangan ini didapat dari penjelasan Syaikh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I'anatut-Thalibin juz 2 halaman 279.
Sebagai informasi, terdapat beragam bacaan doa puasa yang dapat dipakai untuk semua jenis puasa, baik wajib maupun sunnah. Di bawah ini detikJateng himpunkan tiga doa buka puasa dari buku Kumpulan Doa dari Al-Quran dan Hadits karya Syaikh Sa'id bin Wahf Al-Qahthani:
Doa Buka Puasa #1
Doa pertama bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud nomor 2/306 dan tertera juga dalam Shahihul Jami' dengan nomor 4/209.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْشَاءَ الله
Arab Latin: Żahabaẓ-ẓamā'u wabtallatil-'urūqu wa ṡabatal-ajru insyā'allāh.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.".
Doa Buka Puasa #2
Doa buka puasa ini disandarkan pada hadits riwayat Ibnu Majah nomor 1/557. Doa ini juga tercantum dalam kitab Takhrij Al-Adzkar oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar nomor 4/342. Ini bacaan doanya:
اَلَّلهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ
Arab Latin: Allahumma innī as'aluka biraḥmatikal-latī wasi'at kulla syai'in an tagfira lī.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya memberi ampunan atasku."
Doa Buka Puasa #3 (Dibaca Apabila Berbuka di Rumah Orang Lain)
Ketika umat Islam tengah berbuka di rumah saudara atau tetangganya, maka doa ini dapat dibaca. Doa buka puasa versi ketiga ini tercantum dalam hadits riwayat Abu Dawud nomor 3/367, Ibnu Majah nomor 1/556, dan an-Nasa'i nomor 296-298.
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ.
Arab Latin: Afṭara 'indakumuṣ-ṣā'imūna wa akala ṭa'āmakumul-abrāru, wa ṣallat 'alaikumul-malā'ikah.
Artinya: "Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendoakan, agar kamu mendapat rahmat."
Sunnah Saat Buka Puasa
1. Menyegerakan Buka Puasa
Berdasar uraian dalam buku Fikih Puasa dari Matan Abu Syuja karya Muhammad Abduh Tuasikal, umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan buka puasa. Landasannya adalah hadits berikut:
لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka." (HR Bukhari no 1957 dan Muslim no 1098)
Juga hadits dari Abu Hurairah di bawah ini:
لا يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِرًا مَا عَجَلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لأَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ
Artinya: "Islam tetap terus jaya ketika manusia menyegerakan waktu berbuka karena Yahudi dan Nasrani sering mengakhirkannya." (HR Abu Daud no 2352 dan Ahmad no 450)
2. Awali dengan Basmalah dan Akhiri dengan Hamdalah
Sebelum memulai santap buka puasa, jangan lupa untuk membaca basmalah terlebih dahulu. Bacaannya cukup bismillah (tanpa ar-Rahman dan ar-Rahiim). Ditilik dari buku Adab-Adab Makan Seorang Muslim oleh Aris Munandar, dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah bersabda,
"Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu." (HR Thabrani dengan derajat sanad shahih menurut Syaikh al-Albani)
Setelah selesai, pujilah Allah dengan bacaan tahmid. Dari Anas bin Malik, Nabi bersabda, "Sesungguhnya Allah ridha terhadap seorang hamba yang menikmati makanan lalu memuji Allah sesudahnya atau meneguk minuman lalu memuji Allah sesudahnya." (HR Muslim no 2734)
Di antara bentuk bacaan hamdalah yang pernah diucapkan nabi adalah sebagai berikut:
الحَمْدُ للهِ حَمْداً كَثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٌّ ولا مُوَدَّع، ولا مُسْتَغْنَى عَنْهُ } رَبَّنَا
Artinya: "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak dan penuh berkah meski bukanlah pujian yang mencukupi dan memadai, dan meski tidaklah dibutuhkan oleh Rabb kita." (HR Bukhari)
3. Buka Puasa dengan Kurma
Dirujuk dari buku Sifat Puasa Nabi SAW dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan oleh dr Raehanul Bahraen, sunnah hukumnya untuk buka puasa dengan kurma. Hal ini dapat dilakukan dalam rangka meniru perbuatan Rasulullah SAW dahulu.
Dari Anas bin Malik, ia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: "Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada, dengan tamr (kurma kering), jika tidak ada, beliau meneguk beberapa teguk air." (HR Ahmad no 163 dan Abu Dawud no 306)
4. Berdoa Saat Buka Puasa
Umat Islam dianjurkan untuk berdoa saat buka puasa. Sebab, doanya tidak tertolak. Disadur dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, Nabi Muhammad SAW bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالْمَظْلُومُ
Artinya: "Ada tiga golongan yang tidak tertolak doanya, yaitu orang yang berpuasa hingga berbuka, imam yang adil, dan orang yang dizalimi." (HR Tirmidzi no 2526 dan Baihaqi no 3/345)
Adapun doanya bebas sesuai hajat masing-masing individu karena tidak adanya tuntunan khusus dari Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish-shawab.
5. Membaca Doa Buka Puasa
Setelah berbuka, disunnahkan untuk membaca doa buka puasa. Adapun bacaan doanya telah dicantumkan di atas.
Nah, itulah bacaan doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah pada 8-9 Dzulhijjah lengkap Arab, Latin, dan artinya. Jangan lupa juga untuk mengamalkan sunnah-sunnahnya, ya!
(apl/apl)