Cerita Kang Ojek-Mak Sombret Dapat Umrah Gratis Usai Antar Haji ke Boyolali

Cerita Kang Ojek-Mak Sombret Dapat Umrah Gratis Usai Antar Haji ke Boyolali

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 11 Jun 2024 20:39 WIB
Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024).
Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Solo -

Rezeki tak ke mana. Mak Sombret yang mengantar tetangga naik haji dari Pekalongan ke Boyolali dengan naik ojek motor akhirnya dapat umrah gratis setelah kisahnya viral. Tukang ojek yang memboncengkannya pun turut ketiban pulung, juga dapat umrah gratis. Berikut cerita perjalanan mereka sebelum viral.

Ditemui detikJateng di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Kabupaten Pekalongan, tukang ojek bernama Didik Purwanto (39) itu menceritakan pertemuannya dengan Mak Ratih alias Mak Sombret berawal pada Jumat (17/5). Mak Sombret ialah warga Dukuh Mbalong, Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024).Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Gegara Tak Kebagian Kursi Bus

Saat itu Mak Sombret hendak memesan ojek untuk mengantar dirinya ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Senin (20/5). Semula Didik mengira Mak Sombret hanya bercanda. Lalu Mak Sombret bercerita soal dirinya tidak kebagian tempat duduk di bus yang mengangkut rombongan warga pengantar tetangga yang naik haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya tidak mau, beliau minta diantar ke Kota Pekalongan, lalu mau naik bus ke Solo. Saya berpikir, kalau sendirian naik bus umum dari Pekalongan ke Solo, apalagi belum pernah, bisa berbahaya, nggak ada yang jaga dan takut nyasar. Saya akhirnya mau," ujar Didik kepada detikJateng, Minggu (9/6/2024) sore.

Singkat cerita, sesuai janji yang telah disepakati, Didik dan Mak Ratih lalu bertemu di masjid dekat Alun-alun Kajen pada pukul 07.00 WIB, Senin (20/5).

ADVERTISEMENT

"Saat itu beliau minta diantar ke Pendopo untuk menemui calon jemaah haji, terus keluar, terus kita ke Solo (Boyolali). Karena searah, saya pamitan istri dulu. Istri meminta hati-hati dan menjaga Mak Sombret selama perjalanan sampai rumah," ucap ayah dua anak itu.

Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024).Didik Purwanto (39) tukang ojek yang mengantar Mak Sombret dari Pekalongan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, saat ditemui di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Pekalongan, Minggu (9/6/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Boncengan Motor Pekalongan-Boyolali 5 Jam

Didik mengenangkan, perjalanan berboncengan motor dari Pekalongan ke Boyolali itu mereka tempuh dalam waktu sekitar lima jam. Terbilang cepat, mengingat mereka sempat istirahat di SPBU sebanyak tiga kali.

"Setiap istirahat, beliau meminta agar jangan lama-lama, agar cepat sampai Solo," kata Didik. Sayang, setiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Senin (20/5) sekitar pukul 12.00 WIB, Mak Sombret tidak bersua dengan rombongan calon jemaah haji dari Pekalongan. Lalu Mak Sombret minta diantar pulang ke Pekalongan.

"Mungkin karena capek juga, beliau sepertinya ngantuk. Beberapa kali terasa ngliyut. Saya takut beliau terjatuh, saya jalan pelan. Beliau aku suruh pegangan," ujar Didik.

Tawaran Umrah Gratis dari Bu Wahyu Semarang

Setelah kisah Mak Sombret viral hingga mendapat hadiah umrah gratis dari suatu biro perjalanan, Didik tiba-tiba menerima sebuah pesan via WhatsApp. Pesan yang menawarkan umrah gratis untuk dirinya itu masuk pada Jumat (31/5).

"Alhamdulillah dapat umrah. Awalnya ada Mas Siswanto memposting soal saya, terus ada yang lihat (postingan) itu, ibu dari Semarang," kata Didik.

"Apakah ini yang mengantar Mak Sombret?" tanya ibu tersebut via WA.

"Iya Bu, benar," balas Didik.

"Masnya muslim bukan?" tanyanya lagi.

"Iya Bu, saya muslim," jawab Didik.

"Masnya mau nggak saya umrohkan?" kata Didik membacakan percakapan dirinya dengan sosok dermawan itu via WhatsApp. Sosok itu dia sebut bernama Ibu Wahyu dari Semarang.

Didik semula menganggap tawaran itu tidak serius. "Alhamdulillah, ternyata beneran ada orang baik yang memberikan hadiah umrah gratis ke saya. Kami bersyukur," kata dia.

Didik dan Ibu Wahyu sudah bertemu di Kota Pekalongan untuk mengurus paspor. "Kalau jadwal saya insyaallah tanggal 25 September berangkat umrahnya. Segala urusan administrasi sudah selesai. Saya berterima kasih pada Bu Wahyu. Alhamdulillah," ucap Didik.

Kisah tentang Mak Sombret di halaman selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, nama Mak Ratih alias Mak Sombret (55) sempat viral usai naik ojek motor agar bisa mengantar seorang tetangganya yang naik haji. Perjuangannya berbuah manis. Dia kemudian mendapat hadiah umrah gratis dari salah satu biro perjalanan.

Hal ini berawal usai dirinya viral di media sosial setelah rela naik ojek dari Kajen ke Asrama Haji Donohudan untuk mengantar tetangganya yang naik haji. Saat itulah Mak Sombret memamerkan voucher umrah Rp 250 ribu yang ia dapatkan saat jalan sehat Agustusan 2023.

Voucher tersebut merupakan voucher potongan harga yang dibagikan penyelenggara. Voucher bervariatif potongannya, dari potongan Rp 2 juta hingga Rp 250 ribu jika umrah melalui biro perjalanan tersebut. Mak Sombret menjadi salah satu yang mendapatkan voucher dengan nilai potongan Rp 250 ribu.

Usai viral inilah, pihak biro perjalanan mengetahui Mak Sombret masih menyimpan voucher tersebut. Pihak biro akhirnya memberikan umrah gratis, bukan lagi potongan harga.

"Ya alhamdulillah, merasa senang. Keinginan saya tercapai. Kemarin ngurus surat (paspor) di Pemalang. Dapat tas koper dan perlengkapannya," kata dia saat ditemui detikJateng, Kamis (20/5/2024).

Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Kulu, Setyono Nimpuno menceritakan foto Mak Sombret menunjukkan kertas voucher yang ia dapatkan tahun lalu itu kemudian menjadi viral.

"Kegiatan desa ia ikuti, termasuk jalan sehat tahun lalu. Desa bekerja sama dengan pihak biro perjalanan yang menyediakan potongan harga umrah. Mak Sombret salah satu warga yang mendapatkannya. Beliau tidak tahu, itu voucher, yang dikira mendapatkan umrah gratis, kemudian viral kembali," katanya.

Dari pihak biro perjalanan kemudian menghubungi Setyono berniat memberikan perjalanan umrah gratis pada Mak Sombret.

"Ada tiga biro perjalanan yang menawari umrah. Tapi kami pilihkan biro perjalanan yang saat tahun lalu memberikan voucher itu. Kemarin hari Rabu baru mengurus paspor di Pemalang, insyaallah berangkat tanggal 15 Juli mendatang," katanya.

Tidak hanya umrah gratis, Mak Sombret juga mendapatkan tas dan seisinya pakaian perlengkapan.

"Ada juga warga yang berinisiatif memberikan tabungan, yang punya rezeki bisa kirim ke rekening tabungan itu, yang pegang Mak Sombret sendiri," tambahnya.

Untuk diketahui, ongkos ngojek sejumlah Rp 600 ribu itu dibayar sendiri oleh Mak Sombret yang hidupnya serba pas-pasan. Mak Sombret tinggal di rumah kecil dari papan kayu berukuran 3x4 meter. Rumah itu dibangun oleh warga setempat di tanah kas desa.

Sebelumnya, ia menumpang di atas tanah orang lain dan tinggal sendirian sejak ditinggal meninggal suaminya pada 2016.

Kepada detikJateng, Mak Sombret membenarkan ia nekat naik ojek untuk mengantarkan Kadusnya berangkat haji ke Donohudan, Boyolali.

"Saya itu kan ceritanya nggak punya jok nggak ada (tidak dapat kursi bus karena belum pesan), jadi saya berangkat sendiri ngantar haji Pak Kadus," kata Mak Sombret, Kamis (30/5/2024).

"Ongkosnya segini, iya enam ratus ribu. Nggak capai, jadinya saya naik ojek," imbuhnya.

Ia mengaku rela merogoh kocek dalam-dalam demi mengantarkan haji karena Kadusnya yang berangkat. Mak Sombret mengaku selama ini Kadusnyalah yang kerap membantu dirinya.

"Pak Kadus orangnya baik, sering membantu saya, jadi saya antar haji ke sana (Solo)," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)


Hide Ads