Perwakilan dari Kabupaten Klaten, sukses menyabet juara satu dalam ajang pemilihan Putri Otobomi Indonesia (POI) 2024. Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono berharap capaian ini jadi spirit bagi masyarakat Klaten lainnya.
Dilansir dari detikJatim, Raphaella Chayla Shaka, berhasil menyisihkan 14 finalis termasuk perwakilan dari tuan rumah dalam ajang yang digelar di Pantai Pondok Prigi, Trenggalek, Sabtu (8/6). Kegiatan ini jadi puncak HUT ke-24 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Jajang pun memberikan atensi khusus atas prestasi Kabupaten Klaten di kancah nasional itu. Ia turut bangga dan mengapresiasi Raphaella yang telah memenangkan kompetisi itu, mengalahkan 14 finalis lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten untuk merumuskan bentuk apresiasi yang akan diberikan kepada perempuan yang telah mengharumkan nama Klaten itu.
"Harapan kita status sebagai Putri Otonomi Indonesia ini betul-betul memberikan manfaat dalam ruang lingkup bidang yang digelutinya, nanti di Klaten utamanya," kata Jajang di Pendapa Setda Kabupaten Klaten, Senin (10/6/2024).
Ia berharap, keahlian dan keunggulan Raphaella dalam bidang otonomi daerah bisa ditanamkan terlebih dahulu kepada masyarakat Kabupaten Klaten. Dengan begitu ada transfer keilmuan yang tentu bermanfaat dan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat Kabupaten Klaten, khususnya para generasi muda.
"Menjadi satu spirit bagi yang lain, ternyata Klaten juga bisa berkompetisi di tingkat nasional. Tentu harapannya sekali lagi bisa memberikan satu efek motivasi kepada yang lain, termasuk generasi-generasi muda. Bagaimanapun ini menjadi ajang yang bagus," tuturnya.
Raihan prestasi ini, menurut Jajang bukanlah hal sepele. Sebab ajang kompetisi dinilai mampu menjadi wadah para peserta untuk meningkatkan kreativitas serta jiwa kompetitif dalam diri peserta yang menurutnya penting untuk dimiliki setiap individu agar bisa terus berkembang.
"Bagi saya penting, karena adik-adik kita ini dididik untuk mengisi dirinya, memenuhi dirinya dalam rangka kompetisi dan lain sebagainya. Paling nggak kalau orang sudah berkompetisi, sudah di atas panggung, dia kan berusaha mengisi dirinya," ujarnya.
"Kompetisi apapun kadang terlihat sepele, tapi itu penting sekali karena iklim kompetisi itu yang harus kita jaga. Jangan sampai tidak ada kompetisi apapun, orang akan santai-santai saja tidak akan mengisi dirinya. Jadi ini bagus, bisa jadi motivasi yang lain," sambungnya.
(prf/ega)