Jadwal Puasa Bulan Dzulhijjah 2024 Beserta Niat, Tata Cara dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Bulan Dzulhijjah 2024 Beserta Niat, Tata Cara dan Keutamaannya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 11 Jun 2024 09:36 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Jadwal Puasa Bulan Dzulhijjah 2024 Beserta Niat, Tata Cara dan Keutamaannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Solo -

Sabtu, 8 Juni 2024, umat Islam telah secara resmi memasuki bulan Dzulhijjah. Bulan yang padanya, ada banyak amalan puasa untuk ditunaikan. Yuk, catat jadwal puasa Dzulhijjah 2024 plus niat sampai keutamaannya berikut ini agar tidak ketinggalan!

Dzulhijjah adalah bulan kedua belas dalam penanggalan Hijriah. Ia termasuk bulan suci atau haram, sama seperti Muharam, Rajab, dan Dzulqa'dah. Hal ini difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Selain itu, sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik di dunia secara mutlak sebagaimana penjelasan dalam buku 44 Faidah 10 Hari Awal Dzulhijjah oleh Syaikh Al-Munajjid. Landasannya adalah hadits berikut:

ADVERTISEMENT

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ يَا رَسُولَ الله، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ الله, وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tidaklah ada hari yang beramal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah melebihi 10 hari ini (yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah). (Para sahabat bertanya:) Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? (Nabi menjawab:) Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun." (HR Bukhari no 969 dan Tirmidzi no 757)

Mari simak jadwal puasa bulan Dzulhijjah 2024 berikut ini yang penjelasannya telah dilengkapi dengan niat, tata cara, dan keutamaan masing-masing puasa.

1. Puasa 7 Hari Awal Dzulhijjah dan Keutamaannya

Dirangkum dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa, dalil adanya amalan ini adalah penuturan Ummul Mukminin Hafshah RA:

أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهْرِ

Artinya: "Adalah Nabi puasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR Nasa'i no 2372, Ahmad no 5/271, dan Baihaqi no 4/284)

Puasa ini dapat dikerjakan mulai 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah disebut dengan puasa Tarwiyah, sedangkan pada 9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah. Ulama-ulama seperti Hasan Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah menyebutkan hari-hari ini sebagai waktu utama untuk berpuasa dan ini adalah pendapat mayoritas ulama.

2. Puasa Tarwiyah dan Keutamaannya

Telah disinggung sekilas sebelumnya, puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dzulhijjah. Dikutip dari situs NU Jakarta, ada sebuah hadits dhoif alias lemah yang membicarakannya:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." (HR Abus Syekh Al-Isfahani dan Ibnu Najar)

Para ulama tetap memperbolehkan pengamalan hadits lemah dalam rangka fadhailul a'mal atau memperoleh keutamaan. Dengan catatan, hadits lemah tersebut tidak berkaitan dengan masalah aqidah atau hukum. Wallahu a'lam bish-shawab.

3. Puasa Arafah dan Keutamaannya

Puasa Arafah dapat dikerjakan pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar sehingga sangat disayangkan jika ditinggalkan begitu saja. Disadur dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, terdapat sebuah hadits yang berbunyi:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)

4. Puasa Ayyamul Bidh dan Keutamaannya

Ayyamul bidh secara bahasa artinya hari-hari yang cerah sebagaimana definisi dari laman NU Online. Puasa ini umumnya dikerjakan tiga hari setiap bulan pada tanggal 13 sampai dengan 15. Namun, jika ingin melakukannya di luar tanggal tersebut, hukumnya boleh.

Khusus Dzulhijjah, puasa Ayyamul bidh tidak boleh dikerjakan pada tanggal 13. Sebab, tanggal tersebut masuk hari Tasyriq yang padanya haram berpuasa. Oleh karenanya, detikers dapat mengerjakan puasa Ayyamul bidh bulan Dzulhijjah pada tanggal 14, 15, dan 16. Atau boleh juga tanggal lain yang tidak dilarang.

Keutamaan puasa ini ada dalam hadits riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi yang bunyinya:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' (QS al-An'am: 160). Satu hari sama dengan 10 hari'."

5. Puasa Senin-Kamis dan Keutamaannya

Puasa Senin-Kamis dapat dilakukan umat Islam setiap minggunya. Dirangkum dari laman resmi Nuraida Islamic Boarding School, keutamaan puasa Senin-Kamis tertera dalam hadits riwayat Muslim berikut:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya: "Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai." (HR Muslim no 2565)

Tata Cara Puasa Bulan Dzulhijjah 2024

Tidak ada tata cara khusus mengerjakan puasa selama bulan Dzulhijjah. Tata caranya sama seperti puasa pada umumnya. Adapun waktu-waktu terlarang untuk puasa di bulan Dzulhijjah adalah tanggal 10 (Hari Raya Idul Adha) dan 11-13 (hari Tasyriq).

Secara ringkas, tata cara puasa sebagaimana diringkas dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib adalah:

  1. Berniat sejak malam harinya sampai terbit fajar (wajib untuk puasa wajib, adapun puasa sunnah, dapat berniat hingga sebelum dzuhur selama belum melakukan pembatal-pembatal puasa).
  2. Sahur sebelum subuh sebagaimana sunnah Nabi Muhammad SAW.
  3. Menahan diri dari pembatal puasa hingga terbenamnya matahari.
  4. Berbuka saat terbenam matahari yang ditandai dengan adzan maghrib.

Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 2024

Niat adalah landasan paling awal setiap ibadah. Imam Nawawi dalam bukunya, Arba'in Nawawiyah, memasukkan hadits tentang niat ini pada urutan pertama. Redaksi haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةِ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

Artinya: "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab RA, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."

Pada bagian kandungan hadits, Imam Nawawi menjelaskan niat letaknya di hati dan dilakukan pada awal ibadah. Lantas, perlukah niat dilafalkan? Dikutip dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Al-Faqih Abu Bakr ad-Dimyathi Asy-Syafi'i berkata:

أن النية فى القلب لا باللفظ ، فتألف اللفظ أمر لا يحتاج إليه

Artinya: "Sesungguhnya niat terletak di hati bukan pada lafazh. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat termasuk perbuatan yang tidak perlu dilakukan." (I'anah ath-Thalibin 1/90).

Juga pendapat Imam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' al-Fatawa XXII halaman 221-222:

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.

Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum ber-takbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafazhkan niat baik sebelum bersuci, sebelum shalat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafa'ur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafazhkan niat... Seandainya melafazhkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam."

Namun, ada juga ulama yang menganjurkan untuk membaca niat. Seperti misalnya Sayyid Bakri dalam Kitab I'anatut Thalibin halaman 221:

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب

Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan."

Jika detikers mengikuti pendapat kedua, ini beberapa bacaan niat untuk masing-masing puasa yang telah disebut di atas.

Niat Puasa 7 Hari Awal Dzulhijjah

Niat ini dikutip dari situs NU Jawa Timur.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Senin

Bacaan niat ini dirujuk dari laman NU Jombang.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ"

Jadwal Lengkap Puasa Bulan Dzulhijjah 2024

Setelah mengetahui puasa-puasa yang dapat dikerjakan selama Dzulhijjah, detikers juga harus tahu jadwalnya. Ini tanggal-tanggal pentingnya berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama:

  • 1 Dzulhijjah 1445 H/8 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah
  • 2 Dzulhijjah 1445 H/9 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah
  • 3 Dzulhijjah 1445 H/10 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah dan puasa Senin
  • 4 Dzulhijjah 1445 H/11 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah
  • 5 Dzulhijjah 1445 H/12 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah
  • 6 Dzulhijjah 1445 H/13 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah dan puasa Kamis
  • 7 Dzulhijjah 1445 H/14 Juni 2024: Puasa 7 hari awal Dzulhijjah
  • 8 Dzulhijjah 1445 H/15 Juni 2024: Puasa Tarwiyah
  • 9 Dzulhijjah 1445 H/16 Juni 2024: Puasa Arafah
  • 14 Dzulhijjah 1445 H/21 Juni 2024: Puasa Ayyamul Bidh
  • 15 Dzulhijjah 1445 H/22 Juni 2024: Puasa Ayyamul Bidh
  • 16 Dzulhijjah 1445 H/23 Juni 2024: Puasa Ayyamul Bidh
  • 17 Dzulhijjah 1445 H/24 Juni 2024: Puasa Senin
  • 20 Dzulhijjah 1445 H/27 Juni 2024: Puasa Kamis
  • 24 Dzulhijjah 1445 H/1 Juli 2024: Puasa Senin
  • 27 Dzulhijjah 1445 H/4 Juli 2024: Puasa Kamis

Demikian jadwal puasa bulan Dzulhijjah 2024 lengkap dengan niat, tata cara, dan keutamaan masing-masingnya. Selamat menunaikan, Lur!




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads