Nabi Isa AS merupakan salah satu nabi dalam agama Islam yang memiliki kisah hidup dan mukjizatnya sendiri. Kisah hidupnya dari lahir hingga diangkat ke langit oleh Allah SWT dapat dipelajari oleh umat Islam sebagai teladan.
Dikutip dari laman resmi Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng dan buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra, Nabi Isa AS dilahirkan pada tanggal 4 bulan Dzulhijjah tahun 622 sebelum Hijriah. Adapun tahun kelahiran Nabi Isa ini kini disebut tahun Masehi.
Allah mengabadikan nama Nabi Isa AS dalam banyak ayat di Al-Quran. Di antaranya adalah surat Al-Baqarah ayat 136, berikut bacaannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
Artinya: "Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman), "Kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta pada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri."
Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir, berikut ini kisah hidup Nabi Isa AS.
Kisah Kelahiran Nabi Isa dan Ucapan Pertamanya
Ibunda Nabi Isa AS adalah Maryam binti Imran. Ayah Maryam, Imran, adalah seorang dari Bani Israil yang banyak mengerjakan sholat. Sementara itu, ibu Maryam adalah Hanah binti Faqud bin Qabil.
Maryam hidup dalam kemuliaan. Ia hidup di bawah naungan Nabi Zakaria usai masyarakat berundi dengan pena sebanyak tiga kali. Barang siapa yang penanya berenang melawan arus, ia berhak merawat Maryam.
Setelah Nabi Zakaria memenangkannya, ia membuatkan Maryam tempat khusus dekat Baitul Maqdis. Maryam bertugas merawat dan mengurus masjid. Ia juga beribadah siang dan malam dengan penuh ketaatan.
Suatu ketika, Jibril mendatanginya dan memberikan kabar gembira akan kelahiran seorang putra yang diciptakan oleh-Nya. Maryam berkata, "Wahai Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun."
Allah SWT berfirman dengan perantaraan Jibril, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, 'Jadilah', maka jadilah ia."
Usai mengetahui dirinya hamil, Maryam menjauh dari kalangan manusia. Ketika akan melahirkan, ia bersandar di pangkal pohon kurma, lalu berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini. Dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan."
Jibril menyeru Maryam, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan mengalir anak sungai keluar di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernadzar untuk menahan diri (tidak bicara) bagi Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.'"
Maryam lantas kembali pada kaumnya. Tatkala melihat hal tersebut, kaumnya bertanya perihal gerangan yang menimpa Maryam. Lalu, Maryam menunjuk pada bayinya. Kaumnya bertanya lagi, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"
Bayi dalam gendongannya itu berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil), Dia menjadikan aku seorang nabi, serta Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat serta (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, serta Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."
Mukjizat Nabi Isa AS
Kabar kelahiran Nabi Isa AS tersiar ke mana-mana. Seorang Raja Persia berniat untuk membunuhnya, maka ia mengirimkan utusan dalam rangka menghabisi nyawa sang bayi. Mengetahui hal tersebut, Maryam menggendong Isa dan pergi menuju Mesir.
Di Mesir, Nabi Isa AS tinggal hingga berusia dua belas tahun. Sepanjang kehidupannya di Mesir, ia menunjukkan beberapa mukjizat, seperti penguasa negeri tersebut merasa kehilangan harta di rumahnya dan tidak mengetahui siapa yang mengambilnya.
Pada kesempatan lain, Nabi Isa AS memerintahkan seorang buta untuk mengangkat dan menyingkirkan kursi. Orang buta tersebut menolak dengan alasan ia tidak bisa melakukannya. Nabi Isa lalu berkata, "Engkau bisa, sebagaimana engkau dan orang itu telah melakukannya ketika kalian berdua mencuri harta lewat jendela rumah ini."
Orang buta itu mengiyakan dan membenarkan perkataan Nabi Isa AS. Keduanya sontak mengembalikan harta yang telah dicuri sebelumnya. Kejadian ini membuat Nabi Isa menjadi agung di mata manusia dalam usia yang sangat belia.
Para nabi turun dengan mukjizat sesuai keadaan umatnya masing-masing. Pada zaman Nabi Isa, banyak ahli biologi yang hidup. Karenanya, Nabi Isa memiliki mukjizat untuk menyembuhkan orang yang buta sejak lahir juga penyakit lepra dan kusta yang terkenal.
Bahkan, Nabi Isa mampu membangkitkan kembali orang mati dari kuburnya, tentu dengan seizin Allah SWT. Mukjizat lainnya adalah Nabi Isa diberi Kitab Injil dan menjadikannya salah satu dari sekian nabi yang diketahui mendapat kitab sebagaimana Rasulullah dengan Al-Quran.
Nabi Isa dan Turunnya Hidangan dari Langit
Suatu ketika, Nabi Isa AS memerintahkan pengikutnya, orang-orang Hawariyyun, untuk menunaikan puasa selama tiga hari. Setelah selesai mengerjakannya, mereka meminta Nabi Isa untuk menurunkan bagi mereka, hidangan dari langit.
Nabi Isa memberi nasihat kepada kaumnya tentang permintaan tersebut. Beliau merasa khawatir akan nasib kaumnya itu. Ketika nasihatnya ditolak, Nabi Isa berangkat ke tanah lapang dengan memakai kain tenun yang kasar dari bulu.
Ia berdoa kepada Allah SWT agar permintaan umatnya dikabulkan. Allah pun menurunkan hidangan dari langit. Sembari melihat hidangan itu turun perlahan-lahan, Nabi Isa terus memohon kepada Allah agar sajian itu menjadi rahmat, bukan azab.
Saat hidangan itu benar-benar telah sampai di tanah, Nabi Isa membuka kain penutupnya. Di sana terletak tujuh ikan dan tujuh roti. Ada ulama yang mengatakan ditambah delima dan buah-buahan lainnya. Ada juga yang berpendapat ditambah cuka.
Nabi lantas memerintahkan kaumnya untuk menyantap hidangan tersebut. Mereka berkata, "Kami tidak mau memakannya hingga engkau memakannya". Nabi Isa membalas, "Sesungguhnya kalian yang telah mulai memintanya."
Namun, mereka tetap menolak. Akhirnya, Nabi Isa memerintahkan para fakir miskin dan orang-orang berpenyakit untuk memakan hidangan tersebut. Seketika, sembuhlah penyakit yang selama ini diderita orang-orang tersebut. Orang-orang yang sebelumnya menolak makan, mendadak menyesali perbuatan mereka.
Ulama ada yang berpendapat bahwa hidangan ini turun sekali setiap hari. Manusia menyantapnya setiap hari hingga kurang lebih 7 ribu orang. Kemudian hidangan itu turun dengan berselang satu hari. Allah lalu memerintahkan Nabi Isa AS untuk membatasi hidangan tersebut untuk para fakir miskin saja dan melarang orang-orang kaya bersantap.
Aturan tersebut memberatkan kebanyakan manusia. Orang-orang munafik mulai berbicara buruk tentang urusan itu sehingga hidangan ditiadakan sama sekali. Dan orang-orang yang membicarakan perkara tersebut, diubah menjadi babi.
Diangkatnya Nabi Isa oleh Allah SWT
Al-Hasan Al-Bashri dan Muhammad bin Ishaq menjelaskan, ada seorang raja bernama Dawud bin Nurra. Ia memerintahkan untuk membunuh Nabi Isa dan menyalibnya. Maka, berangkatlah pasukannya mengepung Nabi Isa di dalam sebuah rumah yang terletak di negeri Baitul Maqdis.
Sebelum pengepungan itu terjadi, Nabi Isa telah menemui pengikut-pengikutnya yang berjumlah dua belas orang. Ia berkata, "Sesungguhnya di antara kalian akan ada orang yang kafir kepadaku sebanyak dua belas kali setelah ia beriman kepadaku."
Nabi Isa melanjutkan, "Siapa di antara kalian yang bersedia diserupakan denganku sehingga akan terbunuh menggantikan aku, maka ia pun akan bersama dalam kedudukanku (di surga)?".
Seorang yang paling muda menjawab, "Aku". Namun, Nabi Isa menolaknya. Beliau bertanya lagi, dan lagi-lagi pemuda yang sama mengajukan dirinya. Akhirnya, Nabi Isa berkata, "Engkaulah orangnya,".
Selanjutnya, pemuda itu diserupakan oleh Allah SWT Nabi Isa. Lalu, Nabi Isa diangkat melalui sebuah lubang yang ada di dinding rumah itu menuju langit. Orang-orang Yahudi kemudian datang mencari Nabi Isa.
Mereka menangkap pemuda yang diserupakan dengannya, lalu membunuh dan menyalibnya. Menanggapi peristiwa tersebut, kedua belas pengikut Nabi Isa terpecah menjadi tiga golongan. Masing-masingnya berkata:
- Golongan pertama: "Sesungguhnya Isa adalah Allah yang pernah berada di antara kita selama yang ia kehendaki, lalu ia naik ke langit."
- Golongan kedua: "Sesungguhnya Isa adalah putra Allah yang pernah ada di antara kita selama yang ia kehendaki, lalu Allah mengangkatnya kepada-Nya."
- Golongan ketiga: "Sesungguhnya Isa adalah hamba Allah dan rasul-Nya yang pernah ada di antara kita selama yang Allah kehendaki, lalu Allah mengangkatnya kepada-Nya."
Turunnya Nabi Isa sebelum Hari Kiamat
Berdasar uraian dari buku Kejadian Akhir Zaman dan Tanda Kiamat Kubra oleh dr Raehanul Bahraen, menjelang kiamat, Nabi Isa akan turun ke bumi. Hal ini didasari hadits dari Abu Hurairah yang berbunyi:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ، لَيُوشِكُنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ
Artinya: "Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti)."
Setelah turun, Nabi Isa akan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Ia akan menyerahkan urusan syariat kepada Al-Mahdi. Nabi Isa kemudian akan tinggal di tengah manusia selama 40 tahun, lalu wafat. Jenazahnya akan disholatkan oleh kaum muslimin dan dikuburkan di sisi Nabi Muhammad SAW. Wallahu a'lam bish-shawab.
Demikian sekilas kisah kehidupan Nabi Isa AS yang lahir pada 4 Dzulhijjah. Semoga menambah wawasan, detikers, ya!
(par/cln)