Marah merupakan sebuah kondisi yang kadang tidak dapat ditahan oleh seseorang. Hal ini juga tergantung pada situasi lingkungan dan psikis seseorang.
Kendati demikian, menahan marah sangat dianjurkan dalam Islam guna mencegah yang buruk terjadi secara berlebihan. Adakah hadits tentang hal tersebut?
Berikut merupakan hadits tentang larangan marah serta doa menahannya dan keutamaan menahan marah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadits tentang Larangan Marah
Mengutip laman Muhammadiyah, Rasulullah SAW secara tegas telah menyerukan kepada umat Islam untuk menahan amarah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya: "Jangan kamu marah, maka bagimu surga (akan masuk Surga)." (HR Ath-Thabrani).
Menahan marah merupakan bentuk pengendalian diri sebagai kunci meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Kekuatan untuk bersabar merupakan investasi spiritual dengan ganjaran surga-Nya.
Doa Menahan Amarah
Mengutip laman NU Online, berikut doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika dilanda rasa marah:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya, "Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
Rasulullah juga mengajarkan, ketika seseorang dilanda rasa marah, hendaknya membaca ta'awudz dan berwudhu. Jika marah tak kunjung reda, hendaknya untuk melakukan sholat dua rakaat dan berdoa meminta petunjuk kepada Allah.
Keutamaan Menahan Marah
Menahan marah juga memiliki beberapa keutamaan antara lain:
1. Amalan yang kecil namun penting
وروى أبو هريرة أن رجلا قال يا رسول الله مرني بعمل وأقلل قال لَا تَغْضَبْ ثم أعاد عليه فقال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Sahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa seorang sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, perintahkan aku sebuah amalan dan sedikit saja?' 'Tahan marah,' jawab Rasulullah saw. Ia pun mengulangi permintaannya. Rasul pun menjawab, 'Tahan marah,'" (HR Bukhari).
2. Menyelamatkan diri dari murka Allah
وعن عبد الله بن عمرو أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ماذا ينقذني من غضب الله قال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Dari Abdullah bin Amr ra bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw, '(Wahai Rasulullah), apa yang dapat menyelamatkanku dari murka Allah?' 'Tahan marah,' jawab Rasulullah saw," (HR At-Tabarani dan Ibnu Abdil Barr).
3. Termasuk orang yang kuat dan perkasa
وقال ابن مسعود قال النبي صلى الله عليه و سلم مَا تَعُدُّوْنَ الصُّرْعَةَ فِيْكُمْ قلنا الذي لا تصرعه الرجال قال لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَه عِنْدَ الغَضَبِ
Artinya: "Ibnu Mas'ud ra berkata, Rasulullah saw bertanya, 'Apa yang kalian pikirkan tentang tarung?' kami menjawab, 'Orang yang tidak terkalahkan dikeroyok beberapa orang.' 'Bukan itu, tapi petarung sejati ialah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah,' jawab Rasulullah saw," (HR Muslim).
4. Ditutupi aurat dan kekurangannya
وقال ابن عمر قال النبي صلى الله عليه و سلم مَنْ كَفَّ غَضَبَه سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَه
Artinya: "Sahabat Ibnu Umar ra berkata, Rasulullah saw bersabda, 'Siapa yang menahan marahnya, niscaya Allah akan menutupi auratnya,'" (HR Ibnu Abid Dunia).
5. Kunci menuju surga
وقال أبو الدرداء قلت يا رسول الله دلني على عمل يدخلني الجنة قال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Sahabat Abud Darda ra bertanya, 'Wahai Rasulullah, tunjukkan pada amalan yang dapat mengantarkan ke surga?' 'Tahan marah,' jawab Rasulullah saw," (HR Ibnu Abid Dunia dan At-Thabarani).
Demikian beberapa informasi mengenai menahan hadits tentang larangan marah beserta doa menahan amarah. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Novyana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/ahr)